Alhamdulillah. Akhirnya saya divaksin juga. Pada hari Sabtu kemarin (17/7) saya mengikuti kegiatan vaksinasi yang diselenggarakan di lingkungan kampus Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang (Polkesma).
Hunting Info Vaksin
Saya bilang “akhirnya” karena saya harus mencari info ke mana-mana mengenai kegiatan vaksinasi baik di Bandung maupun di Malang. Kebetulan saya domisili Bandung, sementara KTP masih alamat Malang.
Sebenarnya nggak ke mana-mana juga sih haha. Cuma modal HP saja. Saya follow beberapa akun Instagram seperti @infovaksincovid_19 (info vaksin di berbagai daerah di Indonesia) dan @immuninme (info vaksin khusus wilayah Malang Raya).
Di Bandung saya selalu kehabisan kuota. Setiap ada info pendaftaran vaksin, saya sering terlambat untuk mendaftarkan diri. Pernah berhasil dapat kuota, tapi baru akhir Juli jadwal divaksinnya. Akhirnya saya urungkan.
Sebelum PPKM Darurat berlangsung, saya memutuskan untuk pulang ke Malang karena puskesmas dekat rumah ternyata akan melaksanakan kegiatan vaksinasi. Sayangnya, saya juga selalu kehabisan kuota vaksin di sana.
Beberapa kali datang selalu kalah antrian karena ternyata pihak puskesmas juga lebih memprioritaskan orang lansia. Bahkan pernah suatu hari saya lihat di Instagram Story puskesmas tersebut bahwa kupon antrian sudah habis sebelum waktu sholat subuh, sekitar jam 4.20. Weww.
Kehabisan jatah di puskesmas, saya mulai mencari alternatif lain. Kebetulan ada kegiatan vaksinasi massal di dua tempat di Kota Malang. Namun saya mengurungkan rencana tersebut karena melihat laporan di media sosial mengenai kerumunan yang terjadi pada antrian pengambilan kupon vaksinnya. Bahkan kabarnya banyak yang mengantri dari jam 2 pagi untuk bisa mendapatkan vaksin tersebut. Weww.
Suatu saat melintas di timeline saya ulasan mengenai bagusnya pelaksanaan vaksinasi di Polkesma yang diadakan pada tanggal 13 Juli. Tidak perlu berkerumun untuk mendapatkan antrian vaksinasi. Prosesnya sangat rapi, cepat, dan lancar.
Sayangnya saya telat mengetahui info kegiatan vaksinasi pada 13 Juli tersebut. Namun kabarnya Polkesma masih akan mengadakan kegiatan vaksinasi kembali dengan jadwal yang akan diumumkan kemudian. Saya pun sengaja menyalakan lonceng notifikasi akun Instagram Polkesma di @poltekkes.malang agar tidak ketinggalan info berikutnya.

Pendaftaran Vaksinasi di Polkesma
Pada tanggal 15 Juli, Polkesma menginfokan bahwa mereka akan segera membuka pendaftaran untuk vaksinasi berikutnya pada tanggal 17 Juli. Link pendaftaran baru akan diumumkan keesokan harinya.
Benar saja, pada tanggal 16 Juli pukul 9 lebih sedikit, Polkesma mem-posting di Instagram link pendaftaran tersebut. Alhamdulillah saya berhasil mendaftarkan diri.
Selang 2-3 menit saya iseng mencoba mengisi form pendaftaran lagi. Ternyata kuota sudah habis ketika saya submit. Secepat itu rupanya kuota pendaftaran vaksinasi di Polkesma ini habis.

Pada malam harinya, Polkesma mem-posting daftar peserta yang telah terdaftar untuk mengikuti vaksin pada tanggal 17 Juli keesokan harinya. Alhamdulillah ada nama saya di sana.
Ada 602 orang yang terdaftar secara online. Dari jumlah tersebut dibagi lagi ke dalam beberapa sesi. Saya masuk ke dalam sesi 1 (8-9). Total ada 7 sesi yang berakhir pada pukul 3 sore.
Proses Vaksinasi di Polkesma
Pada hari Sabtunya saya datang sekitar pukul jam 8 kurang. Tidak perlu datang pagi-pagi sekali seperti kegiatan vaksinasi massal pada umumnya karena jadwal kita memang sudah fixed.
Prosesnya sangat rapi dan teratur. Begitu datang ada banyak petugas yang mengarah-arahkan kita harus ke mana. Pertama-tama kita perlu mengisi form kecil berisi data diri yang selanjutnya kita tunjukkan ke petugas registrasi. Kita perlu membawa KTP asli dan satu lembar fotokopiannya. Ada banyak petugas registrasi yang dikerahkan dengan komputer masing-masing yang siap mendata peserta vaksin.
Setelah registrasi, kita mengantri untuk proses screening. Dalam proses screening ini kita akan diukur tensi kita dan ditanya-tanya mengenai riwayat kesehatan kita. Terutama dalam kaitannya dengan vaksinasi covid-19 ini.
Ada seorang bapak yang sempat saya lihat beliau gagal lolos proses screening ini. Kalau saya tidak salah dengar, tensi beliau tidak memenuhi persyaratan. Akhirnya panitia terpaksa tidak mengizinkan bapak tersebut untuk divaksinasi. Namun bapak tersebut bisa langsung terdaftar untuk kegiatan vaksinasi berikutnya.

Selepas proses screening, selanjutnya saya diarahkan untuk menuju petugas pendataan berikutnya. Sambil menghadap komputer, petugas yang melayani saya mendata no HP saya yang bisa dihubungi.
Setelah itu selanjutnya saya langsung menuju meja vaksinasi. Mungkin ada sekitar 4-8 vaksinator yang bertugas menurut pengamatan sekilas saya.
Alhamdulillah. Petugas yang menyuntik saya benar-benar pro. Tidak terasa sakit sama sekali ketika disuntik. Hanya nyelekit sedikit saja. Jenis vaksin yang saya dapatkan adalah Sinovac (CoronaVac).
Setelah disuntik vaksin, selanjutnya saya diarahkan oleh petugas untuk berjalan ke area observasi. Di situ kita diminta untuk stand by dahulu di lokasi selama beberapa menit sebelum pulang, sebagai langkah antisipasi jika misalnya terjadi gejala yang tidak diinginkan setelah vaksin.
Mungkin sekitar 10 menit kemudian nama saya dipanggil oleh petugas. Saya diberikan kartu vaksinasi. Pada kartu vaksinasi tersebut telah tertulis keterangan vaksin pertama yang saya ikuti (tanggal dan tempat dilaksanakannya vaksin), jadwal vaksinasi berikutnya, serta nama dan nomor kontak dokter yang bisa dihubungi jika terjadi keluhan setelah vaksinasi. Selain kartu vaksinasi, kita juga akan mendapatkan sertifikat vaksin secara digital yang bisa diakses melalui website https://pedulilindungi.id/.
Total proses yang saya ikuti kurang lebih memakan waktu sekitar 1 jam. Mungkin jika saya datang lebih awal, prosesnya akan lebih cepat lagi. Maklum, saya datangnya benar-benar ngepas jam 8 pagi sampai di lokasi. Sepertinya sudah ada puluhan orang yang mengantri sebelum saya.
Walaupun kegiatan vaksinasi terbilang ramai, namun semua dilaksanakan secara rapi dan benar-benar disiplin menerapkan physical distancing. Panitia yang melayani pun sangat ramah. Sepertinya kebanyakan panitia adalah civitas akademika dari Polkesma sendiri. Banyak juga mahasiswa/i yang ikut ambil bagian.
Pasca Vaksinasi
Alhamdulillah setelah vaksinasi tidak ada keluhan aneh-aneh yang saya alami. Paling lengan agak terasa ngilu atau kemeng kalau orang Jawa bilang. Tapi bukan yang bikin sampai nggak bisa ngapa-ngapain.
Malamnya saya masih bisa ngucek-ngucek dan memeras cucian pakaian wkwkw. Teman saya yang sudah lebih dahulu dapat vaksin Sinovac sebelumnya pernah cerita dia dulu malah langsung bisa angkat galon. Hehehe.
Semoga vaksin yang sudah didapatkan ini bisa menjadi sarana untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh dalam melawan virus Covid-19 yang saat ini menjadi momok kita bersama. Serta semoga herd immunity segera terbentuk di masyarakat kita sehingga kita bisa beraktivitas dengan normal kembali seperti sediakala. Aamiin.