Sedianya awal bulan Mei nanti aku bersama 3 orang temanku akan berpetualang ke Nepal. Kami berencana untuk melakukan trekking di salah satu pegunungan di sana. Namun, qadarullah, tepat 10 hari sebelum keberangkatan, yakni Sabtu kemarin (25/4), terjadi gempa bumi yang dahsyat di dekat Kathmandu, ibukota Nepal.
Tiket perjalanan ke Nepal sudah kami beli sejak setahun yang lalu. Yup, kami sengaja membeli setahun sebelumnya karena memang ketika itu AirAsia tengah mengeluarkan promo yang cukup murah ke Nepal untuk keberangkatan setahun yang akan datang. Saat ini kami tengah menunggu opsi yang diberikan AirAsia untuk refund, reschedule, atau reroute.
Akibat peristiwa gempa yang besarnya mencapai 7,8 SR ini, 1000-an orang dikabarkan telah meninggal dunia. Infrastruktur rusak parah. Jalan raya terputus.
Dharahara atau yang dikenal juga dengan Bhimsen Tower, landmark Nepal yang didirikan pada tahun 1832 dan mendapatkan pengakuan UNESCO sebagai world heritage juga roboh. Bahkan, kabarnya 200 orang tengah berada di dalam menara tersebut ketika gempa terjadi. Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Begitu pula di Gunung Everest dikabarkan beberapa pendaki meninggal dunia akibat tertimpa longsoran es yang diakibatkan oleh gempa.
Saat ini aku hanya bisa berdo’a untuk penduduk Nepal agar diberikan kekuatan untuk melewati musibah ini. Semoga Nepal sesegera mungkin kembali pulih.
Aamiin..
semoga ada hikmah yang bisa kita ambil.
LikeLike