Monthly Archives: April 2013

Kulineran di Malaysia: Nando’s & Burger Bakar Kaw Kaw

Masih ada beberapa sisa foto kulineran selama 4 hari di Malaysia kemarin. Semoga (masih) belum bosan. 😀

Foto yang ini adalah menu makan siang (23/4) di Nando’s, Mid Valley, Kuala Lumpur. Menu yang saya pesan ketika itu: 1/4 chicken dengan tambahan sweet potato & spinach. Tingkat kepedasannya saya memilih yang extra hot peri-peri. Walaupun tingkat kepedasan yang saya pilih itu adalah yang tertinggi yang ditawarkan, dibandingkan dengan masakan Padang, masih jauh lebih pedas bumbu masakan Padang, hehehe.

1/4 chicken + spinach + sweet potato

1/4 chicken + spinach + sweet potato

Btw, Nando’s tidak hanya ada di Malaysia sih. Restoran aslinya berasal dari Afrika Selatan. Hanya saja saya tidak tahu apakah menu Nando’s di setiap negara sama. Untuk daftar menu Nando’s di Malaysia bisa dilihat di sini → http://www.nandos.com.my/fullmenu/menu.html#.

Foto yang ini adalah “jajanan” terakhir kami sebelum pulang dari Malaysia, Burger Bakar Kaw Kaw. Saya memesan menu Burger Bakar Double Beef Cheezynizer. Porsinya sangat besar dibandingkan dengan burger ukuran biasa. Rasanya enak, puas, dan tentu saja bikin kenyang!

Burger Bakar Double Beef Cheezynizer

Burger Bakar Double Beef Cheezynizer

Lokasi tempat Burger Bakar di mana kami makan ketika itu berada di Subang. Kalau tidak salah Burger Bakar Kaw Kaw ini juga mempunyai beberapa cabang di kota lain. Coba cek saja langsung lokasi dan menunya di website ini → http://burgerbakar.com.

Advertisement

Internetan di Malaysia dengan DiGi

Pada masa sekarang ini memang mau tidak mau harus diakui internet sudah menjadi kebutuhan sehari-hari. Apalagi ketika tengah berada di negeri orang (luar negeri maksudnya…). Dengan berlangganan paket internet, komunikasi online melalui aplikasi semacam WhatsApp, Line, BBM, Skype, atau instant messenger lainnya bisa jauh lebih murah dibandingkan melalui SMS atau phone call, apalagi untuk komunikasi internasional, yang tarifnya tentu lebih mahal.

Nah, di tulisan kali ini saya ingin sharing sedikit pengalaman menggunakan internet selama di Malaysia kemarin. Selama 4 hari di Malaysia kemarin saya berlangganan internet dengan menggunakan salah satu operator seluler lokal, DiGi. Tidak ada alasan yang terlalu khusus sih kenapa saya memilih operator ini. Cuma googling-googling aja terus entah kenapa banyak yang merekomendasikan DiGi. Katanya sih lebih murah dibanding operator lain. Tapi saya kurang begitu memperhatikan detail perbandingan tarif paket layanannya dengan yang lain.

Ketika turun dari area imigrasi bandara LCCT, di area pertokoan bandara kita akan menemui 3 kios operator seluler: Celcom, DiGi, dan Maxis. Banyak pilihan sih sebenarnya. Saya membeli kartu perdana (starter pack) DiGi seharga RM 26, dengan pulsa (balance) awal RM 21. Kartu perdana DiGi ini juga menyediakan SIM card ukuran micro.

baca juga : Internetan di Malaysia dengan Hotlink

Penjaga kios DiGi yang melayani saya ketika itu cukup kooperatif. Dia mau saja saya minta untuk menyettingkan paket internet. Sebenarnya ada beberapa macam paket internet yang ditawarkan oleh DiGi. Saya memilih paket daily internet dengan kuota sebesar 150 MB/hari, tarif RM 3/hari. Bagi saya itu sudah cukup sekali, toh ketika saya berada di kantor atau beberapa tempat publik tertentu, bisa menggunakan wifi. Lagipula yang saya butuhkan cuma browsing dan mengakses social media saja.

Oh ya, belakangan setelah itu, saya tahu untuk berlangganan (subscribe) paket internet DiGi bisa melalui *116#. Di sana akan ditampilkan menu berbagai macam data plan yang bisa kita pilih. Untuk menyetop layanan (unsubscribe) paket internet pun juga melalui nomor tersebut. Untuk mengecek sisa pulsa, bisa menekan *126#.

Kualitas layanan data DiGi di Kuala Lumpur dan sekitarnyaberdasarkan pengalaman saya cukup baik. Rata-rata dapat sinyal 3G atau HSDPA. Ya, memang ada beberapa lokasi yang hanya bisa menerima sinyal Edge saja.

Anyway, sekali lagi tulisan ini cuma bermaksud sharing saja. Tak ada maksud mengiklankan DiGi, hehe. Jadi kalau Anda pernah menggunakan operator yang lain, bolehlah di-share juga. 🙂

 

KLCC & Petronas

Ini beberapa foto hasil jalan-jalan malam Senin (21/4) yang lalu ke KLCC. Seperti biasa, main ke KLCC pasti yang menjadi object of interest-nya selalu menara kembar Petronas dan kolam air mancur depan Suria Mall. Tapi beberapa kali berkunjung ke KLCC, baru kali ini melihat kolam air mancur di sana dipercantik dengan hadirnya warni-warni cahaya lampu. 🙂

Petronas Twin Tower

Petronas Twin Tower

Water Fountain

Water Fountain

Water Fountain

Water Fountain

Water Fountain

Water Fountain

Kulineran di Malaysia: Pastis & Nyonya Colors

Tiap berada di Kuala Lumpur ini selalu saja ada tempat kuliner baru yang dicoba. Alhamdulillah ditraktir juga. 😀

Kebetulan kantor tempat rekanan kami ada di kawasan Mid Valley. Jadi kalau lunch atau kongkow-kongkow sore ya di sekitar situ sih seringnya.

Menu makan siang di Pastis Mid Valley, Kuala Lumpur: Chicken Cordon Bleau.

Chicken Cordon Bleu

Chicken Cordon Bleu

Menu petang di Nyonya Colors, Mid Valley, Kuala Lumpur: Dry Curry Mee.

Dry Curry Mee

Dry Curry Mee

Mau? *meniru gaya Pak Budi di blognya, hehehe*

Ke Malaysia Lagi

Tak terasa sudah hampir setahun sejak kunjungan terakhir kali ke Malaysia. Dan hari ini akhirnya bisa berkesempatan mengunjungi lagi negeri tetangga ini. Selama di Malaysia ini kami akan stay di Shah’s Village Hotel, Petaling Jaya.

Sedikit foto hari ini di bandara dan hotel:

Landing

Landing

Shah's Village

Shah’s Village

Hujan di Shah's Village

Hujan di Shah’s Village

Stay TuneIn

TuneIn

TuneIn

TuneIn ini adalah salah satu aplikasi online yang saya suka untuk mendengarkan radio. Yang saya suka adalah karena pilihan channel-nya sangat banyak dan sepertinya hampir semua negara di dunia dia cover. Kadang-kadang kalau lagi bosan, saya mencoba mendengarkan channel radio dari negara-negara lain. Biasanya sih channel-channel dari negara Malaysia, Italia, Spanyol, UK, US, Jepang, Korea. Eitt… walau beberapa negara itu ada bahasanya yang tidak saya mengerti, tapi saya suka saja mendengarkan  keunikan aksen dari masing-masing negara itu.

Aplikasi TuneIn ini bisa diakses via web ataupun di-install  pada smartphone macam Android dan iOS. Selain bisa melakukan pencarian berdasarkan lokasi (kota, negara), pengguna juga bisa memfilter channel-channel berdasarkan genre musik, cabang olahraga, topik berita, atau topik obrolan tertentu seperti teknologi, sains, dsb. Btw, ada juga lho channel radio bahasa Jawa yang terdaftar di TuneIn. Kadang-kadang saya stay tune di channel itu juga untuk sekedar menghapus rasa kangen saya mendengar obrolan bahasa Jawa :D.

Dengan memiliki akun di TuneIn kita bisa mem-bookmark channel-channel radio favorit kita. Gratis kok membuat akun di TuneIn. Mendukung Facebook dan Google oAuth. Kalau memilih untuk menggunakan akun berbayar, selain bebas iklan, kita juga akan mendapatkan fitur untuk recording suatu broadcast.

Berlapang Dada Menerima Kebenaran

Menerima suatu kritikan, teguran, nasehat, pelajaran, dan hal yang semacamnya itu dari orang lain itu tak selamanya mudah. Walaupun hal yang disampaikan benar, menerimanya, bagi manusia yang sombong dan berego tinggi, sama artinya dengan menerima kemaluan yang luar biasa besarnya dan terlihat bodoh di hadapan sang penyampai pesan tersebut. Alhasil, tak jarang reaksi yang ditampilkan pun berupa kemarahan atau mendebat balik sang penyampai pesan.

Sering manusia diingatkan bahwasannya jangan menilai sesuatu itu dari siapa yang menyampaikan, tapi fokus kepada apa yang disampaikan. Kerasnya hati dalam menerima kebenaran itu kebanyakan terjadi memang karena seseorang hanya melihat kepada siapa yang menyampaikan.

Nih orang masih anak kemarin sore, ilmunya masih cethek. Dia bukan dari kampus gue, bukan dari harokah gue. Dia orangnya suka mabuk. Dia pekerjaannya cuma gitu doang. Dia ini, itu, dan seterusnya. Pikiran-pikiran seperti itulah yang bila dipelihara bisa mengeraskan hati seseorang. Jika sudah demikian, semua yang disampaikan oleh lawan bicara seolah makin menyesakkan dada. Apa yang disampaikannya hanya menjadi angin lalu di telinga.

Saya kutip dari artikel ‘Jauhilah Sikap Sombong — Muslim.Or.Id‘, diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ قَالَ رَجُلٌ إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا وَنَعْلُهُ حَسَنَةً قَالَ إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ

“Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi.” Ada seseorang yang bertanya, “Bagaimana dengan seorang yang suka memakai baju dan sandal yang bagus?” Beliau menjawab, “Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain. (HR. Muslim no. 91)

Ketika benih-benih kesombongan semacam itu mulai menghinggapi, istighfar adalah cara yang biasa saya lakukan untuk menghilangkannya serta berusaha untuk berpikiran positif terhadap lawan bicara. Ketika hal tersebut dilakukan, dada menjadi terasa lebih lapang dan bisa mencerna apa yang disampaikan. Bahkan ikut membenarkan apa yang disampaikan jika hal itu memang benar.

Ketika yang diberikannya adalah sebuah teguran, nasehat, atau kritikan, jalan yang terbaik adalah mengakui kesalahan yang telah dilakukan. Berterima kasih kepadanya atas koreksi yang diberikan. Bukan justru mencari-cari pembenaran atas kesalahan yang dilakukan.

Saya mencoba mencuplik satu bagian dari artikel di pranala ini, tentang 4 tips dari Syekh Abdus Shamad Al-Palembani dalam kitabnya Hidayatus Salikin agar terhindar dari sikap dan sifat suka menyombongkan diri dengan pesannya, “Seyogyanya engkau i’tiqadkan bahwa dirimu itu hina daripada sekalian makhluk Allah dan hendaklah engkau memandang seseorang itu lebih mulia daripada dirimu, oleh karena itu:

  1.  Jika engkau melihat anak kecil maka katakan dalam hatimu bahwa anak-anak itu tidak pernah berbuat ma’siat kepada Allah, sementara aku suka berbuat ma’siat. Jadi tak ragu lagi bahwa anak kecil itu lebih mulia dari pada aku.
  2.  Jika engkau melihat orang yang lebih tua darimu, katakan dalam hatimu bahwa orang tersebut telah beribadah kepada Allah lebih dahulu daripadaku, jadi tidak diragukan lagi bahwa ia lebih mulia dari aku.
  3. Jika engkau melihat orang-orang alim, maka katakan dalam hatimu bahwa mereka  telah diberi ilmu oleh Allah yang tiada diberikan-Nya kepadaku, jadi tidak ragu lagi kalau mereka itu lebih mulia daripadaku.
  4. Jika engkau melihat orang bodoh, katakan dalam hatimu bahwa dia berbuat ma’siat kepada Allah karena kebodohannya, sedangkan aku berbuat ma’siat dengan ilmuku, maka tidak ragu lagi bahwa ia lebih mulia daripadaku.

Wallahu a’lam.