Tag Archives: malang

Bus-bus double decker Rosalia Indah di Palur

Naik Bus Double Decker Rosalia Indah

Beberapa waktu lalu untuk pertama kalinya saya menaiki bus double decker. Bus double decker tersebut adalah milik PO. Rosalia Indah dengan trayek Malang-Bogor. Saya sendiri naik dari Malang dan turun di Depok.

Kesan pertama saya waktu menaiki bus tersebut adalah kagum dengan “kemewahan”-nya. Livery-nya cantik. Alas lantai di dalam busnya berlapiskan kayu (parket).

Bus double decker Rosalia Indah lantai atas
Bus double decker Rosalia Indah lantai atas

Kelas-Kelas di Dalam Bus

Dalam perjalanan kemarin saya mendapatkan kursi kelas Executive Plus. Kursi kelas Executive Plus ini seluruhnya berada di lantai atas bus dengan formasi 2-2. Harganya dibandrol Rp380.000.

Kursinya nyaman sekali. Lebih nyaman dari kursi eksekutif kereta api bahkan menurut saya. Ada leg rest dan foot rest. Jadinya kaki kita benar-benar bisa diluruskan setinggi posisi duduk kita. Nyaman banget. Di bawah leg rest-nya pun ada ruang untuk menyimpan alas kaki.

Leg rest bus double decker Rosalia Indah
Leg rest bus double decker Rosalia Indah
Bus double decker Rosalia Indah lantai atas
Bus double decker Rosalia Indah lantai atas

Di bagian kepala kursi tersebut pun agak melengkung, jadi bisa menahan kepala kita kalau mau jatuh-jatuh ke kanan atau kiri saat tidur. Nggak capek jadinya di bagian kepala.

Di bagian atap di atas kursi ada kabin untuk meletakkan barang. Selain itu ada colokan USB yang bisa digunakan untuk menge-charge handphone. Oh ya colokannya masih berupa USB biasa ya. Jadi bagi Anda yang sudah menggunakan USB type C, perlu menyiapkan converter sendiri.

Continue reading
Advertisement
Sentra Vaksinasi Covid-19 Polkesmas

Mendapatkan Vaksin Sinovac Dosis Pertama

Alhamdulillah. Akhirnya saya divaksin juga. Pada hari Sabtu kemarin (17/7) saya mengikuti kegiatan vaksinasi yang diselenggarakan di lingkungan kampus Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang (Polkesma).

Hunting Info Vaksin

Saya bilang “akhirnya” karena saya harus mencari info ke mana-mana mengenai kegiatan vaksinasi baik di Bandung maupun di Malang. Kebetulan saya domisili Bandung, sementara KTP masih alamat Malang.

Sebenarnya nggak ke mana-mana juga sih haha. Cuma modal HP saja. Saya follow beberapa akun Instagram seperti @infovaksincovid_19 (info vaksin di berbagai daerah di Indonesia) dan @immuninme (info vaksin khusus wilayah Malang Raya).

Di Bandung saya selalu kehabisan kuota. Setiap ada info pendaftaran vaksin, saya sering terlambat untuk mendaftarkan diri. Pernah berhasil dapat kuota, tapi baru akhir Juli jadwal divaksinnya. Akhirnya saya urungkan.

Sebelum PPKM Darurat berlangsung, saya memutuskan untuk pulang ke Malang karena puskesmas dekat rumah ternyata akan melaksanakan kegiatan vaksinasi. Sayangnya, saya juga selalu kehabisan kuota vaksin di sana.

Beberapa kali datang selalu kalah antrian karena ternyata pihak puskesmas juga lebih memprioritaskan orang lansia. Bahkan pernah suatu hari saya lihat di Instagram Story puskesmas tersebut bahwa kupon antrian sudah habis sebelum waktu sholat subuh, sekitar jam 4.20. Weww.

Continue reading
E-KTP

Mengganti E-KTP yang Rusak di Kantor Dukcapil

Entah karena keseringan difotokopi atau kegesek-gesek di dalam dompet, kondisi E-KTP (Kartu Tanda Penduduk Elektronik) saya sudah lama sangat memprihatinkan. Lapisan plastik yang berisi printout data diri di E-KTP saya sudah mengelupas sampai-sampai saya harus mengelemnya dengan double tape. Beberapa pinggiran plastik bahkan sudah tersobek dan hilang entah ke mana sobekannya.

Karena kondisi E-KTP yang rusak itu, saya berkali-kali gagal di proses e-KYC (Know Your Customer) di beberapa aplikasi yang menerapkan proses verifikasi identitas secara otomatis. Sepertinya mereka menggunakan OCR (Optical Character Recognition) untuk mengidentifikasi data diri yang tertera pada E-KTP sehingga jika E-KTP rusak tentunya akan gagal terbaca.

Mumpung saya masih WFH di Malang, kesempatan ini saya manfaatkan untuk mengurus penggantian E-KTP yang rusak ini. Prosesnya ternyata sangat mudah. Kita cukup mendatangi saja Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil).

Di Malang, Kantor Dukcapil ini berada di Jl. Mayjen Sungkono, Kedungkandang. Dari GOR Ken Arok, kantor tersebut masih berjarak sekitar 2,5 km ke arah selatan. Dari rumah saya jaraknya lebih jauh lagi, yakni sekitar 15 km.

Kantor Dukcapil Kota Malang

Untuk mengurus penggantian E-KTP ini, kita cukup membawa E-KTP yang rusak dan 1 lembar fotokopi Kartu Keluarga (KK). Tidak ada persyaratan lain yang diminta. KK asli pun tidak diminta. Kalau ingat jaman dahulu, kita masih perlu surat pengantar RT/RW untuk mengurus KTP ini. Sekarang tidak ada lagi.

Enaknya saat saya datan ke sana, untuk proses penggantian E-KTP ini tidak ada antrian sama sekali. Di Kantor Dukcapil Malang, proses penggantian E-KTP ini dilayani di loket nomor 19.

Loket 19 untuk mengurus penggantian E-KTP (palinng kiri)

Sebetulnya proses penggantian E-KTP ini bisa selesai dalam sehari. Namun ketika saya datang ke sana, saya diberitahu oleh petugas loket yang melayani bahwa sedang ada masalah jaringan sehingga tidak bisa diproses hari itu.

Saya diminta untuk datang lagi 3 hari kemudian untuk pengambilan E-KTP yang baru. Saya diberikan secarik kertas tanda terima untuk pengambilan E-KTP nanti. Alhamdulillah 3 hari kemudian E-KTP saya yang baru ternyata memang sudah jadi. Semoga awet. 😅

Gunung Putri Tidur

Gunung Putri Tidur

Salah satu pemandangan di kampung halaman yang tidak pernah jemu saya pandang adalah deretan gunung yang membentang di horizon barat daya Kota Malang yang dikenal dengan Gunung Putri Tidur. Anda bisa mencarinya di Google Maps atau atlas (eh masih ada yang punya atlas kah, hehe). Tentu saja Anda tidak akan menemukan nama Gunung Putri Tidur ini di sana karena nama tersebut bukanlah nama sebenarnya. Hehehe.

Nama Gunung Putri Tidur ini populer di masyarakat Malang karena memang bentuknya yang tampak seperti seorang gadis yang sedang tidur dari kejauhan. Padahal sejatinya “gunung” ini adalah sebuah pegunungan yang terdiri atas 3 gunung, yakni Gunung Butak di bagian “kepala” (menyerupai rambut yang terurai, cekungan mata, hidung, dan mulut), Gunung Kawi di bagian “dada” dan “perut”, dan Gunung Panderman di bagian “kaki”.

Saya cukup beruntung karena pemandangan Gunung Putri Tidur ini terlihat cukup jelas dari lingkungan tempat tinggal saya karena masih banyak sawah. Mungkin hanya perlu berjalan kaki sekitar 100 meteran agar bisa melihat pemandangan Gunung Putri Tidur itu.

Kalau dulu waktu kecil bahkan mungkin hanya perlu berjalan kaki sekitar 20 meter karena dulu sawahnya masih sangat luas, belum dibangun perumahan seperti sekarang.

Kalau dari area kota, sepertinya pemandangan Gunung Putri Tidur ini tidak tampak jelas karena terhalang bangunan-bangunan dan juga papan-papan reklame.

Oh ya, dulu waktu kecil di kalangan teman-teman sepermainan populer sekali tebak-tebakan begini: “Gunung, gunung apa yang paling tinggi di dunia?”

Jawabannya adalah: “Ya Gunung Putri Tidur! Tidur aja tingginya segitu, apalagi kalau berdiri. Hahaha.”

Tebak-tebakan yang sangat lokal sekali ya. Saya jadi ingat tebak-tebakan lokal semacam ini dulu pernah saya dapatkan juga dari teman kuliah saya yang asli Bandung.

“Sungai, sungai apa yang paling panjang di dunia?”

“Yak, jawabannya adalah Sungai Cikapundung! Gimana nggak panjang, Asia Afrika saja dilewati. Hahaha.”

Saya yang merupakan orang baru di Bandung awalnya nggak nyambung dengan jawaban tersebut. Lalu diberitahu Asia Afrika itu maksudnya adalah nama jalan, yakni Jalan Asia-Afrika yang ada di tengah Kota Bandung. Hehehe.

Bagaimana di daerah Anda? Apakah ada tebak-tebakan lokal semacam ini? Eh, kok topiknya jadi bahas tebak-tebakan ya. Hahaha.

Kirim Paket Motor via Herona Express

Beberapa waktu yang lalu saya mencoba mengirim sepeda motor dari Malang ke Bandung menggunakan jasa ekspedisi via kereta api. Perusahaan jasa expedisi via kereta api ini sebenarnya ada beberapa. Yang populer ada KALOG (anak perusahaan PT. KAI) dan PT. Herona Express.

Saya sempat bingung juga memilih untuk menggunakan jasa perusahaan yang mana. Saya belum ada pengalaman menggunakan jasa keduanya sama sekali sebelumnya. Ngubek-ngubek websitenya, saya tak menemukan informasi yang saya butuhkan mengenai syarat-syarat, prosedur, dan tarif pengiriman. Sempat nemu sih salah satu artikel yang menyebutkan mengenai tarif. Tapi sepertinya sudah tidak up to date karena sudah ditulis lama sekali.

Saya juga bertanya kepada teman yang pernah memaketkan sepeda motor via kereta api. Dia menggunakan jasa Herona Express. Dan pengalamannya cukup bagus.

Akhirnya saya memutuskan untuk menggunakan Herona Express. Pertama saya datang ke kantor Herona Express di Stasiun Malang untuk menanyakan tarif dan syarat-syarat pengiriman. Tarif pengiriman sepeda motor bebek dari Malang ke Bandung adalah Continue reading

Landing di lapangan rumput (photo by Rika)

Wisata Paralayang di Batu

Hari Sabtu pada masa liburan Natal yang lalu (26/12), saya bersama lima orang teman pergi bermain paralayang di kawasan Wana Wisata Gunung Banyak, Batu. Kami sudah mengagendakan wisata paralayang ini jauh-jauh hari. Satu bulan lebih ada kayaknya.

Salah seorang teman saya, Rika, selalu keep in touch dengan salah satu contact person Wisata Paralayang sana. CP tersebut yang selalu mengabari Rika tentang kondisi terkini aktivitas paralayang di sana. Yup, aktivitas paralayang ini sangat bergantung pada kondisi angin yang ada. Jadi walaupun kami sudah mengagendakan tanggal segitu, tidak bisa dipastikan apakah kondisi angin pada hari itu bersahabat untuk aktivitas paralayang.

Nah, pada Sabtu pagi itu sebenarnya kami sempat menerima kabar bahwa kondisi angin di Gunung Banyak — lokasi wisata paralayang berada — tidak mendukung. Kami disarankan untuk Continue reading

Berburu Tiket Sisa Arus Balik

Alhamdulillah akhirnya dapat juga tiket untuk arus balik ke Bandung :). Seperti tahun-tahun sebelumnya, aku memang suka membeli tiket balik mepet menjelang atau sesudah lebaran. Agak spekulatif memang. Risiko untuk kehabisan tiket kereta selalu ada.

Habisnya mau bagaimana lagi, schedule lebaranku (berasa orang sibuk aje… :D) tiap tahunnya sering berbeda. Maksudnya, kepastian apakah aku balik ke Bandung dari Malang kah, atau Solo kah, atau Jogja kah, tergantung dari jadwal acara keluarga saat mudik.

Nah, sampai pagi tadi tak ada tiket tersisa untuk kereta jurusan ke Bandung, baik dari Malang, Surabaya, atau bahkan Solo/Jogja. Sesekali setiap beberapa menit mengecek ketersediaan tiket melalui situs http://tiket.kereta-api.co.id ataupun aplikasi Android ‘Tiket Kereta Api’.

Mau naik pesawat, sayang di ongkos karena tarif pesawat Surabaya-Bandung minimal sudah mencapai 700 ribuan. Itu belum termasuk ongkos transport dari Malang ke bandara Juandanya. Akhirnya cuma bisa berharap ada orang-orang yang membatalkan tiket keretanya.

Sisa kursi KA Harina

Sisa kursi KA Harina

Alhamdulillah menjelang siang, ngecek lagi situs Tiket KA, ternyata ada 2 kursi yang tersedia untuk KA Harina. Ndak apa-apalah naik yang ini saja walaupun terpaksa harus ke Surabaya dulu. Daripada nanti kehabisan lagi karena menunggu kursi kosong KA Malabar yang nggak datang-datang :D.

Cukup diuntungkanlah dengan sistem tiket online yang sekarang. Masih teringat beberapa tahun yang lalu harus ngecek langsung ke stasiun untuk melihat ketersediaan tiket. Dan enaknya sekarang bayarnya juga bisa secara online, jadi bagi mereka yang ingin membeli tiket, bisa melakukan transaksi pembelian tiket dari mana saja, tak perlu ke stasiun.

Bagi Anda yang masih belum mendapatkan tiket, pantau saja terus situs tiket KA itu. Refresh setiap beberapa menit. Begitu ada tiket tersedia harus langsung gerak cepat agar tidak keduluan oleh para pemburu tiket lainnya. Berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya, pembatalan tiket ini biasanya masih berpeluang terjadi hingga sejam menjelang keberangkatan.