Masih seputar kulineran Bandung. Kali ini aku dan teman-teman kontrakan mencoba kuliner Bebek Kaleyo yang beralamat di Jalan Pasir Kaliki no. 185-189. Rumah Makan Bebek Kaleyo Jalan Pasir Kaliki ini merupakan cabang yang pertama di Bandung, dan baru dibuka akhir bulan Januari yang lalu.

Outlet Bebek Kaleyo ini berada dalam satu area dengan Bali Heaven Factory Outlet. Posisinya berada di pojok jalan perempatan Pasir Kaliki-Pasteur. Lokasi gerbang masuknya berada di sebelah kiri jalan ke arah BTC/Tol Pasteur.

Kami datang ke sana pada malam Minggu kemarin (14/2). Seminggu sebelumnya kami sempat kecele datang pada hari Minggu. Sampai di sana kami baru tahu kalau ternyata Bebek Kaleyo hanya buka pada hari Senin-Sabtu mulai pukul 10.00 sampai 24.00.

Bebek Kaleyo buka Senin-Sabtu 10.00-24.00

Sistem pemesanan makanan dan minuman di Bebek Kaleyo ini dibuat semi prasmanan. Jadi untuk melakukan pemesanan, kita perlu mengantri ke konter pemesanan. Di meja pemesanan tersebut telah tersaji “sampel” menu yang tersedia di Bebek Kaleyo. Kita cukup menyebutkan menu apa yang kita inginkan. Setelah itu, tak perlu menunggu lama, menu makanan yang kita pesan akan segera diserahkan kepada kita.

Selanjutnya antrian bergerak terus hingga ke meja kasir. Dalam “perjalanan” menuju meja kasir itu kita bisa mengambil sambal, atau memesan menu tambahan seperti dimsum, minuman, dll.

Konter pemesanan

Sayangnya untuk pembayaran pesanan, kasir Bebek Kaleyo ini hanya menerima uang cash saja. Setidaknya itu yang kami alami saat itu. Aku dan seorang teman sempat panik karena di tidak membawa uang yang cukup. Untung teman yang satu lagi membawa uang yang sedikit berlebih sehingga kami bisa ditutupi sama dia.

Setelah melakukan pembayaran, kami berjalan mencari meja yang kosong. Malam Minggu saat itu suasananya sangat ramai. Parkiran Bebek Kaleyo yang seluas itu saja hampir penuh baik dengan mobil maupun motor. Untungnya, tempat makannya juga sangat luas. Walaupun tampak sangat ramai, namun ada saja meja yang kosong, terutama oleh orang yang baru selesai makan.

Interior RM Bebek Kaleyo

Menu yang kupesan malam itu adalah bebek goreng kremes seharga Rp24.500. Nasi dihargai terpisah Rp5.000 seporsinya. Untuk minumannya, aku memesan es campur (Rp12.000). Termasuk normal menurutku harga segitu. Sepertinya nggak lebih murah, dan nggak lebih mahal dari harga bebek sebelah hehe.

Rasa bebeknya gurih. Bumbu yang meresap di dalam dagingnya rasanya enak di lidah. Agak sedikit asin, tapi asinnya pas. Sambil dicowel-cowel ke sambel merahnya yang pedasnya mantap. Gurihnya dagingnya dan pedesnya sambelnya merupakan kombinasi yang mantap. Saat melakukan pemesanan tadi, kita bisa leluasa mengambil sendiri sambel sebanyak yang kita mau.

Nasi Bebek Kremes (Rp29.500) + Es Campur (Rp12.000)

Sementara temanku memesan bebek sambel ijo yang harganya juga sama dengan bebek kremes ini. Dia juga memesan menu tambahan dimsum a.k.a siomay yang sebutirnya dihargai Rp3.500. Untuk minumannya dia pesan es teh manis (Rp5.000).

Karena sudah include sambel ijo, dia nggak mengambil sambel merah yang di meja prasmanan tadi. Takut nggak cocok rasanya katanya. Selain itu biar nggak kepedasan haha. Yang sambel ijo ini aja katanya udah lumayan pedas bagi dia.

Nasi Bebek Sambel Ijo (Rp29.500) + 4 butir dimsum (Rp14.000)

Mengenai Bebek Kaleyo ini sendiri cabangnya di Jabotabek sudah cukup banyak. Sepuluh ada kayaknya. Kami nyobain Bebek Kaleyo ini karena penasaran hal itu. Cabangnya kok bisa sebanyak itu di sana.

Selain itu sebagai salah seorang penggemar bebek, rasanya harus nyobain nih. Apalagi sekarang Bebek Kaleyo ini sudah hadir di kota sendiri. Sekalian menambah referensi tempat makan di Bandung ini hehe.