Tag Archives: hutan

Lari di Dago Resort

Ngaprak Ngabring di Perbukitan Bandung Utara

Pagi ini saya dan tiga orang teman lari bareng menjelajahi kawasan perbukitan Bandung Utara. Atau kalau istilah bahasa Sundanya biasanya ngaprak ngabring hehehe.

Tiga orang itu ada Reza dan Gilang. Reza adalah teman saya seangkatan di STEI ITB dulu. Sementara dengan Gilang saya baru kenal tadi. Gilang alumni SBM ITB seangkatan dengan saya juga. Seorang lagi adalah kang Ady, teman satu organisasi di Comlabs ITB dulu.

Kami janjian kumpul di Tahura (Taman Hutan Rakyat) Ir. H. Djuanda jam 6.15. Tapi kenyataannya agak meleset sedikit. Mungkin sekitar jam 6.30 kami baru kumpul lengkap.

Pintu masuk utama Tahura

Jam segitu Tahura ternyata masih belum buka. Padahal terakhir ke sini Agustus kemarin sudah buka. Pintu gerbang Tahura baru dibuka menjelang jam 7. Reza memindahkan mobilnya ke parkiran Tahura. Setelah itu baru kami mulai lari bersama-sama.

Continue reading
Advertisement
Light through the forest

Trekking di Bukit Wawasan

Akhir bulan Agustus yang lalu kebetulan saya tengah berada di Malaysia. Seperti biasa setiap main ke Malaysia, saya selalu roger-roger dengan kawan di sana, Ab dan Dj.

Ab mengajak saya hari Ahad pekan itu untuk pergi trekking di Bukit Wawasan, Puchong. Sayang, hari itu Dj tak dapat bergabung.

Pagi itu kami tiba di kawasan pintu masuk Bukit Wawasan sekitar pukul 8 pagi. Ramai sekali kendaraan yang terparkir di kawasan tersebut.

Halaman parkir kawasan Bukit Wawasan sampai tak cukup memuat kendaraan para pengunjung. Bahu jalan pun terpaksa menjadi tempat parkir juga. Kami sendiri harus parkir kendaraan di sebuah sekolah yang berjarak sekitar kira-kira 100 meter dari tempat parkir Bukit Wawasan.

Bahu jalan di sekitar Bukit Wawasan yang dipakai parkir

Bahu jalan di sekitar Bukit Wawasan yang dipakai parkir

Tampaknya Bukit Wawasan ini merupakan destinasi favorit masyarakat sekitar untuk mengisi akhir pekan. Pergi trekking bersama sahabat atau keluarga. Sebuah kegiatan yang menyehatkan dan tentunya juga sekaligus refreshing dari hiruk pikuk kota. Continue reading

Trail Run di Goat Run Series 2018 – Gunung Guntur (Bag. 2-Tamat)

Tepat pada pukul 7 pagi, start pun dimulai. Peserta dari kedua kategori, 20 km dan 35 km, semua start bersamaan.

Sampai 10 km pertama kedua kategori memiliki rute yang sama. Setelah mengitari kawah Gunung Guntur, kedua kategori berpisah rute. Kategori 20 km putar balik turun kembali ke jalur semula, sementara kategori 35 km masih harus naik lagi sampai ke puncak kemudian turun melalui jalur yang berbeda.

Sekitar 3 km pertama rute yang dilalui masih berupa jalan beraspal. Selepas itu trek sudah berupa tanah berkerikil. Elevasinya pun secara bertahap juga semakin meningkat.

Kilometer awal Goat Run Gunung Guntur

Kilometer awal Goat Run Gunung Guntur

Berlari di kampung. Gunung Guntur tampak di kejauhan.

Berlari di kampung. Gunung Guntur tampak di kejauhan.

Saya yang pertama kali berlari di gunung ini tidak memasang target muluk-muluk. Yang penting asal bisa finish strong. Saya mencoba menghemat tenaga dengan berjalan kaki setiap melalui tanjakan dan berlari di medan yang datar dan juga turunan.

Water station pertama ada di KM 4. Ada berbagai macam refreshment yang tersedia. Mulai dari semangka, pisang, isotonik, dan air mineral.

Water station di KM 4

Water station di KM 4

Sampai sekitar 2 km selepas water station KM 4 medan masih berupa alam terbuka dengan tanah pasir berkerikil dan ilalang di kanan kiri jalan. Setelah itu, menjelang water station kedua di KM 8 Continue reading

Trekking di Bukit Batu Sawa

Satu bulan yang lalu saya dan Kun berkunjung ke Kuala Lumpur kembali. Pada akhir pekan kawan kami di KL, Ab, mengajak kami untuk pergi trekking lagi bersama kawan-kawannya. Sebelum ini pada akhir Januari lalu kami diajak olehnya pergi mendaki Gunung Angsi di Negeri Sembilan.

Kali ini Bukit Sawa menjadi tujuan kami berikutnya. Juga berada di Negeri Sembilan. Tepatnya di distrik Jelebu, yang berjarak kurang lebih 100 km dari Kuala Lumpur.

baca jugaMendaki Gunung Angsi

Ab datang menjemput kami pada pukul 4 pagi di kawasan Kerinchi, KL. Selepas itu kami langsung menempuh perjalanan selama hampir 2 jam menuju Jelebu. Kami berhenti di sebuah surau yang berada di kawasan Kampung Simpang Gelami, Jelebu untuk melaksanakan sholat subuh.

Di sana pulalah kami bertemu dengan 4 kawan Ab yang lain. Yakni Zu, Fariha, Miera, dan Nor. Dengan Zu dan Fariha saya sudah kenal sebelumnya karena ikut mendaki bersama juga di Gunung Angsi. Dengan Miera dan Nor baru kali ini saya bertemu.

Tidak ada petunjuk yang cukup jelas di mana jalan masuk ke Bukit Batu Sawa ini. Kami sempat salah jalan sebelum kami diberitahu oleh salah seorang warga bahwa jalan masuk Bukit Batu Sawa ada di tempat lain. Bukan di hutan dekat rumah warga tersebut.

Kami pun kembali ke mobil dan menuju tempat yang dimaksud. Rupanya Bukit Batu Sawa ini memang berbeda dengan Gunung Angsi yang kami kunjungi dulu. Tidak ada pos masuk di mana pengunjung diharuskan untuk membayar tiket masuk.

Di awal jalur trekking kami melalui kawasan ladang Continue reading

ATV Kg. Jkin

Main ATV di Kg. Jkin

Bersambung dari tulisan sebelumnya. Usai mendaki Gunung Angsi, kami segera beranjak pergi menuju ATV Kg. Jkin Extreme Park, Seremban, Negeri Sembilan. Lokasinya tidak jauh dari Ulu Bendul, tempat pintu masuk Gunung Angsi. Mungkin hanya 5-10 menit saja perjalanan ke sana.

Di Kg. Jkin ini kami berjumpa lagi dengan 4 kawan Ab dan DJ yang telah menunggu. Sayangnya kali ini saya tak ingat siapa saja namanya, hahaha.

Untuk main ATV di Kg. Jkin ini memang disarankan untuk booking sebelumnya karena kuota yang memang cukup terbatas dan peminat yang banyak. Terutama ketika hari libur. Dalam setiap satu batch sesi berkendara ATV kurang lebih tersedia slot untuk 12 orang. Setiap sesi kurang lebih berlangsung selama 45 menit-1 jam.

DJ sudah booking sejak beberapa hari sebelumnya. Jadi ketika kami datang, tinggal daftar ulang dan menunggu giliran saja. Ada form mengenai data diri yang harus diisi oleh setiap orang.

Foto bersama sebelum bermain ATV

Foto bersama sebelum bermain ATV (photo credit: DJ)

Setelah menunggu kurang lebih selama 1 jam, akhirnya giliran kami tiba juga. Terus terang ini pertama kalinya saya berkendara ATV. Agak kagok juga awalnya. Mirip Continue reading

Mendaki Gunung Angsi

Hari Rabu minggu lepas (31/1) di Malaysia merupakan hari libur nasional dalam rangka Hari Thaipusam. Ketika itu kebetulan saya tengah berada di Malaysia.

Saya bersama kawan saya, Kun, diajak oleh kenalan kami di Kuala Lumpur, Ab, untuk pergi hiking ke Gunung Angsi, Negeri Sembilan, bersama teman-temannya. Tentu saja kami menyambut dengan senang hati ajakan tersebut.

Pukul 4 pagi Ab datang menjemput kami di KL Sentral. Kami pergi bersama menuju McDonald’s Bandar Seri Putera. Tempat tersebut adalah meeting point kelompok hiking kami pagi itu. Di sanalah pula saya berkenalan dengan DJ, Zu, Farihah, Arif, dan Faridah, kawan-kawan Ab dalam pendakian ini.

Kami sempat menikmati sarapan di McDonald’s tersebut. Usai sarapan kami pergi menuju Surau Ibnu Khaldun di Lavender Heights. Kami mampir untuk melaksanakan sholat subuh di sana sekitar pukul 6.30.

Kemudian melanjutkan perjalanan kembali menuju Ulu Bendul, pintu masuk Gunung Angsi di Kuala Pilah. Kurang lebih 10 menit saja dari Lavender Heights itu.

kabut di gunung angsi

Pepohonan berkabut di kawasan pintu masuk Gunung Angsi

Suasana pepohonan dengan penuh kabut menyambut kami. Sementara itu, langit di ufuk timur berwarna merah merekah menandakan posisi matahari perlahan mulai naik meninggalkan garis cakrawala.

Tiket masuk kawasan Gunung Angsi ini adalah 5 Ringgit saja per orang. Setiap orang juga diharuskan Continue reading

Melewati hutan antara Pos 2-3

Pendakian Gunung Sumbing Via Kaliangkrik (Bag. 2): Mendaki Sampai Pos 3

Minggu, 25 Desember 2016

Basecamp (1722 mdpl) – Pos 1 (2127 mdpl)

Dari basecamp menuju Pos 1 ini di awal medan trek masih berupa jalan cor-coran karena masih berada di dalam dusun. Kemiringan jalannya lumayan terjal. Selepas keluar dari dusun, kami melewati ladang-ladang milik warga setempat.

Di jalan kami cukup sering berpapasan dengan warga yang sedang bercocok tanam di ladangnya. Beberapa warga juga tampak tengah turun membawa ranting-ranting kayu bakar, rumput, atau hasil ladang mereka.

Mereka sangat ramah kepada pendaki. Suka menyapa kami dan tak sedikit yang bilang, “Monggo pinarak mas…”

Cukup banyak variasi tanaman yang ditekuni oleh penduduk setempat di ladang-ladang mereka ini. Sejauh mata memandang, saya melihat tanaman-tanaman antara lain seperti kol, bawang, wortel, dan teh. Selain itu, masih ada lagi tentunya.

Berjalan melalui ladan-ladang warga

Berjalan melalui ladan-ladang warga

Di situ medan trek yang kami hadapi sudah berupa anak-anak tangga yang tersusun dari batu-batu. Jalan yang kami lalui juga konsisten menanjak terus. Belum sampai pos 1 Continue reading