Monthly Archives: December 2015

Islamic Arts Museum Malaysia

Melihat Khazanah Seni Islam Dunia di Islamic Arts Museum Malaysia

Artikel ini seharusnya sudah saya tulis dari kemarin-kemarin. Tapi kelupaan terus, haha.

Jadi, dalam perjalanan backpacking saya ke Myanmar 4 bulan yang lalu, saya transit sehari di Kuala Lumpur. Di sana saya menyempatkan diri mengunjungi Islamic Arts Museum Malaysia (IAMM). Tidak susah menemukan museum ini. IAMM terletak di belakang Masjid Negara atau National Mosque.

Akses terdekat ke sana adalah dengan menaiki KTM dan turun di Stasiun Kuala Lumpur. Dari stasiun bisa menyeberang jalan melalui terowongan. Setelah itu tinggal berjalan kaki menyusuri Jalan Perdana-Jalan Lembah. Selain KTM, kita juga bisa naik LRT dan turun di Stasiun LRT Pasar Seni. Dari stasiun berjalan kaki menyusuri skywalk ke arah Stasiun Kuala Lumpur, menyeberang jalan melalui terowongan, dan nanti keluar tepat di depan Masjid Negara.

Islamic Arts Museum Malaysia

Islamic Arts Museum Malaysia

Tiket masuk museum ini adalah sebesar 14 Ringgit plus pajak (GST) 6%. Penjualan tiket dilayani oleh resepsionis yang ada di dalam lobi. Selain tiket, kita juga akan mendapatkan Continue reading

Advertisement
View salah satu sudut Angke Kapuk

Jalan-Jalan ke Hutan Bakau “Angke Kapuk”

Sabtu kemarin (5/12) saya bersama teman saya jalan-jalan ke tempat wisata yang katanya sih (sudah lama) ngehit di Jakarta, yakni Taman Wisata Alam “Angke Kapuk”. Lokasinya berada di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK). Tepatnya di belakang Tzu Chi International School.

Kami ke sana naik bus TransJakarta dari halte busway Monas. Bus yang kami naiki sama persis dengan bus TransJakarta lainnya. Kami cukup terkejut juga sih. Sebab yang saya baca di internet, katanya bus ke PIK ini ada tulisan BKTB-nya. BKTB adalah singkatan dari Bus Kota Terintegrasi Busway. Tapi bus yang kami naiki tak ada tulisan tersebut.

Kami lagi nggak hoki saat itu. Ketika kami tiba di halte Monas, pas banget bus yang ke PIK Continue reading

Mengurus SIMAKSI di kantor TNGGP

Mengurus SIMAKSI Pendakian Gunung Gede-Pangrango

Pada tulisan kali ini saya ingin berbagi pengalaman mengurus SIMAKSI (Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi) pendakian Gunung Gede yang saya lakukan minggu lalu. Sebelumnya saya pernah menulis pengalaman serupa di sini pada 2 tahun yang lalu. Namun, pada perkembangannya, sebagaimana pengalaman terbaru saya, ternyata ada beberapa hal baru yang saya temui dalam prosedur pengurusan SIMAKSI ini.

Saya tidak akan mengulang kembali apa yang sudah saya tulis di artikel terdahulu tersebut. Saya hanya mencoba mencatat beberapa hal baru yang saya temui itu berdasarkan pengalaman saya. Continue reading

padang edelweiss surya kencana (photo by ferdian)

Pendakian Gunung Gede 3.0 (Hari 2-Tamat)

Minggu, 29 November 2015

Pukul 4.45 saya terbangun. Butuh beberapa menit untuk saya sampai benar-benar tersadar. Rasa pegal-pegal mulai terasa di badan.

Saya keluar tenda. Brrr… Ya Allah, dinginnya. Angin yang dari tadi malam berhembus, ternyata masih berhembus juga subuh itu. Kabut pun juga belum hilang. Saya langsung mengerjakan sholat subuh di samping tenda.

Seusai sholat, saya berpikir kegiatan apa berikutnya yang mau saya kerjakan. Sepertinya rasa kantuk hilang karena dihapus hawa dingin yang saya rasakan. Oh ya, perlu restock persediaan air nih, pikir saya saat itu. Saya pun pergi membawa 3 botol kosong menuju kali kecil tempat mengambil air.

Dari posisi tenda, saya tinggal berjalan lurus mengikuti cekungan kali yang sudah mati (tak ada airnya). Tidak jauh letaknya dari tenda kami. Sudah ada beberapa orang yang mengantri mengambil air dari saluran yang menetes. Alirannya begitu kecil. Saya pun memilih mengambil air dari Continue reading

Hiking to Mount Gede (photo by Ferdian)

Pendakian Gunung Gede 3.0 (Hari 1)

Sabtu, 28 November 2015

Setelah hampir setahun absen di dunia pendakian gunung, akhirnya akhir pekan kemarin saya kesampaian lagi pergi naik gunung. Terakhir kali naik gunung yaitu Desember tahun lalu ke Gunung Semeru. Seharusnya bulan lalu saya pergi melakukan pendakian ke Gunung Rinjani. Tiket pesawat sudah dibeli. Namun sayang, saya batal pergi karena tidak bisa meninggalkan kerjaan di kantor.

Gunung Gede menjadi pilihan pendakian kali ini karena dekat dari Bandung dan Jakarta, kota domisili saya dan teman-teman yang ingin melakukan pendakian, sehingga tidak memerlukan persiapan khusus membeli tiket kereta api atau pesawat. Pendakian Gunung Gede ini menjadi kali ketiga bagi saya.

Mencetak SIMAKSI

Awalnya ada 12 orang yang bergabung untuk ikut pendakian ini. Kami sudah mendaftar secara online sejak sebulan sebelumnya. Namun, seminggu sebelum hari H, hanya 5 orang yang konfirmasi jadi. Tak masalah, kami yang 5 orang ini pun tetap jalan.

Kami sepakat menetapkan meeting point di Cibodas pada hari Sabtu (28/11) pukul 9 pagi. Saya berangkat dari Bandung dan 4 orang lainnya dari Jakarta.

Sebenarnya kami mendaftar naik Gunung Gede melalui pintu masuk Gunung Putri. Namun kami harus mencetak SIMAKSI (Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi) terlebih dahulu di Continue reading