Tag Archives: grup

Backpacking Indochina 9D8N (Bag. 1): Indeks

Alhamdulillah akhirnya keturutan juga backpacking keliling beberapa negara di Indochina, kecuali Myanmar dan Laos selama 9 hari 8 malam (9 days 8 nights/9D8N). Dengan waktu yang terbatas tersebut kami sempat singgah dan melihat-lihat beberapa kota seperti Kuala Lumpur, Ao Nang (Krabi), Bangkok, Siem Reap, Phnom Penh, dan Ho Chi Minh City.

Yup, backpacking keliling ASEAN ini telah masuk dalam bucket list-ku sejak kuliah. Dua tahun lalu aku tidak jadi gabung 3 orang temanku yang lebih dahulu backpacking Indochina selama 21 hari.

Yang menarik dari perjalanan ini adalah aku melakukannya beramai-ramai dengan 21 orang lainnya. Walaupun jalan bareng dengan jumlah orang sebesar itu, alhamdulillah, perjalanan berjalan lancar tanpa kendala berarti.

Dari ke-21 orang tersebut tidak semuanya kukenal sebelum perjalanan ini. Jadi mulanya ide backpacking ini hanya terbatas pada grup backpacker teman-teman semasa kuliah saja. Total ada 6 orang saja, termasuk aku. Kemudian aku mengajak 1 orang teman lagi, Pambudi.

Jumlah 7 orang ini berkembang lagi. Beberapa orang temanku yang kerja di Telkom mengajak teman-temannya sebanyak 7 orang. Kebetulan dari 7 orang itu ada 4 orang anak Teknik Industri ITB ’07. Mereka kemudian mengajak 2 orang temannya dari TI’07 juga.

Lalu ada Khairul yang mengajak sahabat karibnya sejak SMA, Benny, yang kemudian juga mengajak 2 orang lagi sahabat dekatnya di Teknik Material UI ’07. Terakhir ada Pambudi yang mengajak 3 orang teman kantornya di Unilever.

Total terkumpullah peserta sejumlah 22 orang. Jumlah yang sangat banyak bukan untuk menyebut kelompok backpacking? Mungkin lebih cocok disebut kelompok study tour kali ya, haha. Itu pun masih ada yang mau join lagi sebenarnya.

Orang-orang yang kami temui di perjalanan sampai terpana melihat besarnya rombongan kami. Apalagi ketika mengetahui kami sedang dalam perjalanan backpacking ke beberapa negara. Petugas bus Bangkok-Siem Reap dan Siem Reap-Phnom Penh, sempat terbelalak matanya saat kami bilang ingin memesan tiket bus untuk 22 orang. Seorang bule cuma bisa berkomentar, “Are you fucking crazy??!!”

Dalam tulisan berikutnya aku akan menceritakan detail perjalanan day-to-day ke dalam beberapa artikel.

Sebelum membaca cerita perjalanan yang sudah kami lakukan, mungkin ada baiknya untuk mengetahui itinerary umum yang sudah kami susun sebelum berangkat. Perjalanan yang kami lakukan tidak jauh dari itinerary yang sudah kami susun ini.

————————————————————————————-

Indeks link seri artikel Backpacking Indochina 9D8N:

Advertisement

Perbedaan Grup dan Tim?

Pertanyaan ini sebenarnya ditanyakan oleh dosen kepada kami saat kuliah IF3094 atau Komunikasi Antar Personal (KAP) hari ini tadi. Hmm… pertanyaan yang sebenarnya kedengaran cukup simple. Yang terbayang oleh kami di kelas (kebetulan kompak sekali pikiran kami kali ini :D) kalau kata “grup” itu akrab dengan frase “grup band” dan kalau kata “tim” itu akrab dengan frase “tim sepakbola”.

Tapi cuma itu yang terbayang. Ketika ditanyakan lagi apa perbedaan grup dan tim, kami semua kebingungan menjawabnya. Terus dosen kami mencoba menjawab bahwa perbedaannya adalah kalau dalam tim itu posisi semua anggotanya selalu tetap, sedangkan kalau dalam grup setiap anggotanya dapat bertukar peran di mana seseorang kadang-kadang berperan sebagai leader, sementara yang lain mungkin ada yang sebagai notulen, atau anggota biasa. Hmmpfh… tapi aku belum cukup puas dengan pendapat beliau itu. Lalu selesai kuliah aku mencoba mencari-cari referensi yang dapat menjelaskan perbedaan grup dan tim itu dengan jawaban yang memuaskan. Karena aku sendiri penasaran. Kedua kata itu memiliki makna yang serupa, sering kita gunakan sehari-hari, bahkan kita pertukarkan kedua kata itu, tetapi kita sendiri tidak tahu apa perbedaannya. Atau jangan-jangan tidak ada perbedaannya, alias sama saja?

Ada suatu istilah yang sering kita dengar, yaitu team building. Aku pribadi belum pernah mendengar istilah group building. Orang juga lebih sering berkata, “bisakah grup/kelompok ini menjadi sebuah tim?” Secara tersirat dapat dimengerti ada perbedaan di situ antara grup dan tim. Kekuatan dari suatu tim itu terletak dari kesamaan tujuan dan saling keterikatan antar individu di dalam tim, sedangkan kekuatan grup terletak pada kesungguhan anggotanya untuk mengikuti komando dari pemimpin grup itu.

Seringkali jauh lebih mudah membentuk grup dibandingkan membentuk sebuah tim. Misalkan di dalam suatu ruangan ada banyak orang dengan berbagai latar belakang. Dari orang-orang tersebut kita dapat membentuk grup, mungkin dapat berdasarkan usia, jenis kelamin, bidang keahlian, dan faktor-faktor kesamaan lainnya. Membentuk sebuah grup berdasarkan kesamaan tadi itu memang mudah, tetapi tidak menjamin efektifitas dari sebuah grup itu sendiri. Dinamika antarpersonal dalam kelompok dapat membuat tugas seorang group leader menjadi lebih sulit.

Di sisi lain, membentuk tim memang lebih sulit. Dalam mebentuk tim tidak melihat kesamaan anggota, tetapi melihat kepada ketrampilan masing-masing anggota untuk melengkapi satu sama lain. Dalam tim bisnis saja misalnya, ada anggota yang berperan sebagai akuntan, salesman, eksekutif perusahaan, dan sekretaris. Setiap anggota tim memeiliki fungsi masing-masing di dalam tim itu. Oleh karena itu, dalam jarang sekali diberikancukup banyak ruang untuk terjadinya konflik karena akan menggangu fungsionalitas anggotanya.

Ada karakteristik lain yang dapat lebih menggambarkan perbedaan grup dan tim. Keberhasilan dalam sebuah grup biasanya hanya diukur dari hasil akhirnya. Misalkan saja nih grup belajar bareng untuk menghadapi ujian. Berhasil atau tidaknya belajar bareng itu dilihat dari bagaimana nilai ujian anak-anak itu.

Sementara itu, keberhasilan sebuah tim meskipun diukur dari hasil akhir juga, tetapi tetap dilihat bagaimana proses untuk mencapai hasil akhir itu. Sebuah tim investigasi kecelakaan merupakan sebuah contoh yang baik dari tim yang dinamis di dunia nyata. Setiap anggota tim bertugas untuk mengevaluasi satu aspek dari kecelakaan itu. Tim ahli pada adegan rekonstruksi kecelakaan tidak harus berkonsultasi dengan tim ahli pada bukti forensik, misalnya. Anggota tim menggunakan kemampuan masing-masing untuk mencapai hasil kohesif. Dalam proses tersebut mungkin ada anggota tim bekerja sebagai fasilitator, dan itu tidak harus seorang pemimpin tertentu.

Karakteristik lainnya adalah dalam membentuk sebuah grup mungkin hanya mengambil beberapa menit saja, tetapi pembentukan tim yang baik bisa jadi butuh waktu dalam hitungan bulan atau bahkan tahunan. Setiap anggota grup/kelompok memiliki peluang yang besar untuk melepaskan diri dari grup setiap saat ketika jasa atau perannya sudah tidak diperlukan lagi misalnya. Sedangkan dalm tim seorang anggota yang tidak serius dapat menghambat fungsionalitas anggota tim lainnya untuk bekerja secara efektif, sehingga tidak aneh jika dalam membentuk tim dibutuhkan waktu yang lama karena proses untuk membentuk anggota yang memiliki kesetiaan yang sangat kuat untuk tim dan mampu berkomunikasi dengan baik antar anggotanya itu memang membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

Yaah… Mungkin ada pendapat lain?

Referensi:
http://www.wisegeek.com/what-is-the-difference-between-a-team-and-a-group.htm
http://wiki.answers.com/Q/Difference_between_group_and_team
http://www.sideroad.com/Team_Building/difference-between-team-and-group.html