Category Archives: Informasi

Vaksinasi di Polkesma

Vaksinasi Sinovac Dosis Kedua

Alhamdulillah dua minggu lalu (14/8) akhirnya saya merampungkan vaksi Sinovac dosis kedua. Tempat pelaksanaannya masih seperti vaksin pertama, yakni di Poltekkes Malang (Polkesma).

Karena ini adalah vaksinasi kedua, saya tidak perlu mendaftar lagi untuk mengikutinya. Secara otomatis saya sudah terdaftar sebagai peserta vaksinasi dosis kedua pada tanggal tersebut. Nama saya tercatat dalam PDF daftar peserta vaksinasi yang dirilis di website Polkesma.

Berbeda dengan vaksinasi dosis pertama di mana saya mendapatkan shift pertama, yakni jam 8.00, pada pelaksanaan vaksin kedua ini saya mendapatkan shift ketiga, yakni pukul 10.00-11.00. Saya sampai di lokasi sekitar pukul 10.20.

Sama seperti vaksinasi pertama, kali ini kita juga masih diminta untuk membawa fotokopi KTP. Selain itu kita juga perlu membawa kartu vaksinasi yang diberikan pada vaksinasi pertama.

Ada beberapa tahapan yang harus kita lalui sampai akhirnya divaksinasi. Pertama kita mengantri untuk registrasi ulang dulu. Kemudian kita mengantri lagi untuk proses screening. Selepas lulus screening, kita diarahkan ke meja untuk pendataan terakhir. Setelah itu barulah kita diarahkan ke meja vaksinasi.

Antrian vaksinasi di Polkesma

Alhamdulillah saya tidak merasakan sakit yang berarti saat disuntik. Petugas vaksinatornya sangat pro sekali. Saya bahkan merasa kayak nggak disuntik. Saya sampai memastikan bekas suntikan memang tampak di tangan saya. Hehehe.

Selesai disuntik, terakhir kita diarahkan menuju area observasi. Di sana kita menunggu dipanggil oleh petugas yang akan menyerahkan kartu vaksinasi kita kembali.

Alhamdulillah proses vaksinasi dosis kedua ini berjalan lancar. Total waktu yang saya habiskan sejak tiba di lokasi hingga selesai dari area observasi hanyalah sejam saja. Sistem antriannya memang sangat efisien. Tak perlu menunggu lama, sore harinya ketika saya cek aplikasi Peduli Lindungi, status vaksinasi saya juga sudah ter-update di sana.

Alhamdulillah tidak ada efek samping yang saya rasakan setelah vaksinasi dosis kedua ini. Malamnya tangan saya masih kuat saya pakai untuk mencuci baju. Hihihi. Keesokan harinya saya pakai latihan push-up dan plank pun Alhamdulillah masih bisa.

Sentra Vaksinasi Covid-19 Polkesmas

Mendapatkan Vaksin Sinovac Dosis Pertama

Alhamdulillah. Akhirnya saya divaksin juga. Pada hari Sabtu kemarin (17/7) saya mengikuti kegiatan vaksinasi yang diselenggarakan di lingkungan kampus Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang (Polkesma).

Hunting Info Vaksin

Saya bilang “akhirnya” karena saya harus mencari info ke mana-mana mengenai kegiatan vaksinasi baik di Bandung maupun di Malang. Kebetulan saya domisili Bandung, sementara KTP masih alamat Malang.

Sebenarnya nggak ke mana-mana juga sih haha. Cuma modal HP saja. Saya follow beberapa akun Instagram seperti @infovaksincovid_19 (info vaksin di berbagai daerah di Indonesia) dan @immuninme (info vaksin khusus wilayah Malang Raya).

Di Bandung saya selalu kehabisan kuota. Setiap ada info pendaftaran vaksin, saya sering terlambat untuk mendaftarkan diri. Pernah berhasil dapat kuota, tapi baru akhir Juli jadwal divaksinnya. Akhirnya saya urungkan.

Sebelum PPKM Darurat berlangsung, saya memutuskan untuk pulang ke Malang karena puskesmas dekat rumah ternyata akan melaksanakan kegiatan vaksinasi. Sayangnya, saya juga selalu kehabisan kuota vaksin di sana.

Beberapa kali datang selalu kalah antrian karena ternyata pihak puskesmas juga lebih memprioritaskan orang lansia. Bahkan pernah suatu hari saya lihat di Instagram Story puskesmas tersebut bahwa kupon antrian sudah habis sebelum waktu sholat subuh, sekitar jam 4.20. Weww.

Continue reading
Atap Stasiun Malang Kota Baru

Wajah Stasiun Malang Kota Baru yang Baru

Selasa kemarin (1/6) untuk pertama kalinya saya merasakan naik kereta api dari Stasiun Malang Kota Baru yang baru. Semoga nggak bingung ya sama kata-katanya hahaha. Kok sudah ada kata “baru” setelah kota terus pakai kata “baru” lagi setelahnya.

Buat yang belum tahu, di Malang ada 3 stasiun kereta api yang beroperasi, yakni Stasiun Belimbing, Stasiun Malang Kota Baru, dan Stasiun Malang Kota Lama. Jika Anda mendengar nama “Stasiun Malang” saja, tanpa embel-embel tambahan, berarti maksudnya adalah Stasiun Malang Kota Baru yang berada di pusat kota itu, dekat balai kota dan alun-alun tugu.

Pada bulan April tahun 2019 yang lalu PT KAI memulai pembangunan gedung stasiun yang baru di sisi timur menghadap ke Jl. Panglima Sudirman (beritanya di sini). Setelah 2 tahun berlalu, gedung baru tersebut akhirnya sudah jadi dan resmi dioperasikan untuk penumpang per tanggal 10 Mei 2021 kemarin (beritanya di sini).

Gedung Stasiun Malang yang baru ini tampak sangat modern. Mirip sekali dengan bandara. Desain atapnya sangat artistik. Bentuknya terinspirasi dari bentuk Gunung Putri Tidur yang tampak membentang di sisi barat Kota Malang.

Gunung Putri Tidur ini sendiri bukanlah nama gunung yang sebenarnya. Ia merupakan deretan gunung-gunung yang jika diamati dari Kota Malang tampak seperti seorang putri yang sedang tidur. Mengenai Gunung Putri Tidur ini, saya pernah menceritakannya di sini.

Continue reading
E-KTP

Mengganti E-KTP yang Rusak di Kantor Dukcapil

Entah karena keseringan difotokopi atau kegesek-gesek di dalam dompet, kondisi E-KTP (Kartu Tanda Penduduk Elektronik) saya sudah lama sangat memprihatinkan. Lapisan plastik yang berisi printout data diri di E-KTP saya sudah mengelupas sampai-sampai saya harus mengelemnya dengan double tape. Beberapa pinggiran plastik bahkan sudah tersobek dan hilang entah ke mana sobekannya.

Karena kondisi E-KTP yang rusak itu, saya berkali-kali gagal di proses e-KYC (Know Your Customer) di beberapa aplikasi yang menerapkan proses verifikasi identitas secara otomatis. Sepertinya mereka menggunakan OCR (Optical Character Recognition) untuk mengidentifikasi data diri yang tertera pada E-KTP sehingga jika E-KTP rusak tentunya akan gagal terbaca.

Mumpung saya masih WFH di Malang, kesempatan ini saya manfaatkan untuk mengurus penggantian E-KTP yang rusak ini. Prosesnya ternyata sangat mudah. Kita cukup mendatangi saja Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil).

Di Malang, Kantor Dukcapil ini berada di Jl. Mayjen Sungkono, Kedungkandang. Dari GOR Ken Arok, kantor tersebut masih berjarak sekitar 2,5 km ke arah selatan. Dari rumah saya jaraknya lebih jauh lagi, yakni sekitar 15 km.

Kantor Dukcapil Kota Malang

Untuk mengurus penggantian E-KTP ini, kita cukup membawa E-KTP yang rusak dan 1 lembar fotokopi Kartu Keluarga (KK). Tidak ada persyaratan lain yang diminta. KK asli pun tidak diminta. Kalau ingat jaman dahulu, kita masih perlu surat pengantar RT/RW untuk mengurus KTP ini. Sekarang tidak ada lagi.

Enaknya saat saya datan ke sana, untuk proses penggantian E-KTP ini tidak ada antrian sama sekali. Di Kantor Dukcapil Malang, proses penggantian E-KTP ini dilayani di loket nomor 19.

Loket 19 untuk mengurus penggantian E-KTP (palinng kiri)

Sebetulnya proses penggantian E-KTP ini bisa selesai dalam sehari. Namun ketika saya datang ke sana, saya diberitahu oleh petugas loket yang melayani bahwa sedang ada masalah jaringan sehingga tidak bisa diproses hari itu.

Saya diminta untuk datang lagi 3 hari kemudian untuk pengambilan E-KTP yang baru. Saya diberikan secarik kertas tanda terima untuk pengambilan E-KTP nanti. Alhamdulillah 3 hari kemudian E-KTP saya yang baru ternyata memang sudah jadi. Semoga awet. 😅

Perpanjangan STNK 5 Tahunan di Kota Malang

Tahun ini adalah waktunya saya untuk memperpanjang STNK sepeda motor saya. Awalnya saya berniat melakukan cek fisik di Samsat Bandung. Saya sudah datang ke Samsat Bandung yang ada di Jl. Pajajaran. Namun ternyata salah satu persyaratannya adalah harus membawa BPKB asli.

Sayangnya BPKB asli saya ada di Malang. Saya pun tidak bisa cek fisik di sana. Jadilah saya melakukan cek fisik saja di Malang. Kebetulan karena sedang WFH juga, jadi bisa pulang ke Malang agak lama.

Baru saja Sabtu kemarin saya mengurus perpanjangan STNK di Samsat Kota Malang yang terletak di Jl. Supriadi no. 80 (kawasan Sukun). Pada hari Sabtu, jam kerjanya lebih pendek. Samsat Kota Malang hanya melayani cek fisik pada pukul 8.00-10.30. Sedangkan pada hari Senin-Jumat, jam layanannya adalah 8.00-12.30. Hari Minggu libur.

Ada beberapa tahapan yang harus dilalui dalam perpanjangan STNK 5 tahunan ini. Alurnya kurang lebih bisa dilihat pada diagram yang dipajang di kantor Samsat Kota Malang berikut ini:

Diagram tahapan layanan STNK

1. Cek Fisik

Saya tiba di Kantor Samsat Kota Malang sekitar jam 8 pagi. Dengan masih mengendarai sepeda motor, saya langsung menuju tempat pelayanan cek fisik. Untuk mengetahui letak area layanan cek fisik, Anda bisa mengikuti papan petunjuk arah bertuliskan “Cek Fisik” atau bisa bertanya pada juru parkir di depan kantor Samsat Malang Kota.

Patokan masuknya adalah jalan berikut:

Jalan menuju tempat pelayanan cek fisik. Roda 2 ambil lajur kiri. Roda 4 ambil lajur kanan.

Sembari menunggu giliran cek fisik, kita bisa mengambil blanko cek fisik di loket yang ada di depan terlebih dahulu. Untuk pengambilan, kita perlu untuk menunjukkan BPKB asli, STNK asli, dan KTP asli. Blanko ini nantinya akan diisi oleh petugas yang melakukan cek fisik.

Loket pengambilan blanko cek fisik

Prosesnya cepat saja. Selesai cek fisik, kita bisa memarkirkan kendaraan di area parkir. Biaya parkir sepeda motor Rp3.000.

Continue reading
KAI Logistik

Kirim Sepeda Motor via KAI Logistik

Pekan lalu saya mengirim paket sepeda motor dari Bandung ke Malang via KAI Logistik. Awalnya saya pikir kantor KAI Logistik ini berada di sisi selatan Stasiun Bandung yang terletak di Jl. Stasiun Barat. Sebab kata teman saya, pada akhir tahun 2020 lalu dia mengirim sepeda motor juga dari sana.

Rupanya, kantor KAI Logistik yang di selatan Stasiun Bandung tersebut sudah tidak melayani pengiriman barang lagi. Sepertinya kantor tersebut hanya berfungsi sebagai gudang untuk naik turun barang. Untuk pengiriman, saya diarahkan ke kantor KAI Logistik yang berada di Jl. Kebon Jukut, samping Kartika Sari.

Kantor KAI Logistik Bandung di Jl. Kebon Jukut no. 1

Setibanya di kantor KAI Logistik kita perlu mengambil nomor antrian dulu di meja depan pintu masuk. Setelah itu kita akan dipanggil ke loket pelayanan sesuai dengan nomor antrian.

Di loket kita akan ditanya mengenai barang yang akan kita kirim dan tujuan pengiriman. Karena saya akan mengirimkan sepeda motor, petugas meminta kita untuk menunjukkan STNK untuk di-copy dan kunci sepeda motor untuk dicek kondisinya. Nanti kita akan mendapatkan form checklist hasil pemeriksaan kondisi sepeda motor kita yang perlu kita tandatangani.

Ketika tiba di kantor KAI Logistik ini, ban belakang sepeda motor saya ternyata bocor. Pihak KAI Logistik tidak mempermasalahkannya. Kondisi tersebut hanya dicatat saja saat pengiriman.

Biaya pengiriman sepeda motor dari Bandung ke Malang dengan KAI Logistik ini adalah sebesar Rp604.000. Mahal ya.. wkwkw. Itupun sudah termasuk diskon. Aslinya Rp756.000. Mengenai tarif ini kita bisa mengeceknya juga melalui website KAI Logistik di https://kalogistics.co.id/. Bisa cek resi juga di situ.

Padahal salah satu alasan saya pilih KAI Logistik ini karena tahun lalu pernah baca artikel berita yang menyebutkan bahwa KAI baru saja meluncurkan layanan Rail Express. Pengiriman sepeda motor 110 CC dari Bandung ke Malang cuma dipatok Rp210.000. Tapi belakangan saya baru tahu Rail Express ini sudah diintegrasikan dengan KALOG Express menjadi KAI Logistik pada awal tahun ini. Mungkin singkatannya juga masih sama, KALOG.

Terkait dengan STNK dan kunci motor, kita diberikan pilihan apakah hendak menyertakannya dalam pengiriman atau tidak. Karena saya berencana untuk mengambil sendiri ketika di Malang, jadi STNK dan kunci motor itu saya bawa sendiri.

Sepeda motor yang saya paketkan siang itu, ternyata langsung dikirimkan sore itu juga dengan menumpang KA Malabar. Keesokan harinya saya mendapatkan notifikasi SMS bahwa sepeda motor saya sudah bisa diambil.

Tempat pengambilan paket KAI Logistik di Stasiun Malang

Di Stasiun Malang, tempat pengambilan paket KAI Logistik ini berada persis di sisi selatan pintu kedatangan penumpang. Alamatnya di Jl. Trunojoyo 10. Bukanya dari jam 8 pagi hingga 5 sore.

Saat pengambilan, saya hanya perlu menunjukkan kertas resi yang saya dapatkan ketika pengiriman. Jika diambil orang lain, orang tersebut perlu menunjukkan KTP asli dan menyerahkan fotokopinya untuk administrasi pengambilan.

Konfigurasi Tempat Duduk Kereta Api Selama Pandemi

Selama pandemi ini seperti kita ketahui bersama, KAI memiliki kebijakan untuk membatasi jumlah kursi penumpang sebanyak 70%. Dari persentase tersebut artinya ada sejumlah pasangan kursi yang hanya boleh diisi seorang saja.

Awalnya saya tidak aware bahwa batasan kursi penumpang itu 70%. Saya pikir karena kebijakan social distancing, maka batasannya adalah 50%. Saya baru menyadari kebijakan 70% itu ketika saya duduk bersebelahan dengan penumpang lain. Padahal sebelumnya saya duduk sendirian.

Saya mencari informasi mengenai konfigurasi tempat duduk kereta api ini di internet dan menemukannya pada twit akun Twitter resmi PT KAI berikut ini:

Twit KAI mengenai konfigurasi kursi kereta api selama pandemi
Konfigurasi KA kelas Eksekutif dan Bisnis selama pandemi
Konfigurasi KA kelas Ekonomi SS 80 seat dan new image 80 seat selama pandemi
Konfigurasi KA kelas Ekonomi 80 seat dan difabel 64 seat selama pandemi
Konfigurasi KA kelas Ekonomi 106 seat selama pandemi

Kebijakan batas okupansi kereta api 70% ini sepertinya masih akan berlaku untuk beberapa waktu ke depan sampai keadaan normal. Jadi saya akan masih akan perlu melihat infografis ini sebagai acuan dalam memesan tiket perjalanan kereta api. 😁