Tag Archives: trekking

Trekking di Tahura

Trekking ke Curug Omas Maribaya

Minggu lalu 2 hari sebelum puasa Ramadan, saya main ke Tahura (Taman Hutan Rakyat) Ir. H. Djuanda Bandung bersama teman saya. Setelah beberapa kali ke sana baru kali ini saya trekking sampai ke Curug Omas Maribaya 😬. Dari gerbang depan Tahura Dago Pakar, Curug Omas ini jaraknya sekitar 5,5 km.

Sebelumnya paling pol saya cuma pernah trekking sampai jembatan yang terletak di samping jalan tikus menuju perkampungan warga. Padahal dari jembatan tersebut rupanya tinggal 500 meteran lagi ke Curug Omas.

Kalau menurut catatan aplikasi Strava saya, total jarak tempuh ada 11,7 km pulang-pergi (PP). Semestinya bisa lebih pendek lagi kalau dari pintu masuk utama Anda langsung berjalan straight ke arah timur laut (menuju Goa Belanda). Nah kemarin kami muter dulu lewat arah barat daya (menuju Kolam Pakar kemudian putar balik menyusuri jalur paving menuju Goa Jepang). Nah, jika langsung ke Goa Belanda, mungkin bisa menghemat 500 meteran.

Pintu masuk Goa Belanda

Jalur trekking menuju Curug Omas Maribaya ini cukup straightforward. Kita tinggal mengikuti jalur paving saja hingga mentok. Insya Allah tidak akan tersasar. Memang ada beberapa percabangan sepanjang jalur tersebut, seperti ke jembatan gantung/penangkaran rusa, Batu Batik, dan Curug Lalay. Tapi jalur utama menuju Curug Omas Maribaya tetap terlihat paling jelas. Kalaupun kita belok ke Penangkaran Rusa, kita masih bisa meneruskan trekking lagi melewati jembatan PDAM untuk kembali lagi ke jalur utama tadi.

Continue reading
Advertisement
Puncak Gunung Tangkuban Perahu

Trekking Kebun Teh Sukawana-Puncak Gunung Tangkuban Perahu

Minggu lalu saya bersama dua orang teman melakukan trekking dengan start dari Kebun Teh Sukawana (Google Maps di sini). Tujuan kami adalah Puncak Gunung Tangkuban Perahu (Google Maps di sini).

Kami meetup di Yomart Ledeng sekitar pukul 5.40 pagi. Setelah itu kami langsung tancap gas menuju Kebun Teh Sukawana melalui Jl. Sersan Bajuri. Tepat di Kimia Farma Parongpong, kami belok kanan menuju Jl. Sukawana.

Jl. Sukawana ini jalannya tidak rata dan berbatu-batu. Jadi tidak bisa kencang-kencang ketika berkendara di sini. Diperlukan kesabaran dan kehati-hatian ketika melintasi jalan ini.

Tujuan kami adalah Warung Ibu Onah yang berada di area Kebun Teh Sukawana. Kami menitipkan sepeda motor kami di warung tersebut dengan tarif Rp5000.

baca juga: Ngaprak Ngabring ke Kebun Teh Sukawana dan Curug Layung

Setelah itu kami bersiap-siap untuk memulai trekking. Tak lupa kami pemanasan dahulu. Jam menunjukkan tepat pukul 6.30 ketika kami memulai trekking.

Cuaca pagi itu cukup mendung. Sehari sebelumnya sempat hujan juga. Jadi kondisi tanah masih cukup basah. Tapi tidak sampai yang becek juga.

Trekkinng di tengah Kebun Teh Sukawana

Kami berjalan kaki menikmati segarnya udara pagi itu serta pemandangan Kebun Teh Sukawana yang ijo royo-royo. Sesekali kami berlari juga. Tapi lebih banyak jalan kaki sih. Hihihi.

Continue reading
Light through the forest

Trekking di Bukit Wawasan

Akhir bulan Agustus yang lalu kebetulan saya tengah berada di Malaysia. Seperti biasa setiap main ke Malaysia, saya selalu roger-roger dengan kawan di sana, Ab dan Dj.

Ab mengajak saya hari Ahad pekan itu untuk pergi trekking di Bukit Wawasan, Puchong. Sayang, hari itu Dj tak dapat bergabung.

Pagi itu kami tiba di kawasan pintu masuk Bukit Wawasan sekitar pukul 8 pagi. Ramai sekali kendaraan yang terparkir di kawasan tersebut.

Halaman parkir kawasan Bukit Wawasan sampai tak cukup memuat kendaraan para pengunjung. Bahu jalan pun terpaksa menjadi tempat parkir juga. Kami sendiri harus parkir kendaraan di sebuah sekolah yang berjarak sekitar kira-kira 100 meter dari tempat parkir Bukit Wawasan.

Bahu jalan di sekitar Bukit Wawasan yang dipakai parkir

Bahu jalan di sekitar Bukit Wawasan yang dipakai parkir

Tampaknya Bukit Wawasan ini merupakan destinasi favorit masyarakat sekitar untuk mengisi akhir pekan. Pergi trekking bersama sahabat atau keluarga. Sebuah kegiatan yang menyehatkan dan tentunya juga sekaligus refreshing dari hiruk pikuk kota. Continue reading

Trekking di Bukit Batu Sawa

Satu bulan yang lalu saya dan Kun berkunjung ke Kuala Lumpur kembali. Pada akhir pekan kawan kami di KL, Ab, mengajak kami untuk pergi trekking lagi bersama kawan-kawannya. Sebelum ini pada akhir Januari lalu kami diajak olehnya pergi mendaki Gunung Angsi di Negeri Sembilan.

Kali ini Bukit Sawa menjadi tujuan kami berikutnya. Juga berada di Negeri Sembilan. Tepatnya di distrik Jelebu, yang berjarak kurang lebih 100 km dari Kuala Lumpur.

baca juga: Mendaki Gunung Angsi

Ab datang menjemput kami pada pukul 4 pagi di kawasan Kerinchi, KL. Selepas itu kami langsung menempuh perjalanan selama hampir 2 jam menuju Jelebu. Kami berhenti di sebuah surau yang berada di kawasan Kampung Simpang Gelami, Jelebu untuk melaksanakan sholat subuh.

Di sana pulalah kami bertemu dengan 4 kawan Ab yang lain. Yakni Zu, Fariha, Miera, dan Nor. Dengan Zu dan Fariha saya sudah kenal sebelumnya karena ikut mendaki bersama juga di Gunung Angsi. Dengan Miera dan Nor baru kali ini saya bertemu.

Tidak ada petunjuk yang cukup jelas di mana jalan masuk ke Bukit Batu Sawa ini. Kami sempat salah jalan sebelum kami diberitahu oleh salah seorang warga bahwa jalan masuk Bukit Batu Sawa ada di tempat lain. Bukan di hutan dekat rumah warga tersebut.

Kami pun kembali ke mobil dan menuju tempat yang dimaksud. Rupanya Bukit Batu Sawa ini memang berbeda dengan Gunung Angsi yang kami kunjungi dulu. Tidak ada pos masuk di mana pengunjung diharuskan untuk membayar tiket masuk.

Di awal jalur trekking kami melalui kawasan ladang Continue reading

Mendaki Gunung Angsi

Hari Rabu minggu lepas (31/1) di Malaysia merupakan hari libur nasional dalam rangka Hari Thaipusam. Ketika itu kebetulan saya tengah berada di Malaysia.

Saya bersama kawan saya, Kun, diajak oleh kenalan kami di Kuala Lumpur, Ab, untuk pergi hiking ke Gunung Angsi, Negeri Sembilan, bersama teman-temannya. Tentu saja kami menyambut dengan senang hati ajakan tersebut.

Pukul 4 pagi Ab datang menjemput kami di KL Sentral. Kami pergi bersama menuju McDonald’s Bandar Seri Putera. Tempat tersebut adalah meeting point kelompok hiking kami pagi itu. Di sanalah pula saya berkenalan dengan DJ, Zu, Farihah, Arif, dan Faridah, kawan-kawan Ab dalam pendakian ini.

Kami sempat menikmati sarapan di McDonald’s tersebut. Usai sarapan kami pergi menuju Surau Ibnu Khaldun di Lavender Heights. Kami mampir untuk melaksanakan sholat subuh di sana sekitar pukul 6.30.

Kemudian melanjutkan perjalanan kembali menuju Ulu Bendul, pintu masuk Gunung Angsi di Kuala Pilah. Kurang lebih 10 menit saja dari Lavender Heights itu.

kabut di gunung angsi

Pepohonan berkabut di kawasan pintu masuk Gunung Angsi

Suasana pepohonan dengan penuh kabut menyambut kami. Sementara itu, langit di ufuk timur berwarna merah merekah menandakan posisi matahari perlahan mulai naik meninggalkan garis cakrawala.

Tiket masuk kawasan Gunung Angsi ini adalah 5 Ringgit saja per orang. Setiap orang juga diharuskan Continue reading

Melewati hutan antara Pos 2-3

Pendakian Gunung Sumbing Via Kaliangkrik (Bag. 2): Mendaki Sampai Pos 3

Minggu, 25 Desember 2016

Basecamp (1722 mdpl) – Pos 1 (2127 mdpl)

Dari basecamp menuju Pos 1 ini di awal medan trek masih berupa jalan cor-coran karena masih berada di dalam dusun. Kemiringan jalannya lumayan terjal. Selepas keluar dari dusun, kami melewati ladang-ladang milik warga setempat.

Di jalan kami cukup sering berpapasan dengan warga yang sedang bercocok tanam di ladangnya. Beberapa warga juga tampak tengah turun membawa ranting-ranting kayu bakar, rumput, atau hasil ladang mereka.

Mereka sangat ramah kepada pendaki. Suka menyapa kami dan tak sedikit yang bilang, “Monggo pinarak mas…”

Cukup banyak variasi tanaman yang ditekuni oleh penduduk setempat di ladang-ladang mereka ini. Sejauh mata memandang, saya melihat tanaman-tanaman antara lain seperti kol, bawang, wortel, dan teh. Selain itu, masih ada lagi tentunya.

Berjalan melalui ladan-ladang warga

Berjalan melalui ladan-ladang warga

Di situ medan trek yang kami hadapi sudah berupa anak-anak tangga yang tersusun dari batu-batu. Jalan yang kami lalui juga konsisten menanjak terus. Belum sampai pos 1 Continue reading

Hiking to Mount Gede (photo by Ferdian)

Pendakian Gunung Gede 3.0 (Hari 1)

Sabtu, 28 November 2015

Setelah hampir setahun absen di dunia pendakian gunung, akhirnya akhir pekan kemarin saya kesampaian lagi pergi naik gunung. Terakhir kali naik gunung yaitu Desember tahun lalu ke Gunung Semeru. Seharusnya bulan lalu saya pergi melakukan pendakian ke Gunung Rinjani. Tiket pesawat sudah dibeli. Namun sayang, saya batal pergi karena tidak bisa meninggalkan kerjaan di kantor.

Gunung Gede menjadi pilihan pendakian kali ini karena dekat dari Bandung dan Jakarta, kota domisili saya dan teman-teman yang ingin melakukan pendakian, sehingga tidak memerlukan persiapan khusus membeli tiket kereta api atau pesawat. Pendakian Gunung Gede ini menjadi kali ketiga bagi saya.

Mencetak SIMAKSI

Awalnya ada 12 orang yang bergabung untuk ikut pendakian ini. Kami sudah mendaftar secara online sejak sebulan sebelumnya. Namun, seminggu sebelum hari H, hanya 5 orang yang konfirmasi jadi. Tak masalah, kami yang 5 orang ini pun tetap jalan.

Kami sepakat menetapkan meeting point di Cibodas pada hari Sabtu (28/11) pukul 9 pagi. Saya berangkat dari Bandung dan 4 orang lainnya dari Jakarta.

Sebenarnya kami mendaftar naik Gunung Gede melalui pintu masuk Gunung Putri. Namun kami harus mencetak SIMAKSI (Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi) terlebih dahulu di Continue reading