Category Archives: Review

Running With Runkeeper

Baru sekitar sebulan ini aku menggunakan aplikasi Android Runkeeper. Boleh dibilang telat sih aku tahu aplikasi ini. Runkeeper ini adalah salah satu aplikasi sport tracker yang tersedia di Android dan juga beberapa platform mobile yang lain. 

Sebelumnya pernah pasang aplikasi Endomondo, tapi belum pernah sampai mencobanya untuk tracking lari beneran. Paling-paling cuma buat tracking sewaktu lagi jalan kaki atau saat badminton, hahaha.

Akhirnya aku iseng cari-cari aplikasi sejenis sport tracker di Google Play Store yang banyak penggunanya. Di sana aku menemukan aplikasi Runkeeper ini.

Asyik juga pakai aplikasi ini. Ada fitur social connect ke banyak aplikasi social media seperti Facebook, Twitter, Foursquare, Google, dll. Bandingkan dengan Endomondo yang setahuku hanya menyediakan connect to Facebook

Ketika kita menghubungkan Runkeeper ke Foursquare, setelah melalui beberapa kali lari kita akan mendapatkan badge warming up. Terus, kalau kita bisa menyelesaikan lari 5 KM akan dapat badge 5 KM, dst. Memang sih, bagi sebagian orang pasti berpikir, buat apa sih memang badge-badge semacam itu. Nggak ada gunanya kali. Memang benar sih. Tapi bagiku itu kujadikan semacam milestone untuk memotivasi bahwa lari hari ini harus baik dari lari-lari sebelumnya, hahaha.

Screenshot aplikasi Runkeeper di Android

Screenshot aplikasi Runkeeper di Android

Di Runkeeper itu sendiri kita juga bisa merancang goal alias target yang ingin kita capai dalam batas waktu yang bisa kita tentukan. Misal, saya harus menyelesaikan total jarak lari 30 KM dalam sebulan, atau saya harus mampu lari dalam jarak minimal 10 KM dalam waktu sebulan ini, atau saya harus mengikuti satu perlombaan lari 10 KM dalam sebulan ini, dll. Jika bisa mencapainya tentu akan menjadi kepuasan pribadi.

Nah, terkait dengan lomba lari, kita juga bisa mendaftarkan nama event lomba lari yang kita ikuti ke situs Runkeeper. Bisa kita sendiri yang buat, atau orang lain. Di aplikasi kita bakal ada semacam countdown menuju hari dan waktu perlombaan. Setelah itu, aktivitas perlombaan kita pun juga akan di-tracking. Kita bisa tahu siapa saja pengguna Runkeeper yang sedang mengikuti lomba lari itu bersama kita.

Lapangan SARAGA, tempat favoritku untuk lari

Lapangan SARAGA, tempat favoritku untuk lari

Oh ya, satu lagi … apabila kita menghubungkan akun Runkeeper kita dengan Twitter, kita juga akan terdaftar di situs http://world-rank.in (akun Twitter: @world_rankin). Itu adalah sebuah situs yang membuat pemeringkatan orang-orang di seluruh dunia yang lari (atau olahraga lain) dengan menggunakan Runkeeper berdasarkan akumulasi jumlah jarak lari selama sebulan. Contohnya aku nih, yang mendapatkan rank page di sini » http://world-rank.in/rank/muhdhito, hehehe.

Recommended bangetlah aplikasi ini. Dulu saya hobi lari. Tapi sejak kenal aplikasi Runkeeper, saya jadi semakin rajin berlari. Terima kasih Runkeeper! You’ve really motivated me to run more! 😀

#bukanpromosi

[Video] Undrip; Ngerap untuk Fund Raising Startup

Baru dikasih tahu oleh teman ada sebuah IT startup company di USA sana yang bikin single hit rap gitu untuk fund raising usahanya. Nama startup-nya adalah Undrip. Nih dia salah satu video clipnya yang berjudul “We Need An Angel” yang dikemas dengan cukup pro untuk ukuran home video made :):

Enak juga sih musik rapnya. So catchy. Sepak terjang Undrip ini — terkait dengan rilis video klip mereka, bukan terkait portfolio IT startup dan sejenisnya — sempat dibahas juga oleh TechCrunch, media online di bidang teknologi IT yang sangat populer, di artikel ini.

Bagi yang ingin tahu video-video rap lainnya dari Undrip bisa kunjungi langsung homepage YouTube-nya di sini. Dan bagi yang ingin tahu mengenai profil Undrip dan personel, eh karyawan-karyawannya, bisa lihat di link ini.

[Video] Malaysian Boy

Selama berada di Malaysia beberapa waktu yang lalu, entah itu di bus, mall, ataupun di TV aku sering mendengar lagu “Malaysian Boy” ini diputar. Waktu kali pertama mendengar ini, aku merasa de javu. Aku yakin sekali lagu ini rasanya pernah denger di manaaa … gitu sebelumnya. Bener dugaanku, ternyata lagu “Malaysian Boy” ini merupakan remix lagu “American Boy” yang lebih dulu populer. Aku baru tahu setelah dikasih tahu seorang teman.

Tapi walaupun remix, lagu ini terdengar lebih enak dari lagu aslinya. Mungkin karena ditambahkan rap dan bahasanya lebih akrab di telinga kali ya, walaupun ada aksen-aksen Melayunya. 😀

Hari Kedua di KL: Naik LRT dan ke Petronas

Petang hari tadi menjelang pukul 6 waktu setempat, untuk pertama kalinya aku menaiki LRT (Light Rail Transit) di Kuala Lumpur sepulang Mid Valley. Aku dan Jiwo naik LRT dari stesen Abdullah Hukum menuju stesen Taman Jaya, kawasan tempat kami menginap.

Hebat juga nih LRT. Melaju di atas rel tanpa ada masinis yang mengendalikan di dalam kereta. Sepertinya semua sistem di LRT ini memang sudah terprogram oleh komputer. Atau ada operator yang mengendalikan secara remote? Kayaknya lebih masuk akal kalau memang sudah diprogram.

Touch n Go

Touch n Go

Pembelian tiket menggunakan sistem Touch n Go. Kita tinggal menentukan stasiun tujuan kita, lalu memasukkan uang sejumlah yang diminta ke dalam vending machine tempat kita membeli tiket. Setelah itu token akses masuk dan keluar stasiun serta uang kembalian pun akan diberikan.

Pengalaman pertama naik LRT ini tak berjalan mulus. Ketika kereta transit di stasiun Kerinci, terjadi masalah dalam pengoperasian LRT ini. Semua LRT terpaksa tertahan di setiap stasiun. LRT yang kutumpangi terpaksa harus tertahan selama hampir setengah jam. Oh, man … lama sekali aku harus menunggu.

Tapi anehnya, tak ada suara-suara keluhan yang kompak terdengar dari penumpang di sekitarku. Beda dengan pengalamanku tiap kali naik kereta jarak jauh di Jawa. Setiap kereta harus terpaksa mengalah dari kereta lain di suatu stasiun, pasti ada saja suara keluhan penumpang. Padahal fenomena salah satu kereta harus mengalah di sini itu sudah biasa.

Yang aku salut dari kereta dan stasiun, serta Kuala Lumpur pada umumnya, lingkungannya itu bersih. Khusus di lingkungan stasiun dan dalam LRT, ada aturan buang sampah sembarangan denda RM500. Tak tahu apakah aturan itu benar-benar ditegakkan atau tidak. Tapi lihat saja hasilnya. Namun, di beberapa tempat di Kuala Lumpur, aku masih menemukan “beberapa” putung rokok yang dibuang sembarangan.

LRT

LRT

Malamnya kami pergi lagi menumpang LRT dari stasiun Taman Jaya dekat hotel kami menginap. Tujuan kami kali ini adalah jalan-jalan ke menara Petronas (Petronas Twin Towers), artinya kami harus turun di stasiun KLCC (Kuala Lumpur Convention Center). KLCC ini antara mall, convention hall, stasiun, tempat kerja, semuanya sudah terpadu. Kami menyempatkan sholat maghrib di “surau” di mall lantai bawah. Surau ini sangat luas, sehingga mampu menampung ratusan orang jamaah di dalamnya.

Suria Mall dengan background Petronas Twin Towers

Suria Mall dengan background Petronas Twin Towers

Setelah sholat kami menuju pelataran belakang Suria Mall. Dari area itu kita dapat melihat dengan jelas menara kembar Petronas dengan foreground kolam dan Suriah Mall. Subhanallah … what a beautiful view of Petronas Twin Towers at night! Lighting dari menara ini terlihat cantik sekali di malam hari.

Menara Petronas

Menara Petronas

Banyak juga ya orang-orang yang melepas waktu di taman belakang Suriah Mall ini. Mereka duduk-duduk di padang rumput yang membentang di pinggir kolam. Suasananya memang asri dan menenangkan. Gelap malam disinari gemerlap cahaya bulan dan bintang serta lampu-lampu menara. Suara gemericik air mancur di kolam menambah suasana semakin menggalau malam itu. (eh, kok galau sih … :P)

Banyak juga ternyata orang-orang yang sengaja mengunjungi Petronas Twin Towers untuk berfoto-foto. Di antaranya ada bule-bule juga. Wah, makin marak saja suasana malam itu.

Setelah puas berfoto-foto di area sekitar Petronas, kami balik ke hotel dengan menumpang LRT lagi. Oh ya, Stasiun LRT KLCC ini berada di bawah tanah. Kita tinggal turun menyusuri mall untuk sampai di stasiun. Mirip subway gitulah :D.

iMoney: Aplikasi untuk Manajemen Keuangan

Seringkali kita menetapkan budget pengeluaran kita tiap bulan atau tiap harinya. Lantas, apakah pernah kita benar-benar mengontrolnya. Kata ‘mengontrol’ di sini dalam artian kita memang benar-benar konsisten mencatat pengeluaran kita tiap hari atau tiap bulannya sehingga mengetahui bahwa pengeluaran kita telah sesuai atau melebihi budget yang telah kita tentukan. Nah, untuk mempermudah pengaturan atau manajemen keuangan itu, ada satu aplikasi yang dapat membantu kita, yaitu iMoney.

Tampilan home iMoney

Tampilan home iMoney

Dengan iMoney ini kita dapat mendefinisikan akun keuangan kita serta menentukan jenisnya, apakah berupa cash flow, asset, atau investment. Selain itu kita juga dapat mengkustomisasi sendiri kategori-kategori pengeluaran dan pemasukan yang akan kita gunakan. Namun, default-nya sih sudah tersedia kategori-kategori pengeluaran dan pemasukan, didefinisikan oleh iMoney.

Dari beragam fitur yang tersedia, namun fitur yang paling sesuai dengan kebutuhanku adalah fitur budgeting dan reporting. Dengan fitur budget itu kita bisa menetapkan berapa budget yang kita berikan untuk kategori tertentu. Misalkan kategori tersebut adalah ‘makanan’ dan diberi budget Rp400.000 per bulan. Dengan fitur itu kita dapat mengetahui berapa persentase pengeluaran kita untuk kategori ‘makanan’ terhadap budget yang ditetapkan.

Untuk fitur report (laporan), dengannya kita dapat melihat detail pengeluaran dan pemasukan kita dalam periode waktu tertentu. Report tersebut dapat disajikan baik dalam bentuk tabel maupun grafik. Fitur printing juga tersedia pada menu report tersebut.

Reporting

Reporting

Budgeting

Budgeting

Untuk dapat memanfaatkan secara maksimal kegunaan aplikasi ini, yang paling dibutuhkan adalah konsistensi. Yup, mau tidak mau kita harus rajin mencatatkan arus keluar masuk keuangan kita pada aplikasi ini. Kalau tidak begitu, tentu fitur budgeting dan reporting tadi tidak akan dapat menggambarkan kondisi keuangan kita yang sesungguhnya.

SeekDroid: Aplikasi untuk Melacak HP Android

SeekDroid

SeekDroid

HP Anda hilang? Ingin tahu HP Anda di mana posisinya? SeekDroid bisa menjadi solusinya. Tinggal buka website SeekDroid di http://www.seekdroid.com, Anda bisa langsung mengecek posisi HP Anda sekarang di mana. Jika perlu, Anda juga bisa mengirimkan pesan kepada HP Anda dan menyalakan alarm HP Anda via website tersebut. Jika perlu lagi, Anda bisa menghapus seluruh data pada HP Anda via website itu pula, demi keamanan data Anda. Yap, SeekDroid ini boleh dibilang bekerja layaknya remote control saja. Objeknya adalah HP Anda dan remote control-nya adalah aplikasi website tersebut.

Namun, sebelum dapat menggunakannya, kita harus menginstal aplikasi SeekDroid pada HP kita. Kemudian melakukan registrasi ke server SeekDroid via aplikasi HP tersebut. Username dan password yang kita daftarkan melalui aplikasi itulah yang akan kita gunakan juga untuk login ke website SeekDroid.

Requirement untuk dapat menjalankan SeekDroid ini di antaranya versi Android yang digunakan harus sudah 2.2 (Froyo) atau di atasnya, HP harus terkoneksi dengan jaringan internet, dan fungsi GPS pada HP harus aktif. Ya, tentu saja, tanpa adanya koneksi internet dan GPS, fitur-fitur SeekDroid ini tidak dapat bekerja.

Beberapa screenshot aplikasi SeekDroid:

Locate your phone

Locate your phone

Alert your phone

Alert your phone

Alert HP

Alert pada HP

 

Upgrade G5 ke CyanogenMod 7.1 v1.7.1 Gingerbread

Lama nggak ngupdate ROM HP G5 (Galaxy I5500) milikku. ROM terakhir yang kugunakan adalah Froyo (Android versi 2.2) dengan code name CM 2.0.9 final buatan MAD Team. Setelah itu aku sudah nggak mengikuti update-an berikut-berikutnya lagi karena kesibukan tugas akhir kala itu.

Nah, kemudian muncullah ROM-ROM Gingerbread dari MAD Team dengan code name CyanogenMod 7.x. Tetapi saat itu baca review-review yang ada, katanya masih banyak bug. Akhirnya niat untuk mengupgrade ke Gingerbread terpaksa diurungkan dahulu menunggu versi yang lebih stabilnya.

Beberapa hari yang lalu saat berkunjung ke situsnya MAD Team, ternyata ada berita baru: “New Release: CyanogenMod 7.1 [v 1.7.1] for G5”! Pada versi terbaru ini bug-bug terdahulu yang pernah ditemui seperti pada bluetooth, wifi, dsb sekarang sudah diperbaiki. Aku pun jadi tertarik untuk mencobanya.

Enaknya, di situs MAD Team itu sudah tersedia artikel yang menjelaskan secara runtut dan lengkap (disertai screenshots) langkah-langkah instalasi ROM CyanogenMod 7 ini. User guide itu sudah cukup jelas dan mudah dimengerti, bahkan oleh orang yang baru pertama kali (newbie) melakukan flashing CyanogenMod 7 seperti aku ini. Instalasinya tidak butuh waktu lama. Paling-paling sekitar 10 menit. File-file yang dibutuhkan juga sudah diberikan linknya pada artikel itu dan kita tinggal download saja..

Kesan pertama yang aku dapat saat menjajal CyanogenMod 7 v1.7.1 ini adalah: fresh! Themes dan animasi bawaannya bener-bener cakep dan segar, beda dengan yang sebelum-sebelumnya — aku sebelumnya pernah menggunakan Eclair bawaan Samsung dan Froyo buatan MAD Team. Locked style yang biasanya berupa sliding touch tombol di kiri dan kanan, sekarang ada pilihan variasi lainnya.

Tapi sayangnya, accelerator-nya terasa agak laggy. Hal ini sudah dikonfirmasi di artikel yang diterbitkan MAD Team itu dan akan segera diberikan update-an berikutnya (hotfix). Aku juga sebenarnya penasaran sama wifi-nya, bisa jalan dengan baik atau tidak. Mungkin besok mau ngetes di kantor saja. Namun, kalau kita mengecek performanya dengan quadrant advanced, ternyata system performance-nya jauh di atas performa gadget yang lainnya :D.

Ini enaknya pakai HP Android, bisa nyoba-nyoba ROM yang ada sesuka kita. Enaknya lagi, ada developer (MAD Team) yang concern dalam pengembangan ROM untuk Samsung G5 ini :

Quadrant Advanced CM 7 v 1.7.1

Performa CM 7 v 1.7.1

screenshot home

screenshot home

screenshot dalam keadaan locked

screenshot saat locked

screenshot menu

screenshot menu