Arghhh.. akhirnya kesampaian juga nulis tentang malam syukuran wisuda (syukwis)—biasa disebut dengan wis-nite juga—Informatika beberapa hari yang lalu (14 Juli 2011). Maklum, akhir-akhir ini saya kurang mood menulis blog karena sedang “asyik” dengan TA saya. Nah, saya cuma mau berbagi sedikit report saja tentang acara tersebut.
Jadi ceritanya, saya bersama teman-teman sekontrakan saya, minus Adi—dia sakit—, bersama Maru—anak EL yang menyelinap—, RIzky, Arid, dan Haryus berangkat bersama-sama dari kontrakan kami menuju Aula Barat, ITB, tempat diselenggarakannya acara. Sepanjang saya kuliah di IF ITB ini, baru kali ini kami mengadakan acara syukuran wisuda di dalam kampus. Namun, “berkah” dengan diadakannya acara syukwis di dalam kampus adalah banyak dosen yang dapat menyempatkan hadir di acara syukwis ini. Rasanya baru kali ini ada lebih dari dua dosen yang datang pada acara syukwis IF.
Pelaksanaan syukwis kali ini memang terasa spesial karena merupakan momen angkatan kami (IF & STI 2007). Maklum saja, dari 64 orang yang diwisuda pada Juli ini, 57 di antaranya merupakan mahasiswa IF/STI 2007. Tema yang dipilih untuk wisuda Juli ini adalah “D’Jadoel” atau “Oldies”. Hmm … kalau tidak salah dulu juga pernah digunakan tema serupa sih.
Pada setiap pelaksanaan syukwis, seperti biasanya, masing-masing angkatan wajib menyuguhkan persembahan di atas panggung. Namun, sebelum itu, kami cukup dibuat surprised ketika beberapa ibu-ibu dosen tiba-tiba ikut tampil di atas panggung dan menyanyikan sebuah lagu yang berjudul “Kintamani”. Kami semua benar-benar salut dengan penampilan ibu-ibu dosen tersebut yang seakan memperlihatkan bahwa semangat mereka juga tidak kalah dengan yang muda-muda. 😀
Tibalah giliran persembahan pertama oleh angkatan termuda, yakni IF/STI 2010. Lima orang cowok angkatan 2010 tiba-tiba maju ke depan pentas dan menggebrak Aula Barat dengan iringan lagu “Mama Yukero” yang dipopulerkan oleh Warkop DKI. Mereka menari-nari sambil memeragakan mimik muka dan gerak-gerik bibir seolah-olah merekalah “penyanyi”-nya. Terang saja, penampilan mereka mengundang gelak tawa orang-orang, termasuk dosen-dosen, yang menyaksikan mereka. Habisnya, ekspreksi mereka benar-benar bikin nggak tahan … pas banget dengan lagunya yang memang dibawakan oleh Warkop DKI dengan sangat kocak. Apalagi ditunjang dengan pakaian jadul yang mereka berlima gunakan. Kami seolah dibawa ke masa jaya Warkop DKI dulu—lebay model ON—hehehe ….
Selain menampilkan “Warkop DKI” tadi,, angkatan 2010 juga menyuguhkan drama yang mengadopsi acara TV reality show “Akhirnya Datang Juga …”. Yang jadi aktor dadakan pada acara mereka adalah Abhe IF’07. Hahaha, kasihan si Abhe dikerjain sama anak-anak 2010. Btw, oke juga akting anak-anak 2010. Angkatan 2010 menutup penampilan mereka malam itu dengan mempersembahkan sebuah lagu (saya lupa judulnya) yang dinyanyikan oleh seorang cewek dan diiringi oleh teman-temannya.
Beberapa saat kemudian, lagu “Lazy Song”-nya Bruno Mars tiba-tiba bergema di ruangan Aula Barat. Tidak hanya lagunya saja, tapi kera-kera yang ada di video klip lagu tersebut juga hadir! Lho, tapi kok penyanyinya mirip Ariel sih, hihihi. Tenang, itu adalah persembahan angkatan 2009 yang mencoba mereka ulang video klip lagu “Lazy Song” itu. Ternyata si Okky, yang juga adik kelas saya di SMA, yang berperan menjadi “Bruno Mars”. Akting mereka ternyata nggak kalah dengan yang ada di video klip aslinya.
Lagu “Lazy Song” itu sedikit dimodifikasi oleh mereka. Sepertinya memang disengaja agar penampilan mereka tidak monoton, karena mudah ditebak dengan membandingkan video klip aslinya. Di penghujung penampilan mereka, anak-anak 2009 yang lain ikut maju ke depan dan menari bersama-sama menyanyikan sisa lagu “Lazy Song”. Penampilan mereka ditutup dengan menembakkan confetti di atas panggung.
Setelah itu, tibalah giliran angkatan 2008 untuk menampilkan persembahannya. Persembahan mereka diwujudkan dalam sebuah video yang berisi testimonial dari anak-anak angkatan mereka dari tempat KP (kerja praktek) mereka kepada para wisudawan. Ya, pada masa liburan pergantian tahun ajaran baru ini memang masanya anak-anak 2008 untuk melaksanakan KP. Maka dari itu mereka kesulitan untuk berkumpul bersama, sehingga “hanya” bisa memberikan video tersebut. Namun, honestly video yang mereka buat sangat kreatif dan menghibur. Salut buat mereka.
Angkatan 2008 selesai. Selanjutnya, giliran angkatan 2006. Wow, ternyata walaupun 2006 sudah banyak yang lulus dan hanya ada 4 orang yang lulus sekarang ini, mereka tetap datang, bahkan ikut tampil memberikan persembahan buat wisudawan mereka. Dalam “persembahan” tersebut, Kak Puja mengerjai 3 temannya yang akan diwisuda.
Setelah angkatan 2006, tibalah giliran angkatan 2007 untuk menampilkan persembahan mereka. Seperti halnya dengan angkatan 2008 dan 2006, kami juga mempersembahkan sebuah video untuk para wisudawan angkatan 2007. Video yang berisi “testimonial” dari “masyarakat” terhadap anak-anak wisudawan 2007. Jadi ceritanya, kami meminta komentar orang-orang yang tidak dikenal terhadap foto seorang wisudawan yang ditunjukkan, dengan mengajukan beberapa pertanyaan. Pertanyaannya nggacor–nggacor. Salah satu di antaranya, misal: “Bang, orang ini ntar bakal punya anak berapa kira-kira?” Jawaban orang-orang pun macam-macam dan seringkali lucu, sehingga membuat kami tertawa.
Selepas diputarnya video itu, Yasir, Atin, dan Wina tampil di atas panggung membawakan sebuah puisi sambil diiringi sebuah lagu berjudul “Semua Tentang Kita”-nya Peter Pan. Sebuah puisi yang menggambarkan perjalanan kami bersama selama 3-4 tahun ini dan tibalah saat di mana kami semua harus “berpisah” untuk melanjutkan jalan masing-masing.
Praktis, setelah penampilan angkatan 2007 atau persembahan angkatan terakhir malam itu, acara sudah akan berakhir. Dosen-dosen juga sudah pulang. Namun, sebelum acara benar-benar ditutup, kami semua angkatan 2007 maju ke depan dan menyanyikan lagu “Kita” milik Sheila On 7 bersama-sama. Sepertinya lagu itu memang pas untuk menggambarkan semua hal yang sudah kami alami bersama-sama selama 3 tahun ini baik itu ketika susah, senang, maupun tawa.
Link foto:
– by Ian IF’07
– by Jiwo IF’07
Bukan lagu “Kintamani”, Mas Dhito, tapi lagu lawas yang berjudul “Hitam Manis”.
LikeLike
Hehehe, maaf Pak saya salah dengar berarti. Lupa saya judulnya.
LikeLike
weh, ada foto saya numpang eksis, haha..
LikeLike