Tag Archives: prasmanan

Bus-bus double decker Rosalia Indah di Palur

Naik Bus Double Decker Rosalia Indah

Beberapa waktu lalu untuk pertama kalinya saya menaiki bus double decker. Bus double decker tersebut adalah milik PO. Rosalia Indah dengan trayek Malang-Bogor. Saya sendiri naik dari Malang dan turun di Depok.

Kesan pertama saya waktu menaiki bus tersebut adalah kagum dengan “kemewahan”-nya. Livery-nya cantik. Alas lantai di dalam busnya berlapiskan kayu (parket).

Bus double decker Rosalia Indah lantai atas
Bus double decker Rosalia Indah lantai atas

Kelas-Kelas di Dalam Bus

Dalam perjalanan kemarin saya mendapatkan kursi kelas Executive Plus. Kursi kelas Executive Plus ini seluruhnya berada di lantai atas bus dengan formasi 2-2. Harganya dibandrol Rp380.000.

Kursinya nyaman sekali. Lebih nyaman dari kursi eksekutif kereta api bahkan menurut saya. Ada leg rest dan foot rest. Jadinya kaki kita benar-benar bisa diluruskan setinggi posisi duduk kita. Nyaman banget. Di bawah leg rest-nya pun ada ruang untuk menyimpan alas kaki.

Leg rest bus double decker Rosalia Indah
Leg rest bus double decker Rosalia Indah
Bus double decker Rosalia Indah lantai atas
Bus double decker Rosalia Indah lantai atas

Di bagian kepala kursi tersebut pun agak melengkung, jadi bisa menahan kepala kita kalau mau jatuh-jatuh ke kanan atau kiri saat tidur. Nggak capek jadinya di bagian kepala.

Di bagian atap di atas kursi ada kabin untuk meletakkan barang. Selain itu ada colokan USB yang bisa digunakan untuk menge-charge handphone. Oh ya colokannya masih berupa USB biasa ya. Jadi bagi Anda yang sudah menggunakan USB type C, perlu menyiapkan converter sendiri.

Continue reading
Advertisement

Outbound di Grafika Cikole

Hari Ahad minggu kemarin (14/4) saya bersama teman-teman kantor mengadakan acara jalan-jalan ke Lembang. Tepatnya di Terminal Wisata Grafika Cikole. Di sana kami bermain paintball dan permainan outbound lainnya.

Seperti jalan-jalan sebelumnya ke Ranca Upas, kali ini kami juga motoran ramai-ramai ke Cikole. Bedanya kali ini perjalanan tak sampai sejauh ke Ranca Upas.

Baca juga: Camping di Kampung Cai Ranca Upas

Gerbang pintu UPI menjadi meeting point kami. Setelah semuanya komplit, pukul 8.30 kami meninggalkan UPI menuju ke Grafika Cikole.

Tidak semuanya ikut meeting point di UPI. Teman-teman yang dari Cimahi janjian langsung ketemu di Grafika Cikole karena memang melalui rute yang berbeda.

Kumpul di depan UPI
Kumpul di depan UPI

Pagi itu jalan menuju Lembang cukup padat di beberapa titik. Terutama menjelang Farm House. Selepas itu jalanan relatif lebih lengang, apalagi selepas Alun-Alun Lembang.

Kurang lebih waktu tempuh perjalanan kami adalah 30 menit untuk sampai di Grafika Cikole. Tak lama kemudian rombongan dari Cimahi tiba juga di Grafika Cikole.

Continue reading
Nasi Bebek Kremes (Rp29.500) + Es Campur (Rp12.000)

[Kuliner] Bebek Kaleyo Bandung

Masih seputar kulineran Bandung. Kali ini aku dan teman-teman kontrakan mencoba kuliner Bebek Kaleyo yang beralamat di Jalan Pasir Kaliki no. 185-189. Rumah Makan Bebek Kaleyo Jalan Pasir Kaliki ini merupakan cabang yang pertama di Bandung, dan baru dibuka akhir bulan Januari yang lalu.

Outlet Bebek Kaleyo ini berada dalam satu area dengan Bali Heaven Factory Outlet. Posisinya berada di pojok jalan perempatan Pasir Kaliki-Pasteur. Lokasi gerbang masuknya berada di sebelah kiri jalan ke arah BTC/Tol Pasteur.

Kami datang ke sana pada malam Minggu kemarin (14/2). Seminggu sebelumnya kami sempat kecele datang pada hari Minggu. Sampai di sana kami baru tahu kalau ternyata Continue reading

Rombongan kapal lain yang sedang snorkeling (photo by Ian)

Backpacking Indochina 9D8N (Bag. 4): Day 3 – Phi Phi Island Tour

Senin, 26 Mei 2014

Menurut jadwal yang telah ditentukan pihak penyelenggara tur, kami akan dijemput dari penginapan sekitar pukul 8 pagi. Berarti kami punya waktu yang cukup untuk jalan-jalan mencari sarapan pagi itu. Waktu subuh di Ao Nang saat itu adalah 4.30, dan matahari terbit menjelang pukul 6 pagi.

Sarapan pagi

Pukul setengah tujuh pagi ketika langit sudah mulai terang, beberapa dari kami keluar mencari sarapan bersama. Setelah 5 menit berjalan kaki, di pinggir jalan utama tak jauh dari Family Mart, kami menjumpai sebuah warung makan sederhana yang penjualnya ibu-ibu dan mbak-mbak berjilbab bertampang mirip Melayu.

Cukup banyak warga sekitar yang membeli sarapan di sana. Menunya miriplah sama masakan yang biasa dijual di dekat kampungku kalau pagi-pagi. Ada bubur (bukan bubur ayam tapinya), urap-urap, sayur pecel, ayam goreng, dan jajanan-jajanan pasar.

Aku memilih menu bubur sebagai sarapanku pagi itu. Komposisi bubur ini cukup unik. Ada sayur kangkung, potongan telor asin, dan ikan patin. Rasanya lumayanlah, nggak jauh beda dengan masakan di negeri sendiri. Harganya 25 baht kalau aku tidak salah ingat.

Berangkat ke Ao Nang Pier

Setelah sarapan, kami kembali ke hostel untuk bersiap-siap tur Phi Phi Island. Aku hanya membawa pakaian ganti, handuk, dan kamera underwater untuk snorkeling.

Jam telah menunjukkan pukul 08.15, namun kendaraan yang akan menjemput kami belum datang sesuai jadwal yang dijanjikan, yakni dari seharusnya pukul 08.00. Akhirnya aku inisiatif untuk menelepon pihak Angel Tour tempat kami memesan paket tur ini. Oleh ibunya yang kemarin melayaniku, aku diminta untuk sabar menunggu sebentar lagi.

Benar saja, sekitar 10 menit kemudian kendaraan truk besar, atau yang disebut songthaew di sana, akhirnya tiba juga. Aku pun menyerahkan bukti pemesanan paket tur kami kepada mbak-mbak petugasnya yang menjemput kami. Masing-masing dari kami diberikan stiker untuk ditempel di kaos, menandakan kami peserta tur.

Kami masih harus menjemput 4 orang teman kami lagi yang menginap di J Hostel. J Hostel ini lokasinya searah menuju ke Ao Nang Pier, tempat kami akan naik boat untuk tur ini. Pas banget ternyata, songthaew ini mampu menampung kami yang berjumlah 22 orang ini.

Songthaew jemputan (photo by Ian)

Songthaew jemputan (photo by Ian)

Dermaga Ao Nang Pier

Dermaga Ao Nang Pier

Tur pun dimulai

Kami memulai tur Phi Phi Island ini dari Ao Nang Pier. Kapal yang kami naiki ternyata kapal besar yang digunakan untuk umum juga. Jadi ada beberapa orang, hampir semuanya, yang ikut menumpang kapal kami sambil membawa tas-tas besar.

Btw, kapal yang kami naiki cukup bagus. Terdiri dari dua tingkat. Di dalamnya full AC. 

Di atas kapal (photo by Putri)

Di atas kapal (photo by Putri)

Tapi nggak asyik kan kalau tur di laut tapi cuma di dalam kapal terus. Bakal sayang banget apbila pemandangan-pemandangan cantik di luar sana dilewatkan. Kami pun duduk-duduk di atas deck depan dan belakang kapal menikmati pemandangan sekitar sambil berfoto-foto.

Foto-foto di atas kapal (photo by Putri)

Foto-foto di atas kapal (photo by Putri)

Tujuan pertama kapal ini adalah ke Railay Island. Railay Island adalah sebuah pulau cantik yang terkenal dengan tebing-tebingnya yang tinggi menjulang. Karena itu, tak mengherankan bila pulau ini menjadi destinasi favorit bagi para pecinta olahraga ekstrim panjat tebing yang berkunjung ke Thailand.

Kapal kami yang cukup besar tidak dapat merapat ke pulau ini. Lagi pula memang sejatinya kapal ini tidak berniat untuk singgah di sana. Kapal hanya menjemput calon penumpang yang berasal dari Railay Island ini. Dari pantai Railay mereka naik perahu-perahu yang kemudian merapat ke kapal kami. Baru kemudian mereka naik.

Railay Island

Railay Island

Penumpang dari Railay Island

Penumpang dari Railay Island

Dari Railay Island, kapal melanjutkan pelayaran ke Phi Phi Island. Kapal menurunkan penumpang-penumpang yang ikut menumpang (ya iyalah penumpang yang menumpang, haha) tadi. Sementara kami tetap berada di atas kapal.

Setelah semua penumpang “tamu” tadi turun, kapal berlayar lagi ke pulau Ko Phi Phi Le. Di sinilah tempat Maya Bay yang terkenal karena film “The Beach” yang dibintangi oleh Leonardo Di Caprio itu. Sayangnya kapal kami tak merapat ke pantai tersebut. Maklum, kapal kami terlalu besar untuk dapat merapat di pantai tersebut. Selain itu, suasana pantai di sana juga sangat ramai. Banyak perahu yang tengah merapat di sana.

Rombongan kapal lain yang sedang snorkeling (photo by Ian)

Rombongan kapal lain yang sedang snorkeling (photo by Ian)

Di bagian laut yang berjarak beberapa ratus meter dari Maya Beach kami diberikan waktu oleh penyelenggara tur untuk snorkeling di sana. Sebelum itu, kami semua disajikan soft drink dan snack oleh mereka di atas kapal. Peralatan snorkeling termasuk pelampung sudah disediakan oleh pihak tur.

Air laut di situ cukup jernih. Banyak ikan nemo Continue reading