Tag Archives: steak

Halaman Lisung

[Kuliner] Lisung The Dago Boutique Resto

(Lagi-lagi) masih seputar kuliner. Jadi sekitar 3 minggu yang lalu (21/2) aku dan 3 orang teman kontrakan keluar malam mingguan untuk nyobain tempat kuliner baru (maklum jomblo-jomblo jadi malam mingguannya ya sama teman-teman kontrakan, eh ada satu ding yang LDR, wkwkwk).

Sebelum berangkat, kami googling-googling dulu tempat yang ada di sekitaran Dago atas. Kenapa kami pilih Dago atas, karena tempatnya nggak terlalu jauh dari kontrakan, suasananya lebih adem, dan banyak pilihan tempat kuliner. Kriteria tempat yang kami cari waktu itu, punya menu dan tempat yang nggak biasa.

Akhirnya tanpa disengaja ketemulah tempat makan yang namanya “Lisung” (Apakah ada hubungannya dengan lesung pipit? Entahlah). Katanya sih tempatnya romantis. Eitss… tahan dulu, tentu saja ini bukan alasan satu-satunya kami memutuskan untuk pergi ke sana. Masa iya Continue reading

Advertisement

[Kuliner] Karnivor Restaurant

Kamis pekan lalu (17/7) aku dan teman-teman kantor mengadakan event buka bersama. Kali ini tempat yang menjadi pilihan kami adalah Karnivor Restaurant yang berlokasi di Jalan Riau no. 127, Bandung. Ini pengalaman pertamaku mencoba menu makanan di sana.

Reservasi tempat

Pada event buka bersama ini aku kebagian urusan reservasi tempat. Total ada 14 orang yang saat itu rencananya akan ikut buka bersama. Tentu akan riskan apabila kami spontan datang ke sana. Dengan jumlah orang sebanyak itu belum tentu kami bisa mendapatkan tempat saat datang ke sana menjelang waktu berbuka.

Sangat mudah untuk menemukan nomor telepon reservasi Karnivor ini. Di akun Twitternya @KARNIVOResto dan page Facebooknya @Karnivor-Restaurant sudah dengan jelas tertera nomor telepon yang bisa dihubungi, yakni 022-7103111.

Dua hari sebelum hari H aku pun menelepon ke sana. Dari percakapan telepon itu aku baru tahu sebenarnya untuk reservasi itu jumlah minimal orangnya adalah 15. Namun, karena kami jumlah orangnya dekat-dekat itu jadi masih bisa ditoleransi lah, hehe.

Untuk reservasi ini kami harus membayar DP 200 ribu sebagai tanda jadi reservasi. Selain itu kami juga sudah harus menentukan menu-menu yang kami pesan. Jadi pihak Karnivor mengirimkan file image (resolusi tinggi) menu makanan dan minuman di sana via email kepada kami, kemudian kami mencatat menu apa saja yang kami order.

Menu makanan

Menu makanan

Menu minuman

Menu minuman

Keesokan harinya atau H-1 aku dan salah seorang teman kantor datang ke Karnivor Restaurant. Kami menyerahkan daftar menu yang kami order pada secarik kertas dan membayar 200 ribu rupiah sebagai DP. Mbak-mbak yang melayani kami kemudian memberikan kwitansi sebagai bukti DP.

Menu-menu yang dipesan

Pada hari H kami datang beberapa menit menjelang pukul setengah 6 sore. Masih ada waktu sekitar 20 menitan sebelum adzan Maghrib. Kami langsung menuju ke meja yang sudah disiapkan oleh pihak Karnivor. Alhamdulillah ada ta’jil gratis yang disediakan oleh mereka di lobby depan untuk para pengunjung, yakni air kacang hijau.

Sekitar 10 menit setelah kami datang, makanan-makanan dan minuman-minuman yang sudah kami pesan sehari sebelumnya mulai diantarkan ke meja kami. Menu yang aku pesan saat itu adalah Continue reading

[Kuliner] Congo Cafe & Gallery

Sebenarnya kulineran yang satu ini sudah terjadi hampir dua minggu yang lalu sih. Kulineran kali ini adalah acara traktirannya salah seorang teman yang wisuda pada bulan Juli ini. Alhamdulillah… lagi-lagi ditraktir, hehe. 😀

Congo Cafe & Gallery ini terletak di kawasan Dago Pakar, Bandung utara, tepatnya di Jl. Rancakendal Luhur No. 8. Karena lokasinya yang berada di perbukitan, hawa di sana cukup sejuk. Kami ke sana pada malam hari dan suhunya lumayan dingin ketika itu. Walaupun berada di perbukitan, jangan berharap untuk dapat melihat view kelap-kelip cahaya lampu kota sebagaimana view yang tampak dari Punclut.

Karena kami di sana malam hari, pemandangan sekitar, termasuk area Congo Cafe & Gallery ini kurang tampak jelas olehku. Maklum, pencahayaan di luar menurutku kurang begitu terang, sehingga aku tak mengetahui dengan jelas ada apa saja sih sebenarnya di are Congo Cafe ini. Yang jelas, areanya terbilang sangat luas dan terdiri atas dua bangunan utama kalau tidak salah. Ada live music-nya juga ketika itu, cuma adanya di bangunan yang berbeda dari tempat kami makan. Bangunannya sih semi outdoor gitu.

Congo Cafe & Gallery

Congo Cafe & Gallery

Disebut “Gallery” mungkin karena di cafe ini juga terdapat galeri yang memajang karya-karya seni dari pahatan kayu. Sekali lagi, karena kami ke sana malam hari, dan pencahayaan yang agak remang-remang, jadi benda-benda pahatan kayu tersebut tak terlalu menyita perhatianku. Ada sih beberapa, seperti meja kayu yang berada di dekat pintu masuk, di foto berikut di bawah ini. Yang jelas furnitur-furniturnya didominasi oleh kayu. Itulah yang menurutku membuat suasana di sini cukup tradisional, asri, dan nyaman.

meja

Sementara itu, untuk harga makanannya range-nya sekitar 40-80 ribu rupiah. Untuk minuman, kalau tidak salah rata-rata sekitar 15-30 ribu.

Malam itu, aku memesan T-bone steak dan minumannya adalah Strawberry Sensation. Dari segi rasa, untuk T-bone aku rasa cukup enak, tidak kalah dengan T-bone yang di Abuba Steak menurutku. Sementara itu, jika Anda penggemar strawberry, Strawberry Sensation benar-benar recommended buat Anda! Enak banget, jus strawberry dengan es krim rasa strawberry di atasnya. Harganya 25 ribu kalau tidak salah. Untuk yang T-bone, aku sudah lupa hehe… maklum ditraktir, jadi kurang begitu aware sama harganya :D.

T-Bone Steak

T-Bone Steak

Strawberry Sensation

Strawberry Sensation

Sirloin steak

Sirloin steak

Bagi Anda yang ingin menikmati makan malam sambil kedinginan, eh, maksudnya merasakan hawa yang sejuk, Congo Cafe & Gallery ini cukup recommended. Walaupun furniturnya didominasi kayu, tapi tempat duduknya pakai sofa kok, jadinya terasa agak angetan. Mau rombongan banyak orang pun, di sini juga difasilitasi. Kami kemarin sekitar 10 atau 11 orang bisa duduk mengelilingi satu meja.