Tercatat mulai tanggal 1 Oktober 2011 yang lalu penjualan tiket berdiri alias tiket tanpa tempat duduk untuk perjalanan kereta api telah dihentikan. Penghentian itu tidak hanya untuk kelas bisnis saja, tetapi juga untuk kelas ekonomi. Sedangkan untuk kelas eksekutif, tentu sudah semenjak dahulu tidak pernah menjual tiket berdiri. Akan tetapi, setahuku penghentian itu hanya berlaku untuk perjalanan kereta api jarak jauh saja. Jarak dekat atau menengah tidak termasuk.
Aku sudah dua kali berkesempatan untuk merasakan pengalaman membeli tiket dan melakukan perjalanan kereta api setelah diberlakukannya aturan baru tersebut. Pertama, naik KA Argo Parahyangan kelas bisnis jurusan Bandung-Jakarta pada tanggal 7 Oktober yang lalu dan naik KA Kahuripan kelas ekonomi jurusan Bandung-Kediri tanggal 24 Oktober kemarin ini. Untuk KA Argo Parahyangan, harga tiket kelas bisnis naik dari yang awalnya Rp30.000 (terakhir naik KA Argo Prahyangan dengan harga segini akhir Juni lalu) menjadi Rp45.000. Sedangkan untuk tiket KA Kahuripan tidak mengalami perubahan, tetap Rp35.000 untuk jurusan Kiaracondong-Kediri. Sepertinya harga tiket untuk jenis KA komersial semuanya memang mengalami kenaikan, tapi dengan persentase yang berbeda-beda. Sedangkan harga tiket untuk KA bersubsidi alias ekonomi masih tetap.
Efek dari berlakukannya peraturan baru ini yang paling terasa tentu saja adalah masalah pemesanan tiket. Hampir dapat dipastikan apabila kita membeli tiket saat beberapa jam menjelang keberangkatan, bakal kehabisan. Terutama pada hari-hari libur atau weekend. Memang biasanya orang yang membeli tiket mepet dengan jam keberangkatan tidak mempermasalahkan dia dapat tempat duduk atau tidak, yang terpenting adalah bisa berangkat. Nah, kini hal seperti itu bisa jadi untung-untungan. Kalau ada tiket, ya berangkat. Tapi kalau tiket habis, terpaksa menunda keberangkatan.
Efek lainnya, calo-calo semakin banyak bermunculan. Bahkan untuk kereta ekonomi pun sekarang banyak sekali calo yang berkeliaran di sekitar stasiun menawarkan tiket. Pemandangan yang dulu rasanya hampir amat jarang ditemui — calo tiket kereta api ekonomi. Untuk mengantisipasi hal itu, memang sebaiknya para calon penumpang harus memesan tiket jauh-jauh hari sebelumnya.
Sementara itu, efek positif yang kurasakan adalah perjalanan kereta menjadi lebih nyaman. Tak ada lagi cerita berdesak-desakan dengan penumpang yang lain di dalam kereta. Tak ada lagi cerita duduk di bawah, bordes, toilet, ataupun berdiri sepanjang perjalanan. Selain lebih nyaman, ketepatan waktu pun menjadi sedikit lebih baik. Keterlambatan tak separah dulu lagi. Setidaknya itu yang kurasakan saat menumpang dua kereta itu. Kurang tahu juga sih apakah ini ada hubungannya dengan jumlah penumpang yang terbatas sehingga waktu yang dibutuhkan untuk menurunkan dan menaikkan penumpang di stasiun tidak sampai melebihi waktu yang dialokasikan.
Oh ya, akhirnya aku menemukan juga lokomotif yang telah dicat dengan logo PT KAI yang baru saat naik KA Kahuripan kemarin. Hmm … kok kurang sreg aja ya aku sama logo PT KAI yang baru. Apa mungkin karena belum terbiasa saja ya.