Solo Backpacking ke Myanmar 4D3N

Rencana awalnya sebenarnya pingin backpacking ke Nepal Mei lalu. Tapi qadarullah sekitar seminggu sebelum hari keberangkatan, Nepal mengalami gempa yang amat dahsyat. Akhirnya saya dan 3 orang teman saya tidak jadi berangkat. Padahal tiket pesawat (maskapai AirAsia) sudah dibeli setahun sebelumnya. “Curhatan” tentang peristiwa gempa Nepal ini sempat saya tulis ketika itu di sini.

Alhamdulillah tiket ke Nepal tersebut bisa di-refund secara penuh. Sayangnya refund diberikan bukan dalam bentuk cash, melainkan dalam bentuk deposit di akun AirAsia kita atau oleh AirAsia disebut dengan credit shell. Tambahan lagi, credit shell tersebut hanya berlaku sampai 90 hari setelah tanggal refund. Jadi, mau tidak mau credit shell itu harus digunakan untuk pembelian tiket AirAsia lagi agar tidak hangus.

Setelah itu saya pun setiap seminggu sekali mengecek apakah ada promo AirAsia. Ketiga teman saya sepakat untuk ke Jepang. Sementara saya kurang tertarik untuk ke Jepang. Selain itu credit shell saya tidak cukup untuk membeli tiket ke Jepang PP. Maklum saya dapat promo ke Nepal yang jauh lebih murah daripada mereka. Akhirnya saya memutuskan untuk jalan sendiri.

Saya googling-googling negara mana di Asia Tenggara yang cocok dieksplor sendiri. Yang jelas tipe pantai atau laut bagi saya tidak cocok kalau harus dieksplor sendiri. Ternyata banyak yang sudah melakukan solo backpacking ke Myanmar. Saya semakin mantap ke Myanmar karena memang belum pernah ke sana.

Secara kebetulan AirAsia saat itu juga sedang melempar promo untuk keberangkatan Agustus-September, salah satunya ke Myanmar. Saya memilih Agustus karena ada long weekend di sana (libur 17 Agustus). Sayangnya tidak ada direct flight dari Bandung. Karena itu, tentu saja saya harus transit dulu di Kuala Lumpur.

Penerbangan Bandung-Kuala Lumpur-Yangon PP dengan AirAsia

Penerbangan Bandung-Kuala Lumpur-Yangon PP dengan AirAsia

Akhirnya saya membeli tiket ke PP Bandung-Kuala Lumpur-Yangon PP. Lumayan… saya cuma keluar setengah dari tiket saya ke Nepal. Saya bisa menyimpan sisanya untuk pembelian tiket yang lain (credit shell AirAsia bisa digunakan juga untuk pembelian tiket atas nama orang lain).

Saat memutuskan untuk membeli tiket ke Myanmar, saya sadar betul bahwa di Myanmar saat itu tengah memasuki musim hujan. Tapi beberapa penjelasan di beberapa forum, katanya sih daerah main tourist attractions di luar Yangon umumnya termasuk daerah kering. Curah hujannya tidak sebanyak di Yangon. Karena itu saya optimis saja semuanya bakal baik-baik saja di sana.

Beberapa minggu sebelum berangkat saya masih bingung memutuskan itinerary saya bakal seperti apa. Saya baru sadar waktu 4 hari yang saya slotkan memang tidak cukup banyak untuk melakukan perjalanan antar kota di Myanmar. Mana tiket pesawat domestik di sana mahal-mahal pula. Mahalnya hampir setara tiket saya PP Bandung-KL-Yangon. Tapi mengingat daya tarik kota yang satu dan yang lainnya kurang lebih cuma seputar pagoda-pagoda saja, saya pun merasa tidak mengapa beberapa tempat saya skip.

Saya pun akhirnya memutuskan mengunjungi Yangon-Bagan-Inle Lake-Yangon dalam 4 hari itu. Tidak seperti perjalanan backpacking bedhol desa Indochina setahun yang lalu saya sampai merasa perlu membuat itinerary secara detail, kali ini saya tidak melakukannya. Soalnya tidak ada yang menagih saya “Mana itinerary-nya?” haha.

Pada 16-19 Agustus yang lalu alhamdulillah perjalanan solo backpacking di Myanmar ini berjalan lancar. Praktis tak ada scam yang saya alami. Well, sempat sih kena tipu sekali. Tapi saya masih bisa maklum sih. Nanti deh saya ceritain pas bagian itu.

Tetapi sebenarnya di awal saya sempat ragu akan berangkat. Seandainya bisa di-refund lagi tiketnya, saya akan pilih batal saja. Penyebabnya karena saya tidak menyangka USD menguat setinggi ini. Beberapa tempat wisata di Myanmar menetapkan tiket masuk dalam USD untuk foreigner. Tentu saja ini lumayan membuat bengkak budget perjalanan. Saya pun berusaha menyiasati dengan menggunakan beberapa cara untuk menekan budget. 

Tunggu saja artikel-artikel berikutnya. Saya akan tuliskan catatan perjalanan di setiap kota dalam 4 hari itu. Stay tuned. Coming soon. 😀

————————————————————————————————————————

Pengeluaran Tiket Pesawat

  • Tiket AirAsia Bandung-Kuala Lumpur PP : IDR 735.500
  • Tiket AirAsia Kuala Lumpur-Yangon PP : IDR 816.629

Total = ~ IDR 1.552.129

————————————————————————————————————————

Indeks Catatan Perjalanan Solo Backpacking di Myanmar 4D3N:

Advertisement

8 thoughts on “Solo Backpacking ke Myanmar 4D3N

  1. Ardianzah

    wah, baru tahu klo air asia bisa di refund seperti itu, tapi itu teknik marketing sih, biar order tiket yg lain lagi :), ditunggu postingan myanmar nya mas, *gelar tiker

    Like

    Reply
    1. otidh Post author

      Pada dasarnya tiket AirAsia nggak bisa direfund sih. Hanya kasus-kasus tertentu aja. Pada kasus perubahan jadwal atau pembatalan penerbangan oleh AirAsia kita bisa mengajukan refund dalam bentuk cash.

      Untuk kasus saya sebenarnya pesawat mereka tetap beroperasi normal. Mereka masih bisa terbang ke Nepal walau mengalami delay. Menurut AirAsia harusnya nggak bisa direfund. Tapi mereka memahami kondisi di sana pasca gempa bumi yg tentu tidak kondusif bagi traveler. Karena itu ketika itu opsi yg mereka tawarkan antara mau refund dalam credit shell atau reschedule ke jadwal lain dalam selisih waktu kurang dr 2 minggu.

      Betul kata mas Ardianzah, itu teknik marketing jg sih. Ujung-ujungnya kita masih harus beli tiket AirAsia lagi. 😀

      Liked by 1 person

      Reply
  2. nate

    gw juga pernah ngalamin nih. ketinggalan pesawat dari vietnam gara-gara ticket agent yg bodrek. untung masih ada credit shell jadi bisa langsung beli tiket lagi..

    Like

    Reply
  3. Rendy Aries Fajrin

    Saran: Coba langsung ke CS AirAsia Bandara atau Pusatnya CS Air Asia yg dibelakang Bandara Soekarno Hatta Jakarta. Saya pernah mengalami serupa, refund ternyata ngga bisa. Eh setelah saya upayakan caritau, ternyata technical issue. Saya tidak boarding, tapi di sistem dianggap boarding.. Bismillah.. usaha dulu ya. Semoga dilancarkan.
    Setelah menunjukkan bukti bahwa hari itu saya tidak boarding (Misal: Keterangan dari Kantor bahwa saya masuk kerja), refund / credit shell sudah di konfirmasi AA bahwa saya memang tidak boarding

    Like

    Reply

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s