Masih nyambung dengan tulisan sebelumnya, Trekking ke Curug Omas Maribaya. Sepulangnya dari Tahura, saya mengajak teman saya untuk mampir ke kedai Bumi Herbal Dago. Saya penasaran dengan Bumi Herbal Dago ini karena sering melihat postingan teman atau orang lain di media sosial lagi minum es cincau di sana sehabis lari atau gowes ke Tebing Keraton/Warung Bandrek, namun saya belum pernah ke sana sama sekali. Akhirnya kali ini kesampaian. Wkwkwkwk #KorbanIklan.
Lokasi Bumi Herbal Dago ini cukup mudah ditemukan. Tempatnya ada di pertigaan Warung Bandrek sebelum Tebing Keraton. Dari Tahura kita cukup menyusuri jalan utama ke Bukit Pakar. Di pertigaan Bubur Gowes (hanya beberapa meter dari Tahura) ambil kanan kemudian lurus terus hingga pertigaan Warung Bandrek.
Lokasi Bumi Herbal Dago tepat di sudut bagian tengah pertigaan yang berbentuk Y tersebut. Ketika datang dari arah Tahura, kita bisa melihat area parkir mobil tepat di depan kita dan tangga berundak ke atas. Di situlah Bumi Herbal Dago.

Bumi Herbal Dago ini menempati lahan yang cukup luas namun berundak. Tempat makannya terdiri atas tenda-tenda. Di undakan pertama terdapat batang bambu yang dipasang melintang sebagai tempat untuk parkir sepeda. Dapurnya berada di tanah undakan paling atas. Di sanalah tempat kita memesan makanan dan minuman. Di samping dapur ini juga terdapat area bermain bagi anak-anak.
Di sana juga ada kedai kopinya juga lho. Tempatnya terpisah dari dapur untuk pemesanan makanan tersebut.



Sebenarnya niat saya ke sana ingin mencoba es cincaunya. Namun rupanya di sana juga menyediakan berbagai aneka makanan berat juga, seperti lotek herbal, kupat tahu, nasi goreng, dan nasi timbel. Ada aneka camilan juga seperti gorengan dan pisang bakar.
Kebetulan sekali kami lapar sekali waktu itu. Maklum habis trekking di Tahura, belum sarapan, dan sudah mendekati duhur pula. Jadilah sekalian kami brunch di sana hehehe. Saya memesan Nasi Goreng Cikur (Rp15 ribu). Teman saya memesan Lotek (Rp15 ribu). Untuk minumannya kami memesan Es Cincau Rosella (Rp10 ribu).
Setelah memesan, kami mencari tempat duduk yang masih kosong. Beberapa saat kemudian makanan dan minuman kami diantarkan oleh seorang teteh yang memang berkeliling mengantarkan makanan dan minuman pesanan ke pengunjung. Beginilah penampakannya.


Soal rasa, raos pisan! Saya sangat menikmati sekali nasi goreng cikurnya. Alhamdulillah. Entah karena memang lapar belum sarapan dan habis trekking lumayan jauh, jadi saya lahap sekali makannya. Cikurnya berasa. Ada topping dua potong dadu ikan asin kecil plus telur ceplok. Nikmat sekali rasanya. Ini memang tipikal nasi goreng kesukaan saya sih yang nggak pakai saos atau kecap begitu hehe.
Sementara itu es cincaunya juga cukup menyegarkan. Ya namanya juga pakai es, hehehe. Nikmat sekali minum es cincau di cuaca terik seperti kemarin. Namun, saya baru kali ini mencoba rosella. Ternyata rasanya agak asam kecut begitu. Tapi di campuran es cincaunya sepertinya juga dikasih gula atau sirup juga karena ada rasa manis-manisnya. Overall, rasanya enak kok.
Jika ada kesempatan lagi, insya Allah saya ingin mencoba datang lagi ke sana, mencoba menu yang lainnya juga. Suasananya juga asyik dan tenang. Kebetulan saya juga suka dengan konsep tempat makan yang menyatu dengan alam seperti ini.
habis subuh liat cincau..untung iman kuat hahaha
kalau siang pasti mupeng..
LikeLiked by 1 person
Haha.. iya nih ngapunten ya mas. Harusnya ada disclaimer hanya boleh dibaca saat waktu maghrib sampai subuh. 😬
LikeLike
ya udah ditambahi disclamernya mas hehehe
sege ya mas wkkw
LikeLike
Hi great reeading your blog
LikeLike