Monthly Archives: December 2016

Melewati hutan antara Pos 2-3

Pendakian Gunung Sumbing Via Kaliangkrik (Bag. 2): Mendaki Sampai Pos 3

Minggu, 25 Desember 2016

Basecamp (1722 mdpl) – Pos 1 (2127 mdpl)

Dari basecamp menuju Pos 1 ini di awal medan trek masih berupa jalan cor-coran karena masih berada di dalam dusun. Kemiringan jalannya lumayan terjal. Selepas keluar dari dusun, kami melewati ladang-ladang milik warga setempat.

Di jalan kami cukup sering berpapasan dengan warga yang sedang bercocok tanam di ladangnya. Beberapa warga juga tampak tengah turun membawa ranting-ranting kayu bakar, rumput, atau hasil ladang mereka.

Mereka sangat ramah kepada pendaki. Suka menyapa kami dan tak sedikit yang bilang, “Monggo pinarak mas…”

Cukup banyak variasi tanaman yang ditekuni oleh penduduk setempat di ladang-ladang mereka ini. Sejauh mata memandang, saya melihat tanaman-tanaman antara lain seperti kol, bawang, wortel, dan teh. Selain itu, masih ada lagi tentunya.

Berjalan melalui ladan-ladang warga

Berjalan melalui ladan-ladang warga

Di situ medan trek yang kami hadapi sudah berupa anak-anak tangga yang tersusun dari batu-batu. Jalan yang kami lalui juga konsisten menanjak terus. Belum sampai pos 1 Continue reading

Advertisement

Pendakian Gunung Sumbing Via Kaliangkrik (Bag. 1): Menuju Basecamp

Minggu, 25 Desember 2016

Pada pukul 5 pagi KA Kutojaya Selatan yang saya tumpangi bersama kawan saya, Kuncoro, tiba di Stasiun Kutoarjo. Stasiun Kutoarjo ini merupakan stasiun pemberhentian terakhir kereta tersebut. Kemudian kami bergegas mencari mushola untuk mengerjakan sholat subuh.

Usai sholat subuh, kami berjumpa dengan Amy di mushola. Dengan Amy ini kami baru berkenalan pada pendakian ini. Amy adalah teman kantor Niam, teman kami yang berasal dari Magelang. Amy juga naik kereta api yang sama dengan kami, hanya beda gerbong.

Dari stasiun, kami bersama-sama berjalan kaki menuju jalan besar, tepatnya Jalan Nasional III yang juga merupakan jalan lintas selatan. Jaraknya tidak jauh, hanya 300 meter saja dari stasiun.

Di seberang jalan tampak Bus Sumber Alam tujuan Semarang tengah mengetem. Kami menyeberang jalan kemudian menaiki bus tersebut. Tujuan kami adalah pergi menghampiri rumah Niam di daerah Mertoyudan, Kabupaten Magelang. Tarif bus dari Kutoarjo menuju Magelang adalah Rp15.000.

Setelah menunggu bus mengetem beberapa lama, bus akhirnya berangkat tepat pukul 6 pagi. Perjalanan menuju Mertoyudan ini menempuh waktu sekitar 1,5 jam.

Di rumah Niam, kami berkenalan dengan Ardhan, teman Niam yang juga ikut bergabung dalam pendakian ke Gunung Sumbing ini. Jadi total ada 5 orang dalam rombongan kami.

Pada pendakian Gunung Sumbing ini kami memilih untuk naik via Kaliangkrik, sebuah Continue reading

Berendam Air Belerang di Songgoriti, Batu

Liburan long weekend Maulid Nabi beberapa waktu yang lalu saya manfaatkan untuk pulang kampung ke Malang. Kebetulan saat itu 2 orang teman saya juga datang dari Jakarta berkunjung ke Malang untuk menghadiri undangan pernikahan. Mereka berdua pun saya ajak berkeliling di Kota Malang dan Batu.

Salah satu tempat yang kami datangi adalah Pemandian Air Panas Alami (PAPA) Songgoriti. Kami datang ke sana sekitar pukul 8 pagi untuk berendam air panas belerang yang mata airnya berasal dari Gunung Kawi itu.

Di PAPA ini ada dua jenis tempat berendam. Yakni, kolam terbuka dan kamar rendam privat. Kami bertiga memilih untuk berendam di kamar rendam.

kamar_rendam

Kamar-kamar rendam

Ada 2 harga paket rendam yang disediakan. Paket 1 harganya Rp20.000, dengan fasilitas mendapatkan handuk (tidak untuk dibawa pulang), 1 sachet sabun kecil, 1 sachet sampo, plus mendapatkan minuman teh atau kopi serta snack biskuit. Sedangkan paket 2 harganya Continue reading

Aksen Saat Berbicara dan Menyanyi

Ketika berada di Kuala Lumpur pada beberapa kesempatan yang lalu, di kepala saya sempat muncul pikiran random. Saat itu saya tengah duduk-duduk bersantai di plaza belakang Petronas, sambil menyaksikan atraksi air mancur di kolam yang ada di hadapan. Dalam atraksi itu, dengan diiringi pencahayaan yang berwarna-warni,  air mancur seolah menari mengikuti lagu yang tengah diputar.

Bukan air mancurnya yang membuat pikiran random saya keluar. Tapi lagu yang diputarnya. Setelah sebelum-sebelumnya selalu memutar lagu berbahasa Inggris, kali itu giliran lagu bahasa Malaysia yang diputar (lagunya saya embed dari YouTube di bawah).

Saya bisa dibilang sebenarnya juaraaang bangeeet mendengar lagu-lagu Malaysia. Karena itu saya sempat mengira lagu itu jangan-jangan lagu dari Indonesia. Dugaan saya tidak berlebihan, pasalnya di Malaysia Continue reading

Parkir Inap Motor di Bandara Husein

Minggu lalu saya untuk pertama kalinya mencoba parkir inap sepeda motor di Bandara Husein Sastranegara, Bandung. Biasanya saya selalu memilih untuk naik angkot atau naik taksi.

Saat itu karena suatu urusan, saya terpaksa berangkat mepet ke bandara. Menurut hitung-hitungan saya, terlalu berisiko jika saya naik transportasi umum ke bandara. Apalagi ketika itu adalah hari Jumat sore menjelang maghrib, di mana macet biasa terjadi di banyak titik di Kota Bandung.

Solusi paling praktis tentu saja naik sepeda motor. Sebelumnya memang sudah sempat tanya-tanya ke teman yang pengalaman parkir inap sepeda motor di Husein. Terakhir kali dia parkir inap tarifnya Rp15.000 per hari. Itu sekitar 1-2 tahun yang lalu, kata dia lupa-lupa ingat.

Karena tidak ada pilihan lain, akhirnya saya ke bandara naik sepeda motor. Sempat kaget waktu Continue reading

Lari Half Marathon di PBIM 2016

Hari Minggu kemarin untuk ketiga kalinya berturut-turut saya mengikuti event lari Penang Bridge International Marathon (PBIM). Pada tahun sebelumnya saya mengikuti kategori full marathon. Namun kali ini saya hanya mengikuti kategori half marathon.

baca juga: Kali Pertama Ikutan Full Marathon

Sebenarnya keikutsertaan tahun ini bisa dibilang tidak direncanakan. Saya baru mendaftar tepat pada 31 Agustus lalu gara-gara diajak teman. Ceritanya dia lagi menggandrungi olahraga lari, dan ingin sekali mencoba mengikuti event lari. Saya pun merekomendasikan PBIM ini karena dari event-event lari yang pernah saya ikuti sejauh ini, PBIM adalah yang terbaik menurut saya dari segi harga, fasilitas, dan akomodasi.

Pendaftaran PBIM 2016 sendiri sudah dibuka sejak 1 Maret 2016 untuk early bird. Early bird berlangsung hanya 2 hari saja karena ternyata kuota early bird yang disediakan sudah langsung terpenuhi. Saat kami mendaftar 31 Agustus, pendaftaran sudah memasuki stage III  (atau total sudah tahapan ke-4). Pas banget itu adalah hari terakhir pendaftaran dari seluruh stage. Hanya kategori half marathon dan 10K saja yang tersisa kuotanya.

Untuk half marathon, dari biaya early bird sebesar MYR60 (IDR186.000), sudah naik hingga MYR90 (IDR279.000) saat stage III itu. Untungnya biaya segitu pun ternyata masih jauh lebih murah daripada event lari di Indonesia, seperti Continue reading