Tag Archives: sejarah

Islamic Arts Museum Malaysia

Melihat Khazanah Seni Islam Dunia di Islamic Arts Museum Malaysia

Artikel ini seharusnya sudah saya tulis dari kemarin-kemarin. Tapi kelupaan terus, haha.

Jadi, dalam perjalanan backpacking saya ke Myanmar 4 bulan yang lalu, saya transit sehari di Kuala Lumpur. Di sana saya menyempatkan diri mengunjungi Islamic Arts Museum Malaysia (IAMM). Tidak susah menemukan museum ini. IAMM terletak di belakang Masjid Negara atau National Mosque.

Akses terdekat ke sana adalah dengan menaiki KTM dan turun di Stasiun Kuala Lumpur. Dari stasiun bisa menyeberang jalan melalui terowongan. Setelah itu tinggal berjalan kaki menyusuri Jalan Perdana-Jalan Lembah. Selain KTM, kita juga bisa naik LRT dan turun di Stasiun LRT Pasar Seni. Dari stasiun berjalan kaki menyusuri skywalk ke arah Stasiun Kuala Lumpur, menyeberang jalan melalui terowongan, dan nanti keluar tepat di depan Masjid Negara.

Islamic Arts Museum Malaysia

Islamic Arts Museum Malaysia

Tiket masuk museum ini adalah sebesar 14 Ringgit plus pajak (GST) 6%. Penjualan tiket dilayani oleh resepsionis yang ada di dalam lobi. Selain tiket, kita juga akan mendapatkan Continue reading

Advertisement
Lost Islamic History

[Book] Lost Islamic History

Judul : Lost Islamic History: Reclaiming Muslim Civilisation From The Past
Pengarang : Firas Alkhateeb
Penerbit : Hurst & Company, London
Tahun Terbit : September 2014
Tebal : ix + 217 halaman
Cover : Softcover

Awalnya saya mengetahui “Lost Islamic History” ini hanya dari Facebook. Saya suka mengikuti status-status yang dipos di halaman Facebook-nya. Selalu ada info menarik yang dibagikan oleh pengelola akun tersebut. Kebanyakan adalah informasi terkait sejarah Islam yang baru saya ketahui. Atau informasi yang sebelumnya sudah pernah saya dengar sekilas, namun baru saya ketahui detailnya.

Karena itu, ketika saya mengetahui ternyata Lost Islamic History telah diterbitkan dalam sebuah buku, saya pun tertarik untuk memilikinya. Karena baru saja diterbitkan, tentu saja baru ada versi bahasa Inggrisnya saja. Pemesanannya pun saat itu yang saya tahu hanya ada di Amazon atau website penerbitnya (Hurst Publisher – London). Di toko buku Gramedia belum ada. Namun, sebulan yang lalu dapat info dari teman, ternyata Continue reading

Menulis dan Berkarya

Baru dapat quote dari grup Facebook SMA yang dikutip oleh guru saya. Saya rasa quote-nya sangat bagus. Quote tersebut merupakan kata-kata Pramoedya Ananta Toer, penulis kenamaan Indonesia.

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.” — Pramoedya Ananta Toer.

Mungkin menulis blog ini adalah termasuk yang dimaksud oleh bung Pramoedya tadi, hehehe. Mahasiswa menulis skripsi atau tugas akhir barangkali juga termasuk yang dimaksud oleh beliau. 😀

Namun, barangkali kalau boleh saya tambahkan, tidak hanya menulis agar tidak hilang dalam masyarakat dan sejarah. Anak Informatika atau Ilmu Komputer misalnya, dengan membuat software komputer, apalagi yang berguna untuk masyarakat banyak, Insya Allah ia tidak akan hilang di dalam masyarakat dan sejarah itu tadi. Jadi poin utama di sini adalah BERKARYA.