Trekking di Bukit Batu Sawa

Satu bulan yang lalu saya dan Kun berkunjung ke Kuala Lumpur kembali. Pada akhir pekan kawan kami di KL, Ab, mengajak kami untuk pergi trekking lagi bersama kawan-kawannya. Sebelum ini pada akhir Januari lalu kami diajak olehnya pergi mendaki Gunung Angsi di Negeri Sembilan.

Kali ini Bukit Sawa menjadi tujuan kami berikutnya. Juga berada di Negeri Sembilan. Tepatnya di distrik Jelebu, yang berjarak kurang lebih 100 km dari Kuala Lumpur.

baca jugaMendaki Gunung Angsi

Ab datang menjemput kami pada pukul 4 pagi di kawasan Kerinchi, KL. Selepas itu kami langsung menempuh perjalanan selama hampir 2 jam menuju Jelebu. Kami berhenti di sebuah surau yang berada di kawasan Kampung Simpang Gelami, Jelebu untuk melaksanakan sholat subuh.

Di sana pulalah kami bertemu dengan 4 kawan Ab yang lain. Yakni Zu, Fariha, Miera, dan Nor. Dengan Zu dan Fariha saya sudah kenal sebelumnya karena ikut mendaki bersama juga di Gunung Angsi. Dengan Miera dan Nor baru kali ini saya bertemu.

Tidak ada petunjuk yang cukup jelas di mana jalan masuk ke Bukit Batu Sawa ini. Kami sempat salah jalan sebelum kami diberitahu oleh salah seorang warga bahwa jalan masuk Bukit Batu Sawa ada di tempat lain. Bukan di hutan dekat rumah warga tersebut.

Kami pun kembali ke mobil dan menuju tempat yang dimaksud. Rupanya Bukit Batu Sawa ini memang berbeda dengan Gunung Angsi yang kami kunjungi dulu. Tidak ada pos masuk di mana pengunjung diharuskan untuk membayar tiket masuk.

Di awal jalur trekking kami melalui kawasan ladang pohon karet. Ember-ember kecil tampak digantung di tiap pohon untuk menampung tetesan getah karet.

Melintasi ladang karet

Melintasi ladang karet

Ember yang menampung getah karet

Ember yang menampung getah karet

Berjalan menembus hutan

Berjalan menembus hutan

Selepas ladang pohon karet, kami melalui jalur yang masih agak “liar”. Kami sempat melihat seekor babi hutan yang menyeberangi jalur di hadapan kami. Semak-semak di jalur trekking yang kami lalui juga cukup rapat. Beberapa ruas jalur sepertinya memang jarang dilalui orang.

Setelah berjalan selama 1 jam, akhirnya kami sampai juga di puncak Bukit Batu Sawa ini. Masya Allah… pemandangan hutan belantara terbentang luas di bawah bukit sana.

Ab di atas tebing batu

Ab di atas tebing batu

Ada yang lucu. Tiba-tiba saya mengalami deja vu ketika melihat pemandangan hutan tersebut. Saya merasa pemandangan tersebut 11-12 dengan pemandangan yang dulu pernah saya lihat di Tebing Keraton dulu. Kun pun rupanya berpendapat hal yang sama.

baca jugaTebing Keraton yang Lagi Happening

Yang sedikit membedakan mungkin keberadaan tebing batu di puncak Bukit Batu Sawa ini. Tebing batu itu menjadi spot favorit para pendaki untuk berswafoto.

Total jarak yang kami tempuh sampai ke puncak ini, menurut catatan GPS saya, ada 2 km (GPX file boleh download di sini). Titik tertingginya berada di ketinggian 373 m, berbeda dari catatan resmi yakni 333 m.

Bukit Batu Sawa 333 M

Bukit Batu Sawa 333 M

Di puncak ada beberapa grup pendaki yang lain selain kami. Ada guide orang lokal yang mendampingi mereka. Rupanya selain ke puncak mereka juga hendak mengunjungi air terjun yang entah berada di mana.

Cukup lama kami berada di puncak. Nor mengeluarkan kompor portable yang ia bawa. Ia memasak air dan membuatkan kopi untuk kami semua. Sembari menunggu grup yang lain selesai berfoto-foto di tebing batu tadi.

Matahari semakin tinggi dan cuaca pun semakin terik. Kami menjadi grup terakhir yang berada di puncak. Kami pun menjadi sangat leluasa mengambil foto di berbagai spot di puncak Bukit Batu Sawa yang bisa dibilang tidak cukup luas ini.

Menjelang tengah hari kami mulai berjalan turun kembali. Kami sempat berfoto-foto lagi di tengah perjalanan turun, tepatnya di sebuah padang rumput yang berada di dekat menara listrik Sutet.

Salah satu turunan curam yang harus kami lalui

Salah satu turunan curam yang harus kami lalui

Setelah sampai di parkiran, kami istirahat sejenak lalu pergi ke masjid yang kami datangi subuh hari itu. Di sana kami bersih-bersih diri. Kemudian setelahnya kami pergi singgah makan siang di sebuah rumah makan di pusat Distrik Jelebu sebelum akhirnya berpisah masing-masing melanjutkan perjalanan ke Kuala Lumpur dan Putrajaya.

 

 

 

 

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s