Category Archives: Events

Meeting dengan Klien di Galeri Ciumbuleuit

Ini pengalaman profesional pertamaku melakukan meeting dengan klien untuk membahas tentang proyek yang sedang dijalankan. Klien pada proyek yang aku ikuti ini berasal dari Malaysia. Mereka pagi ini tadi datang ke Bandung langsung dari Malaysia. Meeting dilaksanakan di Galeri Ciumbuleuit Hotel & Apartment.

Komunikasi lebih banyak dilakukan oleh kak Aris, project manager tim kami, yang juga kakak angkatanku di Informatika ITB. Walaupun mereka orang Malaysia, komunikasi lebih banyak dilakukan dengan bahasa Inggris. Well, ini pengalaman yang sangat berharga buatku dan aku cukup excited dengan meeting tadi pagi walau hanya ikut selama kurang lebih 3-4 jam karena harus balik ke kantor untuk melanjutkan coding proyek lagi.

Ruang meeting sebelum acara dimulai

Ruang meeting sebelum acara dimulai

 

Jogging Pagi Kontrakan—Alun-Alun Bandung

Akhirnya dengan “susah payah” rencana jogging pagi dari kontrakan menuju alun-alun kota Bandung via balai kota dan Braga terwujud juga :). Alasan kenapa aku tambahkan keterangan “susah payah” karena rencana sebelum-sebelumnya cuma berakhir menjadi sebuah kebambangan alias hoax. Yup, sudah beberapa minggu yang lalu sebenarnya aku dan dua teman sekontrakanku berencana untuk jogging pagi ke Braga, tapi selalu gagal karena susahnya anak-anak bangun subuh-subuh karena kebiasaan begadang malamnya.

Malam kemarin aku minta mereka termasuk aku tidur cepat agar bisa berangkat jogging habis subuh. Kenapa harus berangkat habis subuh, ya karena jalanan pada jam segitu masih sepi-sepinya, jadi kami bisa leluasa untuk jogging tanpa harus berhenti lari.

Kami berangkat dari kontrakan pukul 5 lewat 15 menit. Sebenarnya ini sudah termasuk siang dan lewat dari target untuk berangkat pukul 5 tepat. Langit juga sudah mulai terang dan jalanan mulai bermunculan kendaraan yang lalu lalang. Jogging pagi hari ini kami mengambil rute Sangkuriang-Tamansari-Purnawarman-Balai kota-Braga.

Orang-orang jogging di area balai kota

Orang-orang jogging di area balai kota

Dalam rute perjalanan itu kami menyempatkan mampir ke dalam area lingkungan balai kota Bandung. Masak sudah 4 tahun menetap di Bandung nggak pernah main-main ke dalam areanya, hihihi. Sebenarnya karena kami melihat banyak orang yang juga berolahraga di sana sih, jadi mumpung ramai main-main ke sana saja sekalian foto-foto.

Setelah puas foto-foto dan lari mengelilingi area balai kota serta menikmati udara sejuk dan asrinya pepohonan di sana, kami melanjutkan perjalanan lagi ke Braga. Langit sudah semakin terang. Jalanan pun semakin ramai. Jam sudah menunjukkan waktu sekitar pukul 6.15.

Jalanan Braga yang lengang

Jalanan Braga yang lengang

Akhirnya sampai juga di Braga. Kami pun berfoto-foto sejenak di sana sambil menikmati jalanan Braga yang agak lengang. Kawasan Braga ini memang terlihat sangat bersih dan trotoarnya pun nyaman untuk dilalui oleh pejalan kaki, tidak seperti beberapa trotoar di tempat lain. Selain itu, trotoarnya juga cukup lebar.

Awalnya niat kami hanya jogging pagi sampai jalanan Braga saja. Tapi kami merasa kurang puas. Cieee… pakai acara nggak puas-puasan segala ini anak-anak. Kami pun melanjutkan langkah kami menuju ke alun-alun kota melalui jalanan Asia-Afrika tentunya.

Tiang-tiang bendera Gedung Merdeka

Tiang-tiang bendera Gedung Merdeka

Di sekitaran gedung Asia-Afrika lagi-lagi anak-anak berhenti untuk foto-foto kembali. Jalanan Asia-Afrika, tepatnya di area sekitar gedung Merdeka, sudah sangat ramai ketika itu. Walaupun ada beberapa saat di mana jalanan menjadi sangat lengang. Sementara itu, alun-alun dengan menara masjid Agung-nya tampak sangat jelas dari posisi kami saat itu. Ya, jarak kami sudah 100 meteran lagi dari alun-alun.

Setelah sampai alun-alun, terus? Kami berjalan menuju area Pasar Baru untuk mencari angkot ungu yang ke Cisitu. Ya, kami langsung balik pulang dan memutuskan mencari sarapan di daerah Cisitu saja karena ada banyak pilihan. Hmm… lumayanlah jogging pagi hari ini, cukup membakar kalori. Habis ini sepertinya mau merutinkan lari pagi di lapangan SARAGA saja, hehehe.

 

Arak-Arakan Wisuda IF Juli 2011

Dua hari setelah syukuran wisuda, yakni Sabtu 16 Juli 2011, tibalah saat yang ditunggu-tunggu oleh para calon wisudawan S1 di ITB. Yak, pada hari itu diadakan sidang terbuka terhadap mereka oleh rektor. Dengan demikian, resmilah status mereka menjadi sarjana pada hari itu. Sebagaimana tradisi mahasiswa ITB dari tahun ke tahun semenjak dahulu, setelah acara wisudaan, para wisudawan diarak beramai-ramai oleh massa himpunan jurusan masing-masing.

Tradisi itu berlanjut pada wisuda Juli 2011 ini. Jurusanku, Informatika, mendapatkan giliran pertama untuk melakukan arak-arakan (actually dapat giliran ketiga, tapi 2 fakultas sebelumnya, SBM & FSRD, tidak ikut arak-arakan atau melakukan arak-arakan di luar pakem yang sudah ditentukan, CMIIW). Mendapatkan urutan pertama ini ternyata memberikan berkah bagi kami. Arak-arakan berjalan lancar, tak banyak hambatan, tak perlu berhenti berkali-kali untuk menunggu arak-arakan himpunan di depan sebagaimana arak-arakan wisudaan sebelumnya.

Pemberangkatan arak-arakan dari Saraga

Pemberangkatan arak-arakan dari Saraga

Berkah itu ternyata bertambah lagi karena tepat begitu kami selesai melakukan “ritual” arak-arakan di Labtek V, hujan deras melanda kawasan ITB dan sekitarnya. Himpunan lain terpaksa arak-arakan sambil kehujanan. Sementara itu, kami sudah berfoto-foto ria di lingkungan gedung Labtek V, hehehe.

Arak-arakan kemarin dimulai sekitar jam 1 siang. Peserta arak-arakan HMIF kemarin sangat ramai. Massa himpunan memang banyak yang datang, mulai dari angkatan termuda, 2009, sampai angkatan 2005 juga ada. Selain itu, tentunya angkatan baru kita, yakni angkatan 2010 yang menjadi “pengarak” sesungguhnya pada arak-arakan ini. Mereka tampil penuh semangat dan percaya diri. Semuanya sudah dipersiapkan dengan baik. Baik itu kostum, lagu, ataupun atraksi yang disuguhkan.

Dalam arak-arakan kali ini memang diadakan lomba “karnaval” arak-arakan antar himpunan. Masing-masing himpunan menyuguhkan performance-nya di jalanan Boulevard dan dinilai oleh panitia dari KM-ITB. Nah, dari kami sendiri, angkatan 2010 tepatnya, menyuguhkan penampilan dengan tema “D’Jadoel” masih sama dengan tema Syukwis. Penampilan itu berupa joget dangdut Rhoma Irama, hahaha. Para wisudawan/ti diajak berjoget bersama oleh anak-anak 2010 di arena performance.

Performance di boulevard

Performance HMIF di boulevard

Eitts, ada yang kelupaan. Sebelum performance tiap himpunan, ada pembacaan “ikrar wisudawan” yang dipimpin oleh seorang perwakilan wisudawan/ti. Bagian pembacaan “ikrar wisudawan” ini adalah hal Continue reading

Syukwis IF Juli 2011

Arghhh.. akhirnya kesampaian juga nulis tentang malam syukuran wisuda (syukwis)—biasa disebut dengan wis-nite juga—Informatika beberapa hari yang lalu (14 Juli 2011).  Maklum, akhir-akhir ini saya kurang mood menulis blog karena sedang “asyik” dengan TA saya. Nah, saya cuma mau berbagi sedikit report saja tentang acara tersebut.

Jadi ceritanya, saya bersama teman-teman sekontrakan saya, minus Adi—dia sakit—, bersama Maru—anak EL yang menyelinap—, RIzky, Arid, dan Haryus berangkat bersama-sama dari kontrakan kami menuju Aula Barat, ITB, tempat diselenggarakannya acara. Sepanjang saya kuliah di IF ITB ini, baru kali ini kami mengadakan acara syukuran wisuda di dalam kampus. Namun, “berkah” dengan diadakannya acara syukwis di dalam kampus adalah banyak dosen yang dapat menyempatkan hadir di acara syukwis ini. Rasanya baru kali ini ada lebih dari dua dosen yang datang pada acara syukwis IF.

Pelaksanaan syukwis kali ini memang terasa spesial karena merupakan momen angkatan kami (IF & STI 2007). Maklum saja, dari 64 orang yang diwisuda pada Juli ini, 57 di antaranya merupakan mahasiswa IF/STI 2007. Tema yang dipilih untuk wisuda Juli ini adalah “D’Jadoel” atau “Oldies”. Hmm … kalau tidak salah dulu juga pernah digunakan tema serupa sih.

Pada setiap pelaksanaan syukwis, seperti biasanya, masing-masing angkatan wajib menyuguhkan persembahan di atas panggung. Namun, sebelum itu, kami cukup dibuat surprised ketika beberapa ibu-ibu dosen tiba-tiba ikut tampil di atas panggung dan menyanyikan sebuah lagu yang berjudul “Kintamani”. Kami semua benar-benar salut dengan penampilan ibu-ibu dosen tersebut yang seakan memperlihatkan bahwa semangat mereka juga tidak kalah dengan yang muda-muda. 😀

Tibalah giliran persembahan pertama oleh angkatan termuda, yakni IF/STI 2010. Lima orang cowok angkatan 2010 tiba-tiba maju ke depan pentas dan menggebrak Aula Barat dengan iringan lagu “Mama Yukero” yang dipopulerkan oleh Warkop DKI. Mereka menari-nari sambil memeragakan mimik muka dan gerak-gerik bibir seolah-olah merekalah “penyanyi”-nya. Terang saja, penampilan mereka mengundang gelak tawa orang-orang, termasuk dosen-dosen, yang menyaksikan mereka. Habisnya, ekspreksi mereka benar-benar bikin nggak tahan … pas banget dengan lagunya yang memang dibawakan oleh Warkop DKI dengan sangat kocak. Apalagi ditunjang dengan pakaian jadul yang mereka berlima gunakan. Kami seolah dibawa ke masa jaya Warkop DKI dulu—lebay model ON—hehehe …. :mrgreen:

"Warkop DKI"

"Warkop DKI" (photo by Ian IF'07)

Selain menampilkan “Warkop DKI” tadi,, angkatan 2010 juga menyuguhkan drama yang mengadopsi acara TV reality show  “Akhirnya Datang Juga …”. Yang jadi aktor dadakan pada acara mereka adalah Abhe IF’07. Hahaha, kasihan si Abhe dikerjain sama anak-anak 2010. Btw, oke juga akting anak-anak 2010. Angkatan 2010 menutup penampilan mereka malam itu dengan mempersembahkan sebuah lagu (saya lupa judulnya) yang dinyanyikan oleh seorang cewek dan diiringi oleh teman-temannya.

Persembahan lagu angkatan 2010

Persembahan lagu angkatan 2010 (photo by Ian IF'07)

Beberapa saat kemudian, lagu “Lazy Song”-nya Bruno Mars tiba-tiba bergema di ruangan Aula Barat. Tidak hanya lagunya saja, tapi kera-kera yang ada di video klip lagu tersebut juga hadir! Lho, tapi kok penyanyinya mirip Ariel sih, hihihi. Tenang, itu adalah persembahan angkatan 2009 yang mencoba mereka ulang video klip lagu “Lazy Song” itu. Ternyata si Okky, yang juga adik kelas saya di SMA, yang berperan menjadi “Bruno Mars”. Akting mereka ternyata nggak kalah dengan yang ada di video klip aslinya.

"Lazy Song"

"Lazy Song" (photo by Ian IF'07)

Lagu “Lazy Song” itu sedikit dimodifikasi oleh mereka. Sepertinya memang disengaja agar penampilan mereka tidak monoton, karena mudah ditebak dengan membandingkan video klip aslinya. Di penghujung penampilan mereka, anak-anak 2009 yang lain ikut maju ke depan dan menari bersama-sama menyanyikan sisa lagu “Lazy Song”. Penampilan mereka ditutup dengan Continue reading

Berendam Air Panas di Cipanas Garut

Melanjutkan tulisan sebelumnya tentang rafting di Cimanuk, Garut, kali ini aku akan berbagi cerita tentang pengalaman berendam air panas di Cipanas, Garut. Setelah rafting, kira-kira pukul 17.15, kami melanjutkan perjalanan lagi ke Cipanas, yang lokasinya juga masih di Kabupaten Garut. Butuh sekitar 40 menit perjalanan untuk mencapai ke sana dari lokasi tempat kami finish rafting itu. Jadi sampai di sana tepat saat adzan Maghrib.

Pemandian Purbasari

Pemandian Purbasari

Nama tempat yang kami jujugi adalah ‘Pemandian & Kolam Renang Purbasari’. Tarif masuknya adalah Rp4500 per orang. Di sana ada papan dengan tulisan keterangan tambahan “Mandi atau tidak mandi tetap bayar” :D.

Saat kami memasuki area kolam renang itu, tak banyak pengunjung yang berada di sana. Wajar saja karena hari itu merupakan hari kerja biasa. Di area pemandian Purbasari tersebut tersedia satu buah kolam renang dan 2 buah kamar mandi untuk pria dan wanita serta beberapa kamar ganti dan WC. Air? Jangan khawatir, air di sana sangat melimpah dan panas! Nggak terlalu panas juga sih. Yang jelas kalau menurutku panasnya pas-lah. Sumber air panas di Purbasari dan daerah Cipanas pada umumnya itu berasal dari Gunung Guntur. Itu yang kuketahui dari Luthfi yang memang anak Garut.

Kurang lebih cuma satu jam kami berada di dalam lokasi ‘Pemandian & Kolam Renang Purbasari’ itu. Setelah puas bermain-main air panas di kolam renang, kami membersihkan diri di kamar mandi yang tersedia. Airnya? Masih air panas, hehehe. Rasanya segar banget. Enaklah buat relaksasi. Rasa pegal-pegal sehabis rafting dapat dinetralisir dengan berendam air panas di sana.

Sebenarnya aku ingin masang foto-foto kolam renangnya. Tapi kok nggak ada yang nggak ada orangnya. Ya sudah, nggak jadi kalau begitu, hehehe.

Setelah bersih-bersih diri, kami bersiap untuk pulang. Tapi berhubung angkot yang kami carter belum datang ke lokasi, karena mengantarkan teman-teman KMPA ke basecamp MAPALA Garut, kami pun dengan sabar menunggu di warung di depan lokasi Purbasari. Di sana kami duduk-duduk di depan warung itu sambil mengisi perut. Ada siomay, pop mie, bacang, dll.

Nongkrong di depan warung

Nongkrong di depan warung

Sekitar pukul 19.30 angkot yang kami tunggu akhirnya datang juga. Kami pun langsung bersiap-siap untuk pulang. Perjalanan Garut-Bandung ditempuh dalam waktu sekitar 2 jam lebih beberapa menit. Jam sudah menunjukkan pukul 22.15 ketika aku sampai rumah kontrakan.

Rafting di Sungai Cimanuk Garut

Hari Senin kemarin (2011-06-13) aku dan beberapa teman sefakultas pergi arung jeram (rafting) ke sungai Cimanuk, Kabupaten Garut. Acara ini sudah direncanakan jauh-jauh hari dan merupakan ide salah seorang teman bernama Kuncoro (Sistem Teknologi Informasi ’07). Dia yang mengatur semuanya mulai dari memberikan pengumuman ke anak-anak Informatika ’07, menghimpun peserta, hingga mengurus ke Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam (KMPA) “Ganesha” ITB. Sayangnya, pada saat menjelang hari H ternyata dia berhalangan karena ada urusan akademik yang harus diselesaikan.

Peserta rafting ini terdiri atas 11 orang anak Elektro ’07, Informatika ’07,  dan Sistem Teknologi Informasi ’07, yaitu aku, Luthfi, Kamal, Rizky, Khairul, Luqman, Jiwo, Ian, Haris (IF ’07), Veri (STI ’07), dan Pras (EL ’07). Semua orang tersebut, kecuali Luqman, Ian, Haris, dan Veri, merupakan teman-teman yang ikut tur ke Sukabumi-Ciamis Maret lalu. Dalam rafting kali ini, selain kami, juga ada 12 rekan mahasiswa dari Geodesi ’08 dan tentu saja rekan-rekan dari KMPA yang berjumlah 6 orang. Jadi total ada 29 orang, di mana empat orang di antaranya adalah perempuan (dua orang dari KMPA dan dua orang lagi dari Geodesi.

Kami berangkat dari gerbang belakang kampus ITB tepat pukul 7 pagi dengan menaiki angkot carteran. Anak-anak KMPA sebagian ada yang menggunakan mobil dan motor pribadi menuju ke tempat rafting. Untuk peralatan rafting, sebagian ada yang dimasukkan ke dalam angkot, dan lainnya lagi dimasukkan ke dalam mobil KMPA.

Perjalanan dari kampus menuju Sungai Cimanuk, Garut, memakan waktu hampir 2,5 jam. Perjalanan berangkat mengambil jalur melalui tol Pasteur-Cileunyi terus melewati Cicalengka, Nagrek, dan Kabupaten Garut. Saat perjalanan mulai melintasi Garut, hamparan sawah di kanan kiri jalan hampir menjadi pemandangan wajib sepanjang perjalanan.

Kami tiba di tempat start rafting sekitar pukul 9.30. Setelah itu kami langsung melakukan persiapan. Kami langsung mengenakan perlengkapan rafting mulai dari rompi pelampung, helm rafting, dan memegang dayung masing-masing.

Di jembatan start
Di jembatan start

Sebelum memulai rafting, kami diberikan pengarahan oleh salah seorang anggota KMPA mengenai hal-hal yang harus diketahui saat rafting. Utamanya adalah masalah komando skipper. Skipper adalah salah seorang di atas raft yang menjadi pemimpin perjalanan rafting. Dia akan memberikan komando kapan dan bagaimana kita harus mendayung. Oleh karena itu, sang anak buah harus mengerti jenis-jenis komando yang diberikan.

Bersiap-siap rafting

Bersiap-siap rafting

Posisi start rafting di sungai Cimanuk

Posisi start rafting di sungai Cimanuk

Setelah pengarahan, kami melakukan pemanasan selama kurang lebih 15 menit. Pemanasan penting dilakukan agar fisik kita tidak kaku saat melakukan pengarungan.

Habis pemanasan, selanjutnya adalah pembagian kelompok raft. Satu raft diisi kurang lebih 4-5 orang ditambah dengan satu orang skipper dari anak KMPA. Total ada lima raft dalam pengarungan ini, salah satu di antaranya merupakan perahu rescue.

Aku sendiri berada dalam satu raft dengan Luthfi, Ian, Rizky, Kamal, dan Yasir (STI ’07 juga). Dalam raft kami ini Yasir yang bertindak sebagai skipper. Untuk memudahkan penyebutan nantinya, kita sebut saja kelompok kami ini kelompok ‘Merah 1’. Kenapa merah? Sebab raft yang kita tumpangi memang berwarna merah dan raft yang berwarna merah ada 3 buah. Kelompok yang lain, sebut saja ‘Merah 2’, terdiri atas Haris, Veri, Luqman, Pras, Jiwo, Moundri (Geodesi ’08), dan Dani (Farmasi ’07). Dalam kelompok tersebut yang bertindak sebagai skipper adalah Dani yang juga anak KMPA. Dua kelompok lainnya (selain perahu raft rescue) kita sebut saja ‘Merah 3’ dan ‘Kuning’. Khairul berada di kelompok Merah 3.

Pengarungan pun dimulai!

Tak berapa lama kemudian, pengarungan pun dimulai. Continue reading

Ujian Kenaikan Sabuk

Kemarin Minggu dilakukan ujian kenaikan sabuk untuk peserta tingkat dasar wing chun nagaputih Bandung. Dengan dipimpin langsung oleh Master Dana dan bertempat di area sekitar gedung GKU Timur ITB, ujian dimulai sekitar pukul 11.30. Jumlah peserta yang mengikuti ujian ada 12 orang. Alhamdulillah semua lulus dan berhak untuk melanjutkan ke tingkat sabuk biru. Naik tingkat artinya harus semakin rajin meningkatkan porsi latihan nih, nggak boleh sampai kendor.

Hmm.. agak OOT sih, rasanya ada yang janggal dengan judul tulisan ini ya :mrgreen:. Frase ‘kenaikan sabuk’ rasanya kurang tepat. Bisa-bisa salah diartikan menjadi sabuknya yang dinaikkan dari pinggang ke perut, hehe. Yang benar apa ya, ‘kenaikan tingkat’ rasanya make sense lah ya. 😀

Foto bersama sehabis ujian

Foto bersama sehabis ujian