Monthly Archives: May 2011

Hore, Water Tab ITB Hidup Lagi

Tepat hari ini yang juga hari terakhir kuliah semester genap 2010/2011 ini, yaitu Jumat tanggal 6 Mei 2011, Water Tab di ITB berfungsi kembali. Buat yang belum tahu apakah water tab itu, gambarnya adalah sebagai berikut:

Water tab ITB

Water tab ITB

Sudah lama rasanya water tab di ITB ini mati suri. Mungkin terakhir kali aku merasakannya adalah saat pertengahan tingkat dua dulu. Selebihnya, water tab ini kadang mati dan kadang hidup. Tapi lebih banyak matinya. Saat aku tingkat empat ini malah parah. Semua water tab di ITB ditutup dengan karung bagian atasnya. Konon, banyak bagian dari water tab di ITB, terutama kran-nya, yang hilang dipreteli oleh pencuri malam-malam di ITB. Sebenarnya tidak hanya water tab saja, tapi juga kran-kran di toilet juga ikut dicuri. Pernah suatu kali, ada pencuri yang terpergok sedang menjalankan aksinya kemudian ditindak oleh pihak keamanan ITB. Kabarnya, itulah yang menjadi alasan toilet di ITB selalu dikunci setiap malam hari dan juga hari libur.

Kembali ke water tab. Dengan “pulih”nya water tab ini kembali civitas ITB, khususnya mahasiswa, dapat kembali menikmati air minum secara gratis dan praktis. Saya dulu termasuk yang sangat sering meminum air dari water tab ini saat masih tingkat satu dulu. Bahkan, tak jarang saya air dari water tab tersebut saya himpun ke dalam botol plastik, hehe. Sayang euy, kenapa baru saat akhir semester, water tab ini kembali hidup. Tapi tidak mengapalah, daripada tidak sama sekali :).

Ikutan Forum Keinformatikaan di Dunia Maya

Akhir-akhir ini saya aktif ikutan forum di dunia maya. Forum dunia maya yang saya maksud di sini bukan seperti Facebook atau Kaskus yang memang topik pembahasan di dalamnya sangat general. Forum atau mailinglist yang saya ikuti adalah yang berkaitan dengan keprofesian atau disiplin ilmu yang saya geluti, yakni Informatika atau computer science.

Sangat terlambat memang, mengingat saya sudah menginjak tingkat 4 akhir. Saya baru giat melakukan ini karena baru menemukan kebutuhan untuk mengikuti forum-forum itu. Apalagi kalau bukan gara-gara TA (Tugas Akhir) :). Kalau dahulu, ketika menemukan kesulitan di perkuliahan, misal dalam programming, saya tinggal ketikkan query di Google, maka langsung akan ketemu jawabannya.

Namun, dalam pengerjaan TA saya ini hal tersebut tidak selamanya saya dapatkan. Apalagi TA yang saya ambil tidak terlalu banyak dokumentasi yang beredar di dunia internet. Akhirnya, mau tidak mau saya harus berinteraksi “langsung” dengan mereka melalui forum atau mailinglist yang ada, Ngomong-ngomong tentang hal ini, saya jadi teringat perkataan yang pernah disampaikan Pak Budi Rahardjo dalam kuliah yang saya ikuti. Saya tidak ingat detail ucapannya, tapi intinya adalah jika Anda ingin jago dalam bidang Informatika, maka cobalah “being nerd/geek”. Beliau mencontohkan diri beliau yang sangat menyenangi dunia informatika. Segala hal keinformatikaan beliau coba dan pelajari. Dalam bidang programming, hampir semua bahasa pernah beliau coba. Setiap ada jejaring sosial baru, beliau selalu bikin akun dan memahami konsepnya. Yah, saya pun jadi ingin mengikuti beliau, tapi dengan cara saya, yakni mencoba aktif di forum-forum keinformatikaan yang ada dan ingin berkontribusi di dalamnya. Nggak cuma jadi leecher saja :).

Karena topik TA saya adalah OpenNLP saya pun berinteraksi dan mengikuti mailinglist dengan alamat opennlp-users@incubator.apache.org dan forum yang kebetulan saya dapati juga ikut membahasnya, yakni http://agsforum.agstechnet.com. Hitung-hitung juga sekalian latihan menerapkan bahasa Inggris saya dalam bentuk tulisan, hehehe. Alhamdulillah, respon di sana cepat dan sangat welcome. Jujur, masukan dari mereka sangat membantu untuk TA yang saya kerjakan. Bahkan, saya sampai YM-an dengan user yang ada di forum itu karena kebetulan apa yang kami kerjakan juga mirip, sehingga saya berdiskusi dengan dia juga via YM itu, Kebetulan dia sedang mengerjakan POS-Tagger untuk bahasa Romania dengan OpenNLP itu.

Seru juga ternyata berdiskusi dengan teman-teman yang sedang melakukan riset yang sama seperti itu. Yang lebih seru lagi itu kita berdiskusi bukan dengan bahasa ibu kita, sehingga itu menjadi tantangan tersendiri bagi kita untuk menyampaikan hal agar bisa dimengerti orang lain. 🙂