Tag Archives: water station

finish di unpad mtr 2022

Lari FM di Unpad Manglayang Trail Running 2022

Pada awal bulan September kemarin, tepatnya tanggal 4, saya kembali mengikuti event trail running. Kali ini lokasinya berada di dekat daerah domisili saya, yakni di kampus Universitas Padjadjaran (Unpad), Jatinangor, Kabupaten Sumedang.

Pada tahun 2022 ini, event trail running yang bertajuk Unpad Manglayang Trail Running (Unpad MTR) ini telah menginjak penyelenggaraan kali keempat. Pada tiga perhelatan sebelumnya saya tidak berpartisipasi. Baru kali ini saya mendaftarkan diri sebagai peserta dan langsung mengikuti kategori Full Marathon (FM).

Saya tertarik mengikuti Unpad MTR ini selain karena berada di wilayah Bandung Raya, juga penasaran dengan Gunung Manglayang. Seumur-umur tinggal di Bandung, saya belum pernah sekali pun pergi mendaki ke gunung yang berada di daerah Bandung Timur ini. Karena itu, begitu membaca postingan mengenai event ini di Instagram, saya pun segera mendaftar mumpung masih early bird.

Hari H Race

Pukul 4.15 saya berangkat dari rumah. Jarak dari rumah saya ke kampus Unpad Jatinganor adalah sekira 12 km. Jalanan masih sangat sepi. Saya tiba di kampus Unpad Jatinangor pukul 4.35. Dari parkiran saya langsung menuju ke gedung rektorat. Di sana saya sholat subuh terlebih dahulu.

Setelah sholat subuh, saya melakukan pemanasan. Namun tidak lama kemudian tiba-tiba saya kebelet BAB. Wkwkwk. Memang sudah kebiasaan nih. Padahal sebelum berangkat saya sudah coba BAB. Cuma keluarnya ketika itu tidak banyak. 😂

Selesai BAB, jam sudah menunjukkan pukul 5 tepat. Ternyata start kategori FM belum dilakukan. Alhamdulillah. Sekira pukul 5.05, start kategori FM resmi dilakukan.

Menjelang start Unpad Manglayang Trail Running kategori FM

Jujur ketika itu saya merasa kurang sekali pemanasannya. Kaki masih kaku-kaku. Saya pun mencoba lari kecil-kecil saja.

Sekitar 3,5 km pertama kami para peserta masih diajak berkeliling di dalam kampus Unpad. Luas juga kampus Unpad Jatinangor ini haha.

Setelah itu barulah kami mulai memasuki jalur trail. Sekitar 2 km kemudian jalur trail ini membawa kami melintasi jembatan yang menyeberangi jalan tol Cisumdawu. Kemudian melintasi jalan di dalam kawasan Bumi Kiarapayung. Jalannya sangat lebar, namun masih berupa tanah kerikil.

Continue reading
Pocari Sweat Run 2022

Dapat PB Marathon di Pocari Sweat Run 2022

Pada tanggal 24 Juli 2022 yang lalu saya mengikuti event Pocari Sweat Run (PSR) 2022 yang diselenggarakan di Kota Bandung. Saya berlari di kategori Full Marathon (FM). Setelah 3 tahun absen, akhirnya saya bisa berlari FM lagi. Terakhir kali saya berlari FM adalah pada event Borobudur Marathon 2019.

Pendaftaran

Pendaftaran PSR 2022 ini telah dibuka sejak awal bulan Maret tahun ini. Pendaftarannya menggunakan sistem ballot. Alhamdulillah saya terpilih menjadi peserta event offline. Selain event offline, PSR 2022 ini juga memiliki event virtual. Bagi calon peserta yang tidak lolos ballot, bisa mengikuti event virtualnya.

Pada tahun ini PSR memasuki edisi ke-9 penyelenggaraan. Dari 9 edisi itu, event tahun ini adalah keikutsertaan saya yang pertama kali. Sebelum ini saya tidak pernah ikut karena sering kehabisan kuota pendaftaran atau memang sengaja tidak mendaftar karena malas berebut cepat-cepatan mendaftar dengan ribuan calon peserta yang lain.

Event PSR ini memang hype-nya selalu tinggi. Banyak penggemar lari yang selalu menanti-nantikan event ini. Apalagi diadakannya di Bandung. Bisa sekalian liburan di sana. Selain itu juga selalu saja ada artis atau pejabat yang ikut berpartisipasi sehingga publikasinya pun menjadi sangat meriah.

Hari H

Saya tiba di Gedung Sate, race central tempat diselenggarakannya Pocari Sweat Run 2022, pada pukul 4.40. Waktu start kategori FM adalah pukul 5.00. Lumayan mepet ya haha. Tapi pemanasan sudah saya lakukan dengan berlari sekitar 1 km menuju race central ini.

Suasana halaman Gedung Sate subuh itu sudah ramai dengan pelari dari berbagai kategori. Saya sholat subuh dulu di Masjid Al-Muttaqin yang letaknya masih berada di halaman Gedung Sate.

Waktu subuh saat itu memang baru masuk pada pukul 4.42. Mepet sekali dengan waktu start. Alhasil lumayan panjang juga antrian wudlunya. Mana saat itu saya kebelet BAB lagi. Wkwkwk. Akhirnya saya BAB dulu di toilet Masjid Al-Muttaqin.

Usai sholat subuh, saya langsung meluncur ke area start. Agak riweuh karena harus menerobos kerumunan orang-orang.

Menjelang start kategori Full Marathon

Saya tiba di area start tepat menjelang gelombang pertama FM diberangkatkan. Saya sendiri mendaftar di gelombang 3 atau gelombang terakhir. Gelombang 3 ini adalah peserta yang menargetkan diri untuk finish di atas 4,5 jam.

Continue reading
GP100 di Puncak Gede

Lari 25K di Gede Pangrango 100 (Part 2/2)

Minggu, 8 Desember 2019

Usai sholat subuh, kira-kira pukul 4.45 saya check-out meninggalkan penginapan Berlian Resort untuk pergi menuju kantor TNGGP (Taman Nasional Gunung Gede Pangrango) di Cibodas. Kunci kamar saya serahkan kepada resepsionis di kantor dekat pintu gerbang kompleks resort.

Jalan Raya Cipanas pagi itu masih belum terlalu ramai. Jadi cepat saja saya sampai di Kantor TNGGP Cibodas. Setibanya di sana saya menitipkan tas bawaan saya ke salah satu warung di dekat parkir sepeda motor yang melayani penitipan. Saya terpaksa menitipkan di sana karena panitia tidak menyediakan fasilitas drop bag untuk peserta kategori 25K.

Setelah itu saya memanfaatkan waktu yang ada sebelum start untuk melakukan pemanasan di area parkiran. Ada seorang pelari lain yang juga melakukan pemanasan di sana yang kemudian saya mengenal namanya sebagai Sani.

Usai pemanasan, saya berjalan menuju garis start yang bertempat di halaman depan Wisma Edelweis. Wisma ini berada di sisi barat Kantor TNGGP Cibodas. Di sana sudah ramai dengan para pelari yang bersiap-siap untuk mengikuti kategori 25K.

Para pelari 25K berkumpul di belakang garis start

Start Race

Tepat pukul 6 start 25K dilakukan. Para pelari langsung tancap gas semua. Saya pun jadi terbawa untuk berlari agak cepat.

Suasana menjelang start

Cuaca pagi itu cukup cerah. Dan alhamdulillah cuaca cerah ini ternyata bertahan hingga waktu finish. Padahal sehari sebelumnya hujan mengguyur hampir sepanjang hari. Sehabis subuh hari itu juga kabarnya ada badai di Puncak Gunung Gede.

Continue reading
Coast To Coast Night Trail Ultra 2020

Lari 50K di Coast to Coast Night Trail Ultra 2020

Untuk pertama kali saya mengikuti ajang lari ultra marathon sejauh 50 km di Coast to Coast (CTC) Night Trail Ultra 2020. Istilah ultra marathon sendiri merujuk pada ajang lari dengan jarak melebihi jarak marathon ‘normal’ sejauh 42,195 km. Umumnya ultra marathon ini memiliki jarak sejauh 50 km ke atas.

CTC ini diadakan oleh komunitas Trail Runners Yogyakarta (TRY) dan telah memasuki penyelenggaraan kelima. Ada 5 kategori yang diperlombakan pada penyelenggaraan tahun ini, yakni 100 km, 70 km, 50 km, 25 km, dan 13 km.

Kategori 50 km yang saya ikuti mengambil start pada pukul 00.00 pada hari Minggu, 16 Februari 2020. Race village CTC Ultra 2020 ini bertempat di Pantai Depok, tepatnya di depan Warung Makan Narotama. Race Pack Collection hari terakhir, start, dan finish lomba semua bertempat di sana.

Race Pack Collection

Pada hari Sabtu, 15 Februari saya tiba di Pantai Depok sekitar pukul 17.15 untuk mengambil race pack. Agak mepet dengan batas waktu Race Pack Collection, yakni pukul 18.00. Tapi saya memang sengaja datang mepet agar tidak menunggu terlalu lama dengan waktu start tengah malamnya.

Race village tempat pengambilan race pack
Race village tempat pengambilan race pack

Saya ke Pantai Depok ini dengan mengendarai sepeda motor yang saya pinjam dari saudara saya yang tinggal di Yogyakarta. Untuk alternatif kendaraan, panitia sendiri sebenarnya juga menyediakan shuttle bus dari tengah kota Yogyakarta menuju Pantai Depok.

Saat pengambilan race pack, semua mandatory gear yang dipersyaratkan dicek oleh panitia satu per satu. Kita juga diminta untuk mengumpulkan waiver dan surat keterangan sehat oleh dokter.

Menunggu Start

Ambil race pack, done. Setelah itu saya harus menunggu sekitar 6,5 jam hingga waktu start 50 km dimulai.

Agak bingung juga mau killing time bagaimana. Sebetulnya saya berharap bisa tidur malam itu sebelum race. Tapi tidak tahu bisa tidur di mana.

Tak terasa maghrib sudah tiba. Saya singgah ke Masjid Nurul Bihaar yang berada di pojok area parkir tempat wisata Pantai Depok ini untuk sholat berjamaah.

Masjid Nurul Bihaar di Pantai Depok
Masjid Nurul Bihaar di Pantai Depok

Usai sholat maghrib saya makan malam di salah satu warung yang banyak tersebar di Pantai Depok ini. Di sana saya berjumpa dengan 3 pelari lain. Masing-masing mengikuti kategori 70K, 50K, dan 25K. Kami berkenalan dan bercengkerama sambil menikmati makan malam.

Continue reading
Berlari di BTS Ultra 100

Lari Lintas Alam 30K di BTS Ultra 100 (Part 2/2)

Minggu, 3 November 2019

Hujan yang turun sejak malam sebelumnya rupanya belum benar-benar berhenti. Suara hujan rintik-rintik masih terdengar di luar penginapan. Ketika itu jam menunjukkan jam 4 subuh. Di Cemoro Lawang ini, waktu subuh datang lebih awal, yakni jam 4 kurang.

Usai sholat subuh, saya berganti pakaian dan mempersiapkan gears yang perlu dibawa untuk race. Jam 5 pagi langit sudah terang. Saya pergi meninggalkan penginapan menuju Lava View Lodge, race central tempat garis start dan finish BTS Ultra 100 ini.

Baru setengah jalan, hujan mulai semakin deras. Saya pun mampir sejenak di sebuah kedai untuk mengenakan jas hujan. Baru setelah itu lanjut jalan kaki menuju race central.

Para pelari berteduh di Lava View Lodge menunggu hujan reda

Waktu Start Diundur

Hujan deras ini rupanya masih terus berlangsung hingga menjelang waktu start kategori 30K. Menurut jadwal, seharusnya kategori 30K start pada pukul 6 pagi. Mempertimbangkan kondisi cuaca yang kurang bersahabat serta beberapa titik rute lari terendam banjir, panitia memutuskan untuk menunda waktu start menjadi pukul 7 pagi.

Alhamdulillah sebelum jam 7, hujan sudah agak reda walaupun masih turun rintik-rintik kecil. Namun kondisi tersebut tidak menghalangi panitia untuk tetap melakukan start pada jam 7 pagi.

Para pelari bersiap di garis start

Garis Start-Puncak B29

Tepat pukul 7 pagi start untuk BTS Ultra 100 kategori 30K resmi dilaksanakan. Start bertempat di jalan aspal depan Lava View Lodge. Jalan aspal menanjak tapi landai langsung terhampar di hadapan.

Setelah itu kontur trek berikutnya berganti naik turun dengan kemiringan yang cukup landai. Treknya juga berganti dari aspal menjadi tanah.

Berlari menerobos kabut tidak jauh dari garis start

Trek berikutnya pada KM 2,7 hingga 4,3, peserta lari mulai menuruni tebing dinding kaldera hingga tiba di lautan pasir. Kondisi cuaca saat itu sangat berkabut.

Hujan masih terus turun. Bahkan sempat turun lebih deras. Di lautan pasir terdapat beberapa bagian jalan yang digenangi air.

Tiba di lautan pasir setelah menuruni tebing kaldera

Pendek saja jalur yang ditempuh di lautan pasir ini. Tak lama kemudian pada KM 5,6 para pelari harus kembali naik menyusuri tebing kaldera. Menurut catatan Strava saya, elevasi yang harus ditempuh adalah setinggi 530 meter.

Continue reading

Lari di ITB Ultra Marathon 2019

Alhamdulillah minggu lalu untuk kedua kalinya saya berkesempatan untuk mengikuti ITB Ultra Marathon, sebuah event lari yang sangat ditunggu-tunggu civitas akademika ITB. Sama seperti tahun lalu, saya bergabung ke dalam Tim Code Runners, tim lari Ikatan Alumni Teknik Informatika (IAIF) ITB.

Alhamdulillah minggu lalu untuk kedua kalinya saya berkesempatan untuk mengikuti ITB Ultra Marathon, sebuah event lari yang sangat ditunggu-tunggu civitas akademika ITB. Sama seperti tahun lalu, saya bergabung ke dalam Tim Code Runners, tim lari Ikatan Alumni Teknik Informatika (IAIF) ITB.

Karena antusiasme teman-teman IAIF yang meningkat, ada 4 tim yang dibentuk pada tahun ini, yakni 2 tim relay 9 dan 2 tim relay 18. Jika ditotal berarti ada 54 orang yang berlari membawa nama Tim Code Runners. Saya sendiri tergabung ke dalam tim relay 9.

Ada yang baru pada penyelenggaraan ITB Ultra Marathon 2019 ini. Jika tahun lalu jarak tempuhnya adalah 170 km, pada tahun ini meningkat menjadi 200 km. Untuk posisi start dan finish masih tetap sama, yakni start di BNI Sudirman Jakarta dan finish di ITB Bandung.

baca juga:  Lari di ITB Ultra Marathon 2018

Menjelang Hari H

Beberapa minggu menjelang hari H, masing-masing pelari Code Runners diberikan hak untuk memilih etape yang diinginkannya. Saya memilih etape terakhir, yakni etape 17-18, sebagai etape saya. Kebetulan etape tersebut masih belum dipilih oleh teman-teman pelari lain yang memilih lebih dahulu.

Etape tersebut bermula dari Water Station 16 di Masjid Al-Irsyad, Kota Baru Parahyangan, Padalarang. Saya memilih etape tersebut dengan pertimbangan kepraktisan transportasi menuju lokasi. Kebetulan saya base di Bandung. Selain itu juga karena dari segi perkiraan waktu, etape tersebut akan ditempuh pada malam hari sehingga tidak perlu berpanas-panasan ria.

Continue reading
Tiket.com Kudus Relay Marathon

Lari di Tiket.com Kudus Relay Marathon 2018

Pada tanggal 21 Oktober yang lalu saya pergi ke Kudus untuk mengikuti event lari Tiket.com Kudus Relay Marathon (TKRM) 2018. Saya tertarik mengikuti event ini karena saya belum pernah menjejakkan kaki sama sekali di Kabupaten Kudus. Jadi motivasi saya mengikuti event ini sebenarnya selain ikutan lari juga sekalian mengeksplorasi Kudus. Cerita mengenai jalan-jalan di Kudus nanti akan saya tulis di artikel terpisah.

Alhamdulillah saya mendapatkan harga early bird pada event ini. Sempat bimbang apakah akan ikut yang kategori 10K atau Half Marathon. Karena seminggu sebelum hari H event TKRM 2018 ini saya ada lari Relay 8 di ITB Ultra Marathon 2018 (baca ceritanya di sini), jadinya saya memilih 10K saja supaya bisa lebih santai.

Sabtu pagi H-1 dari Bandung saya menaiki KA Ciremai Ekspres menuju Semarang. Dari Semarang saya melanjutkan perjalanan dengan naik travel jurusan Pati. Turun di alun-alun Kudus sekitar pukul 16.30, saya kemudian berjalan kaki menuju Pendopo Kabupaten Kudus yang terletak di sebelah utara alun-alun untuk mengambil race pack.

Isi race pack-nya lumayan juga. Selain (tentu saja) mendapatkan BIB, kaos lari, dan tas, saya juga mendapatkan Continue reading