Sultan Abdul Samad Building

Backpacking Indochina 9D8N (Bag. 2): Day 1 – Kuala Lumpur

Sabtu, 24 Mei 2014

Kuala Lumpur menjadi persinggahan pertama kami di perjalanan ini. Tujuh orang berangkat dari Bandung termasuk aku, 1 orang berangkat dari Pekanbaru, 1 orang dari Surabaya, dan sisanya berangkat dari Jakarta dengan penerbangan yang berbeda-beda.

Pagi itu, Sabtu 24 Mei, sekitar pukul setengah 7 aku dan teman-teman dari Bandung telah berkumpul di bandara Husein Sastranegara. Anggota-anggota regu dari Bandung ini adalah Sukma (Teknik Industri ’07), Laura (TI’07), Rizky (Informatika ’07), Ian (IF’07), Gin (IF’07), Stef (Elektro ’08), dan aku sendiri. Kami berangkat dengan penerbangan AirAsia AK417 pukul 8.30.

Berkumpul di bandara Husein Sastranegara

Berkumpul di bandara Husein Sastranegara

Pesawat agak telat dari yang dijadwalkan. Pesawat baru lepas landas pada pukul 9 pagi. Kami tiba di bandara Kuala Lumpur International Airport (KLIA) 2 menjelang pukul 12 waktu setempat. Btw, mulai 9 Mei yang lalu penerbangan dari dan ke bandara LCCT Kuala Lumpur telah dialihkan menuju KLIA 2. Jadi ini adalah pengalaman pertamaku mendarat di KLIA 2. Kami sempat foto-foto dahulu di bandara baru ini.

Jarak dari tempat keluar pesawat menuju imigrasi lumayan jauh. Kami melalui sebuah bangunan berupa jembatan yang menghubungkan bangunan tempat turun dari pesawat dengan bangunan utama. Setelah melalui imigrasi, kami langsung menuju tempat pemberangkatan bus ke KL Sentral yang berada di lantai bawah (underground) pintu keluar KLIA2. Kami tidak perlu membayar tiket bus (SkyBus) lagi karena sudah sudah memesan jadi satu dengan tiket AirAsia kami. Oh ya, di KLIA2 ini kami berpisah dengan Laura karena ia memilih untuk menunggu cowoknya yang akan tiba dari Pekanbaru sekitar pukul 1 siang.

Jembatan penghubung KLIA2

Jembatan penghubung KLIA2

Perjalanan ke KL Sentral menempuh waktu kurang lebih selama 1 jam. Sesampainya di KL Sentral kami berjalan menuju medan selera alias food court yang berada di lantai 2. Kami makan siang di sana.

Sembari makan siang, dan mumpung ada koneksi internet via wifi, kami laporan dulu ke grup whatsapp kami mengenai planning kami siang hingga malam hari itu. Yup, karena jadwal kedatangan yang berbeda-beda itu kami memutuskan untuk jalan-jalan di Kuala Lumpur ini sesuai kelompok kedatangan masing-masing.

Seusai makan, aku dan kelima orang temanku menitipkan tas-tas ransel kami di locker penitipan KL Sentral. Lumayan, 1 loker besar seharga RM 20 bisa digunakan untuk menitipkan 6 tas backpack kami.

Setelah itu, kami lanjut ke Masjid Jamek dengan menaiki LRT dari Stasiun KL Sentral ini. Di sana kami melaksanakan sholat Dhuhur dijamak dengan Ashar.

Masjid Jamek ini menjadi titik awal jalan-jalan kami di Kuala Lumpur siang itu. Seusai melaksanakan sholat, kami berjalan kaki menuju Dataran Merdeka yang berada tak jauh dari situ. Di sana kami foto-foto di depan bangunan istana Sultan Abdul Samad dan plaza di Dataran Merdeka.

Sultan Abdul Samad Building

Sultan Abdul Samad Building

Di sebelah selatan dari Dataran Merdeka ini terdapat KL City Gallery, sebuah museum yang menceritakan sejarah kota Kuala Lumpur. Di museum ini selain membaca tulisan-tulisan sejarah bangunan-bangunan ikonik di Kuala Lumpur, kita juga bisa menonton presentasi progress pembangunan Kuala Lumpur dalam bentuk video dan tampilan 3D-nya. Cuma sebentar sih, mungkin 10 menit saja.

Ketika kami ke KL City Gallery ini, di sana tengah terpasang sebuah memorial wall yang digunakan sebagai tempat untuk menulis support yang ditujukan kepada para keluarga korban hilangnya pesawat MH370. Ada berbagai macam bahasa yang dituliskan oleh pengunjung di sana.

Tak terasa jam telah menunjukkan pukul 16.45 waktu setempat. Kami kemudian berjalan kaki menuju Pasar Seni (Central Market). Saat tengah berjalan melintasi jembatan, eh, kami bertemu dengan regunya Pambudi (EL’07) dkk dari Jakarta yang berjumlah 6 orang. Kami pun saling bertegur sapa dan saling berkenalan kepada yang belum kenal (ya iyalah ya, haha).

Sempat ngobrol-ngobrol dan foto bareng sebentar, habis itu kami berpisah. Regunya Pambudi lanjut ke Masjid Jamek untuk sholat Ashar, sementara reguku lanjut jalan kaki ke Pasar Seni yang sudah tak jauh dari situ. Di Pasar Seni ini kami berburu souvenir dan kaos.

Belanja souvenir di Pasar Seni

Belanja souvenir di Pasar Seni

Di Pasar Seni ini kami janjian dengan regunya Pambudi tadi untuk berkumpul. Jadi setelah sholat di Masjid Jamek mereka berjalan kembali ke Pasar Seni. Dari situ kemudian kami cabut ke Petronas Twin Towers naik LRT dari stasiun Pasar Seni. Kami turun di stasiun KLCC dan berjalan menuju halaman depan Petronas.

Kami menghabiskan waktu sore menjelang maghrib tersebut hingga malam hari pukul 20.00 di sana. Isinya apalagi kalau bukan foto-foto, hehe. Anak-anak sempat berencana naik ke atas Petronas. Malam minggu itu Petronas buka sampai malam. Cuma niat itu kami urungkan begitu mengetahui ternyata biayanya adalah RM 80 per orang. Hiks, hiks.

Petronas menjelang maghrib

Petronas menjelang maghrib

Pukul 8 malam kami balik ke KL Sentral dengan menaiki LRT. Kami buru-buru balik karena harus mengejar kereta ke Hat Yai (Thailand) yang dijadwalkan berangkat pukul 21.30 dari KL Sentral. Tiket kereta sudah kami pesan jauh-jauh hari (sebulan sebelumnya). Yang kami bawa malam itu hanyalah print-out dari tiket elektronik yang sudah dikirimkan ke email kami.

Sebelum berangkat, kami makan malam dulu di food court yang sama dengan makan siang tadi. Sementara itu, regu sisanya ternyata sudah berkumpul di area tunggu keberangkatan kereta. Setelah makan, kami mengambil tas-tas kami di locker penitipan.

Ramai-ramai naik kereta ke Thailand

Ramai-ramai naik kereta ke Thailand

Aku excited sekali dengan perjalanan kereta api menuju Hat Yai malam itu. Pertama, ini pengalaman pertama naik kereta api antar kota di luar negeri (secara aku adalah seorang railfans gitu, hehe). Kedua, kereta yang kami naiki ini kelasnya adalah sleeper train. Jadi, tiap orang mendapatkan jatah tempat tidur yang terletak di atas (RM 54) atau di bawah (RM 60). Ketiga, ini akan menjadi pengalaman pertama melintasi batas wilayah antar negara via darat. Aku penasaran sekali bagaimana proses imigrasi di darat ini, dengan kereta api lagi.

Untuk cerita bagaimana perjalanan kereta dan proses imigrasi meninggalkan Malaysia dan memasuki Thailand, akan aku tuliskan pada artikel berikutnya. 🙂 (bersambung)

————————————————————-

Pengeluaran Day 1 – Kuala Lumpur

  • Taksi ke Bandara Husein Sastranegara : IDR 35.000 (sharing 3 orang)
  • Pajak penerbangan internasional Bandara Husein Sastranegara : IDR 75.000
  • Pesawat AirAsia Bandung-Kuala Lumpur : IDR 498.000
  • SkyBus KLIA2-KL Sentral : IDR 23.100
  • Makan siang (nasi lemak + es teh tarik) : MYR 7,40
  • Air mineral 1,5 L : MYR 2,50
  • Locker penitipan tas : MYR 20 (sharing 6 orang)
  • LRT KL Sentral-Masjid Jamek : MYR 1,30
  • LRT Pasar Seni-KLCC : MYR 1,60
  • LRT KLCC-KL Sentral : MYR 1,60
  • Makan malam (nasi lemak + es teh tarik) : MYR 7,40

Total = ~ IDR 698.000 (per orang)

*Kurs MYR 1 = IDR 3575

————————————————————————————-

Indeks link seri artikel Backpacking Indochina 9D8N:

Advertisement

13 thoughts on “Backpacking Indochina 9D8N (Bag. 2): Day 1 – Kuala Lumpur

    1. otidh Post author

      Dari KL Sentral nggak ada LRT yang langsung ke KL Museum Gallery. Stasiun terdekat bisa turun di stasiun Masjid Jamek atau Pasar Seni. Setelah itu jalan kaki sekitar 1 km kalo saya nggak salah ingat. Mungkin kurang lebih 20-30 menitan lah kira-kira.

      Like

      Reply
  1. muhammadhaykall

    mantep bro.
    o iya, di tempat penitipan tas bisa titip koper gk? untuk koper ukuran besar gitu muat gk lockernya?
    kalo nggak, yg muatnya yg gimana?
    thanks.

    Like

    Reply
  2. Abu Syafwan

    mbak, prosedur di bandara husein bandung gmn ya. kalau check in air asia minimal berapa jam sebelum waktu keberangkatan, proses imigrasinya setelah check in atau sudah sekalian check ini di counter air asia.
    rencana di KL cuma transit mau lanjut pakai Saudi Airlines, itu di KL prosedurnya gimana.tks

    Like

    Reply
    1. otidh Post author

      Check-in maksimal 1 jam sebelum keberangkatan. Sebaiknya check-in via web atau mobile sebelum datang ke bandara, jadi bisa lebih tenang. Proses imigrasi setelah check-in.

      Setahu saya Saudi Airlines ada di KLIA, sementara AirAsia ada di KLIA2. Jadi Anda setibanya di KLIA2 harus berpindah bandara ke KLIA.

      Like

      Reply
  3. BW

    kak saya mw tanya, kalo saya naik bus SKY BUS untuk ke menara kembar pasti berhenti di kl sentral kan? nah untuk lanjut ke menara kembar nya gmna? naik apa? berhenti dmna? trus caranya balik dari menara kembar ke bandara gmna? mohon pencerahannya kak, saya tgl 19 dari beijing ada transit 9 jam di malaysia sebelum balik indo, tp sebelumnya gak pernah ke malaysia jd bingung T.T

    Like

    Reply
    1. otidh Post author

      Yup, dari bandara naik SKY BUS ke KL Sentral. Terus dari KL Sentral naik LRT ke KLCC. Menara kembar Petronas itu ada di kawasan KLCC. Nanti begitu sampai di stasiun KLCC tinggal jalan saja menuju Suria Mall. Suria Mall dan Petronas Twin Towers itu gedungnya saling terhubung.
      Balik ke bandara ya sama saja, naik LRT dari KLCC ke KL Sentral. Trus naik bus ke KLIA/KLIA2. Atau bisa juga naik kereta KLIA Transit/Express.

      Like

      Reply

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s