Tag Archives: perahu

2D1N di Bandar Seri Begawan (Bag. 2): Tourist Attraction

 

Tidak banyak tourist attraction yang saya kunjungi dalam 2 hari di Bandar Seri Begawan ini. Selain karena faktor keterbatasan waktu, juga karena memang sejak awal saya ingin bersantai saja menikmati kota Bandar Seri Begawan yang tenang itu.

Apalagi, seperti yang sudah saya singgung di tulisan sebelumnya, saya memang tidak betul-betul mempersiapkan diri untuk traveling ke Brunei Darussalam ini. Hanya sedikit saja riset yang saya lakukan mengenai tourist attraction di Bandar Seri Begawan. Karena itu tidak banyak tempat yang saya kunjungi di sini

baca juga: 2D1N di Bandar Seri Begawan (Bag. 1): Transportasi & Akomodasi

Berikut ini adalah daftar beberapa tourist attraction yang sempat saya datangi.

1. Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin

Kalau kita googling “Brunei Darussalam”, lalu membuka tab gambar, di top hasil pencarian akan keluar foto-foto sebuah masjid dengan monumen perahu di depannya, itulah Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin. Masjid ini seolah menjadi ikon landmark dari Brunei Darussalam, sebagaimana Singapura dengan patung Merlionnya, Malaysia dengan menara Petronasnya, dan Indonesia dengan Monumen Nasionalnya.

Lokasinya ada di Pusat Bandar. Jaraknya bisa ditempuh dengan jalan kaki beberapa menit saja dari tempat saya menginap (di Jubilee Hotel).

Seperti masjid-masjid ikonik di Malaysia, di masjid ini pun juga terbuka Continue reading

Advertisement
View salah satu sudut Angke Kapuk

Jalan-Jalan ke Hutan Bakau “Angke Kapuk”

Sabtu kemarin (5/12) saya bersama teman saya jalan-jalan ke tempat wisata yang katanya sih (sudah lama) ngehit di Jakarta, yakni Taman Wisata Alam “Angke Kapuk”. Lokasinya berada di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK). Tepatnya di belakang Tzu Chi International School.

Kami ke sana naik bus TransJakarta dari halte busway Monas. Bus yang kami naiki sama persis dengan bus TransJakarta lainnya. Kami cukup terkejut juga sih. Sebab yang saya baca di internet, katanya bus ke PIK ini ada tulisan BKTB-nya. BKTB adalah singkatan dari Bus Kota Terintegrasi Busway. Tapi bus yang kami naiki tak ada tulisan tersebut.

Kami lagi nggak hoki saat itu. Ketika kami tiba di halte Monas, pas banget bus yang ke PIK Continue reading

Nelayan di Inle Lake

Catatan Perjalanan Solo Backpacking di Myanmar 4D3N: Day 3 – Inle Lake (Bag. 2)

Pukul 9 pagi saya mendatangi meja resepsionis untuk check out. Kebetulan saya melihat tulisan di papan di dinding belakang meja resepsionis bahwa hotel menyediakan jasa booking bus ke Bagan, Yangon, dan beberapa jurusan lain. Saya pun memutuskan untuk memesan sekalian saya tiket bus ke Yangon untuk malam hari itu.

Saya paham harga yang ditawarkan pihak hotel biasanya akan lebih mahal karena bakal ada fee untuk mereka. Tapi tak mengapa karena saya memang ingin menghemat waktu.

Mbak resepsionis yang melayani saya kemudian menghubungi kantor agen bus untuk menanyakan ketersediaan tiket bus ke Yangon malam itu. Untungnya masih ada. Tiket bus diantarkan setengah jam kemudian oleh orang dari agen bus. Nama perusahaaan busnya Thit Sar Oo Express. Harga tiketnya Ks15.000.

Btw, saya baru paham kenapa hotel yang saya inapi ini namanya Lady Princess Hotel. Pegawainya cewek semua soalnya, haha. Yang ini saya cuma nebak-nebak aja, hahaha. At least dari beberapa yang saya temui semuanya cewek sih.

Sebelumnya, sambil menunggu tiket bus tersebut diantarkan, saya menikmati breakfast gratis yang disediakan oleh pihak hotel. Sekedar omelette, roti bakar, pisang, dan kopi saja sih.

Sembari makan saya memikirkan plan saya hari itu. Aktivitas utama yang populer di Inle ini adalah naik perahu menikmati Inle Lake dan melihat aktivitas nelayan di Inle Lake yang ikonik itu. Nelayan lokal di sana terkenal memiliki cara yang unik dalam mendayung perahu mereka. Mereka berdiri dengan Continue reading