Tag Archives: liga champions

I M Scudetto

Sudah lama saya tidak menulis komentar tentang sepakbola di blog ini. Mungkin karena klub favorit saya, Inter Milan, sudah lama sekali tidak pernah punya prestasi yang membanggakan. Semenjak mandapatkan treble dan ditutup dengan menjadi juara piala dunia antar klub pada tahun 2010, Inter mulai memasuki — istilah para fan sepakbola — banter era. 😂

Praktis, setelah momen bersejarah tahun 2010 itu hingga tahun ini, Inter Milan hanya pernah menjadi menjadi juara sekali saja, yakni Coppa Italia 2010-2011. Dari Jaman pergantian kepemilikan klub dari Massimo Moratti ke Erick Tohir terus ke Sunning, ternyata “prestasi terbaik” berikutnya baru hadir pada musim lalu dengan menjadi runner-up Serie A dan Liga Eropa.

Setelah 11 tahun berlalu, akhirnya pada musim 2020-2021 ini Inter Milan mendapatkan kembali scudetto Serie A. Dengan sangat meyakinkan pula. Gelar juara sudah dikunci pada pekan 34 dan memiliki selisih akhir 12 poin dengan peringkat dua, AC Milan. Selamat! Congratulazioni!

Bahagia sekali akhirnya melihat kapten tim, Samir Handanovic, bisa mengangkat tropi untuk pertama kalinya semenjak bergabung pada tahun 2012. Jika boleh merangkum perjalanan Inter Milan 11 tahun terakhir, menurut saya Samir Handanovic ini lah yang paling konsisten mainnya dan bisa dibilang (satu-satunya?) pemain dengan kualitas world class yang dimiliki oleh Inter Milan. Kesetiaan selama 9 tahun akhirnya terbayar. 😀

Ketika Antonio Conte didatangkan pada 2 tahun lalu, mulai banyak tambahan pemain bagus yang bergabung juga dengan Inter Milan. Yang paling outstanding — tanpa mengecilkan peran pemain lainnya — tentu saja menurut saya adalah Romelu Lukaku, Achraf Hakimi, dan (unexpectedly) Nicolo Barella.

Saya tahu Nicolo Barella sudah menjadi wonderkid semenjak di Cagliari. Namun tidak menyangka perannya bisa menjadi sangat vital secepat ini di Inter Milan. Begitu pula dengan Alessandro Bastoni yang menjadi exceptional sekali di bawah asuhan Antonio Conte.

Skuad yang ada sekarang saya lihat sudah semakin solid. Tambahan pemain baru relatif tidak terlalu diperlukan. Rotasi pemain di Serie A musim ini berjalan cukup baik juga.

Yang menarik tentu saja menantikan kiprah Inter Milan musim depan di Liga Champions. Dengan status juara Serie A peluang Inter Milan semakin besar tentunya untuk terhindar dari grup neraka.

Advertisement

Undian 16 Besar Liga Champions Dimanipulasi?

Well, sampai gatal nulis ini di blog (selain karena bingung cari topik untuk ditulis di blog :D) gara-gara tiba-tiba beredar twit-twit secara viral mengenai isu “CL Draw Manipulation” di Twitter. Sumber twitnya ternyata berasal dari akun Twitter @uefacorruption.

Ini dia skrinsyut twit-twit dari akun tersebut:

Twit-twit @uefacorruption

Twit-twit @uefacorruption

Skrinsyut di atas aku ambil sekitar pukul 21.00 WIB. Undian Liga Champions (Champions League) berlangsung pukul 18.00 WIB atau 20 jam setelah twit tersebut diketik. Mind blowing bukan? 😀

Apalagi ada hasil undian yang cukup membuat fans-fans Barcelona, Manchester City, Arsenal, dan Bayern Muenchen mengernyitkan dahi. Bagaimana tidak, tim kesayangan mereka bakal menghadapi lawan yang sangat berat. Wah, ini pasti ada apa-apanya nih. Pasti ada rekayasa dari UEFA nih untuk menyajikan partai-partai big match sejak 16 besar demi kepentingan ekonomi. Atau ada rekayasa dari UEFA untuk memuluskan jalan salah satu tim. Manchester United misalnya, yang “cuma” melawan Olympiakos.

Setelah membaca twit-twit tersebut makin kuatlah dugaan orang-orang akan adanya manipulasi. Apalagi jika bukan karena twit-twit tersebut diketik 20 jam sebelum undian dilakukan. Bisa jadi sang pemilik akun ada koneksi ke dalam UEFA sehingga informasi tersebut bisa diperoleh.

Benarkah demikian? Well, I don’t think so. Kalau mau berpikir jernih, sebenarnya bisa jadi sang pemilik Twitter justru yang tengah melakukan manipulasi. Yakni manipulasi twit-twit mereka. Ini dia kemungkinan trik yang dilakukan akun tersebut:

  • Pertama, list semua possible matches untuk babak 16 besar. Ingat, dalam menentukan undian babak 16 besar ini UEFA memiliki beberapa rule, sebuah tim tidak akan bertemu dengan tim yang berasal dari grup dan negara yang sama. Karena itu, daftar kemungkinan match-nya jadi lebih sempit.
  • Kedua, akun @uefacorruption itu dibuat menjadi private account agar tak ada yang melihat twit-twit mereka sebelum “waktunya”.
  • Setelah hasil draw keluar, mereka menghapus twit-twit pertandingan yang salah. Lho bukannya walaupun twit dihapus jumlah twit yang asli akan tetap tersimpan? Ah, masa… coba aja hapus beberapa twit. Nanti jumlah twitnya juga akan berkurang kok.

Well, yang kutulis tadi adalah dugaan ya. Artinya, kalau memang ada saksi mata yang memang mengikuti akun ini dari awal, melihat langsung dia ngetwit secara tepat tanpa manipulasi, dugaanku tadi jelas-jelas salah. Berarti benar ada manipulasi di UEFA.

Sebaliknya, seandainya dugaanku benar pun tidak berarti secara otomatis membantah tidak adanya manipulasi atau corruption di tubuh UEFA. Cuma menjadikan twit-twit akun itu sebagai bukti bahwa ada manipulasi di UEFA, hmm… itu adalah sesuatu sekali, haha. Pikirku akun ini cuma cari sensasi saja untuk menjaring banyak followers. Setelah mendapatkan banyak followers, selanjutnya mungkin akun itu dijual ke mana gitu dan berganti username terserah si pembeli. Haha, just my two cents.

Second Leg Schalke vs Inter : Mission Impossible

Tim favoritku, Inter Milan, malam ini akan menjalani leg kedua melawan Schalke 04 di Gelsenkirchen, Jerman. Pada pertandingan pertama di Milan skor akhir adalah 2-5 untuk kemenangan Schalke 04. Terang saja, pertandingan di Jerman malam ini bisa dikatakan mission impossible bagi Inter Milan. Inter harus menang setidaknya dengan skor 4-0 untuk dapat melaju ke babak berikutnya.

Dalam sejarah Liga Champions, baru ada satu klub yang bisa mengatasi defisit tiga gol di pertandingan perdana sehingga bisa lolos ke babak berikutnya. Dialah Deportivo La Coruna, tim kuda hitam dari Spanyol saat itu. Setelah kalah 4-1 di first-leg melawan AC Milan di Italia, Deportivo mampu membalasnya dengan kemenangan 4-0 di Spanyol. Amazing comeback!

Misi serupa kini akan dijalani Inter Milan di Jerman. Jika berkaca pada pengalaman Deportivo, tentu ada harapan Inter Milan dapat mengulang sejarah itu, apalagi Inter memiliki materi pemain yang berkualitas. Sayangnya, yang membuat misi Inter lebih berat dan berbeda dibandingkan dengan Deportivo adalah Inter harus menjalani misinya di kandang lawan dan akan menghadapi kiper tangguh Manuel Nueur. Jika Deportivo saat itu sebenarnya ‘hanya’ butuh kemenangan 3-0 saja, Inter harus membukukan kemenangan 4-0. Secara psikologis tentu lebih berat mencetak 4 gol di kandang lawan dibandingkan 3 gol di kandang sendiri.

Oleh karena itu kalau boleh aku bilang, peluang Inter hanya 5% untuk lolos. Kemungkinan menang sih memang sangat besar, tapi untuk menang dengan selisih 4 gol, hampir mustahil. Mau tidak mau, Inter harus menyerang total, kalau perlu pasang 10 orang bertipe menyerang semua, hehehe. Sebagai seorang fans, aku hanya ingin menikmati pertandingan yang seru saja. Syukur kalau bisa terjadi banyak gol.

Di pertandingan lain, Tottenham Hotspurs juga mengemban misi yang sama saat melawan Real Madrid, yakni harus menang telak 5-0. Tidak ada yang tidak mungkin dalam pertandingan itu. Real Madrid pernah kalah 5-0 musim ini kok. Tapi beda, lawannya saat itu Barcelona, hehehe. Apakah Tottenham juga mampu? Menarik disimak. 😀

Latihan Inter di kandang Schalke

Latihan Inter di kandang Schalke