Akhirnya kesampaian juga keinginan untuk naik KA Malabar. Keinginan itu baru tersalurkan saat perjalanan kembali ke Bandung dari Malang pada hari Ahad, 25 juli 2010. Sebenarnya aku memiliki kesempatan untuk naik pertama kalinya pada hari Jumat, 23 Juli 2010, saat pulang ke Malang. Tapi berhubung nggak keburu untuk mengejar keberangkatan KA Malabar pukul 15.30 karena masih ada kegiatan hingga pukul 15.45, akhirnya terpaksa harus naik KA langganan sebelumnya, KA Mutiara Selatan.
KA Malabar ini memang cukup unik. Dalam satu rangkaian ada 3 kelas kereta berbeda, yaitu ekonomi plus, bisnis, dan eksekutif. Aku sendiri membeli tiket yang kelas ekonomi. Gerbong ekonomi KA Malabar terlihat masih baru. Bahkan ada sebagian kursi yang masih ada plastiknya. Tapi sayang, beberapa kaca tampak sudah retak, sepertinya habis dilempar batu.
Gerbong kelas bisnis dan eksekutif KA Malabar merupakan limpahan dari KA Parahyangan yang sudah tidak dioperasikan lagi. Jadi tidak heran kalau untuk gerbong kelas eksekutifnya tidak ada TV-nya seperti KA Parahyangan.
KA Malabar berangkat dari Malang tepat pukul 15.30 dan tiba di Bandung menurut jadwal adalah pukul 8.37.
Kalau ingin sholat dalam perjalanan, kita bisa numpang di ruangan kecil (ruangan awak KA Malabar) di kereta makan. Tentunya minta izin dulu ke mas-masnya. Ramah kok orangnya…
Yang jelas, dengan adanya KA Malabar ini aku tidak perlu repot-repot siang-siang harus ke Surabaya atau Jombang dulu buat mengejar KA Mutiara Selatan yang ke Bandung.
sama bro, saya juga baru pertama kali naik malabar kemarin.
LikeLike
andaikan ada KA ekonomi yg lbh manusiawi alangkh indahnya
LikeLike