Minggu, 25 Desember 2016
Basecamp (1722 mdpl) – Pos 1 (2127 mdpl)
Dari basecamp menuju Pos 1 ini di awal medan trek masih berupa jalan cor-coran karena masih berada di dalam dusun. Kemiringan jalannya lumayan terjal. Selepas keluar dari dusun, kami melewati ladang-ladang milik warga setempat.
Di jalan kami cukup sering berpapasan dengan warga yang sedang bercocok tanam di ladangnya. Beberapa warga juga tampak tengah turun membawa ranting-ranting kayu bakar, rumput, atau hasil ladang mereka.
Mereka sangat ramah kepada pendaki. Suka menyapa kami dan tak sedikit yang bilang, “Monggo pinarak mas…”
Cukup banyak variasi tanaman yang ditekuni oleh penduduk setempat di ladang-ladang mereka ini. Sejauh mata memandang, saya melihat tanaman-tanaman antara lain seperti kol, bawang, wortel, dan teh. Selain itu, masih ada lagi tentunya.

Berjalan melalui ladan-ladang warga
Di situ medan trek yang kami hadapi sudah berupa anak-anak tangga yang tersusun dari batu-batu. Jalan yang kami lalui juga konsisten menanjak terus. Belum sampai pos 1 nafas kami sudah terengah-engah karenanya.
Wajar saja, jalan yang kami lalui dari basecamp sampai Pos 1 ini sebenarnya hanya sejauh 1,6 km saja. Namun perpindahan ketinggiannya sebesar 400 meter, yakni dari 1722 mdpl hingga 2127 mdpl.
Setelah menempuh waktu 90 menit perjalanan, kami tiba juga di Pos 1. Pos 1 ini ditandai dengan tiang berupa pipa dan papan bertuliskan “Camp 1”. Di pos 1 ini terdapat shelter untuk berteduh. Kami beristirahat beberapa menit di Pos 1.

Istirahat di Pos 1
Pos 1 (2127 mdpl) – Pos 2 (2458 mdpl)
Setelah dirasa cukup istirahatnya, kami berjalan kembali melanjutkan pendakian. Hutan rindang dengan pohon-pohon pinus yang menjulang tinggi sudah menunggu di hadapan. Jika melihat posisinya, bisa dikatakan Pos 1 ini adalah pos pembatas antara kawasan ladang milik warga dengan hutan tersebut.
Setelah melalui trek yang konsisten menanjak dari basecamp ke Pos 1, saya pikir selanjutnya saya akan menemui trek yang lebih landai dari Pos 1 menuju Pos 2. Ternyata tidak, hahaha. Malah kali ini anak-anak tangganya lebih terjal kemiringannya.

Tanjakan setelah Pos 1
Well, setidaknya kali ini treknya lebih teduh karena tertutup pepohonan yang rindang. Kabut juga sempat turun beberapa saat.
Trek dengan medan berupa anak-anak tangga begini ternyata konsisten sampai Pos 2. Perjalanan menuju Pos 2 tersebut menempuh jarak 1,3 km dan waktu sekitar 75 menit.
Di Pos 2 ini terdapat shelter untuk berteduh. Termasuk area di bawah shelter, lahan yang tersedia di Pos 2 ini cukup untuk ditempati mungkin sekitar 2-3 tenda. Ketika kami tiba di Pos 2, ada satu tenda yang didirikan di situ.

Istirahat di Pos 2
Pos 2 (2458 mdpl) – Pos 3 (2638 mdpl)
Setelah istirahat sekitar 10 menit, kami kembali melanjutkan perjalanan. Kali ini kami bisa bernafas lega. Jalanan landai membentang di hadapan. Tidak ada anak-anak tangga yang mendominasi lagi. Trek didominasi oleh ilalang-ilalang tinggi di kanan kiri.
Baru sekitar 10 menit berjalan kami menemui aliran sungai. Sungai tersebut melintas di bawah sebuah jembatan kecil. Kami berhenti sejenak untuk mengisi air.
Sungai tersebut berukuran sangat kecil. Debit airnya juga kecil. Mengalir di atas bebatuan. Namun airnya sangat jernih.

Mengambil air di sungai
Sepanjang perjalanan antara Pos 2 dan Pos 3 ini kami beberapa kali menemui aliran sungai. Mungkin sekitar 10 kali. Yang paling besar debitnya adalah yang pertama kami temui itu. Selebihnya hanya berupa aliran yang membasahi bebatuan saja.
Di antara Pos 2-Pos 3 ini terdapat jalan yang merupakan pertemuan dengan jalur pendakian dari Mangli, yang juga ternyata masih masuk wilayah Kaliangkrik, Kabupaten Magelang. Jalur ini ada di sebelah kanan trek. Kami mengambil jalan yang lurus, sesuai petunjuk yang terdapat pada papan rambu yang terpasang di percabangan tersebut.

Jalan setapak di antara padang ilalang
Tak terasa waktu maghrib sudah tiba. Langit mulai beranjak gelap sementara kami masih belum sampai di Pos 3. Kami pun mulai memakai headlamp untuk penerangan.
Tepat pukul setengah 7 malam akhirnya kami tiba juga di Pos 3. Berarti total ada 4,5 jam perjalanan dari basecamp menuju Pos 3 ini, termasuk waktu istirahatnya.
Ketika kami tiba di Pos 3 ini, ada 3 tenda yang sedang berdiri di sana. Namun ternyata para penghuni tenda tersebut tengah berkemas-kemas untuk turun kembali ke basecamp.
Kami sempat berbincang-bincang dengan mereka. Mereka menyarankan agar ngecamp di situ saja. Pada malam sebelumnya mereka sempat terkenai badai saat jam-jam segitu di Pos 3. Apalagi jalur Pos 3 ke Pos 4 tidak selandai jalur Pos 2-Pos 3. Mulai banyak tanjakan juga.
Setelah mempertimbangkan masukan dari pendak-pendaki tersebut, serta fisik kami yang mulai kelelahan, dan juga tidak ada yang tahu kondisi medan ke Pos 4, akhirnya kami memutuskan untuk mendirikan tenda di Pos 3 ini. Kami bersepakat untuk melanjutkan perjalanan lagi menuju Pos 4 dan summit pukul 2 malam.
Dua tenda kami dirikan malam itu. Usai mendirikan tenda, kami mulai mengeluarkan bekal nasi bungkus yang kami beli di basecamp siangnya dan juga memasak air hangat.
Setelah itu kami bergantian sholat jama’ maghrib dan isya. Di Pos 3 ini terdapat aliran air yang walaupun tidak besar, tapi airnya selalu mengucur dengan debit yang konsisten. Jadi Pos 3 ini cukup ideal juga sebagai tempat ngecamp.
Sekitar pukul 9 kami semua mulai beranjak tidur. Mengumpulkan tenaga agar esoknya kembali bugar untuk melanjutkan pendakian hingga ke puncak. (bersambung)
mendaki gunung seru ya
LikeLike