[Kenangan] Masa SMP

Hmm.. entah ada angin dari mana tiba-tiba aku ingin mengenang lagi masa SMP, masa-masa pencarian jatidiri kalau kata guru BP/K (Badan Psikologi/Konsultasi) dulu. Oiya, aku menjalani pendidikan SMP itu di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Malang I.

Aku bersyukur sekali memilih MTsN Malang I sebagai tempat pendidikanku selepas lulus SD. Di saat teman-teman SD-ku yang lain di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Malang I memilih SMP Negeri favorit seperti SMPN 3, SMPN 1, dan SMPN 5 Malang, aku memilih MTsN Malang I sebagai tujuan pendidikan berikutnya. Untuk alumni MIN Malang I ketika itu bisa langsung diterima juga bila mendaftar ke MTsN Malang I.

Selain itu, alasan lain yang menguatkanku untuk melanjutkan ke MTsN Malang I itu karena sahabat terbaikku juga ingin masuk MTsN Malang I. Tetapi saat masa orientasi siswa (MOS) di MTsN Malang I, aku tidak menemui sahabatku itu, hingga kemudian aku mendapatkan kabar dari seorang teman bahwa ia sudah diterima di SMPN 3 Malang. Aku sempat merasa kecewa sih awalnya. Tetapi seiring berjalannya waktu aku mulai menikmati hari-hariku di MTsN Malang I.

Kenapa ya… yang aku rasakan saat sekolah dulu pertemanan kami menjadi erat selalu diawali dengan bermain sepakbola bareng. Fenomena seperti itu aku temui juga saat masuk SMA. Dalam permainan sepak bola itu kita bergembira dan tertawa bersama. Mungkin karena di permainan sepakbola itu kita harus bisa bekerja sama dengan teman setim kita, jadi mau tidak mau kita harus mengenal dengan baik karakter teman kita satu tim itu.

Kembali lagi. Di MTsN Malang I ini aku sempat mendapatkan peringkat 1 kelas paralel di pada caturwulan 1 kelas 1 SMP. Itu pertama kalinya aku mendapatkan peringkat 1 selama sekolah 😂. Tetapi setelah caturwulan 1 itu seingatku aku tidak pernah meraihnya lagi selama SMP, kecuali saat lulus saja yang alhamdulillah bisa mendapatkan NEM tertinggi di MTsN Malang I. Maklum, selama SMP itu aku lebih banyak bermain daripada belajar.

Di MTsN Malang I ini menurutku gurunya gaul-gaul 😁, sangat dekat dengan muridnya. Mungkin karena kebanyakan dari mereka memang masih muda. Tanpa mengurangi rasa hormat, bahkan kadang-kadang kami berhubungan dengan guru itu seperti menghadapi seorang teman. Sering kami bercakap menggunakan bahasa Jawa ngoko, yang sebenarnya hanya digunakan kepada teman sebaya atau orang yang lebih muda saja (kalau yang ini jangan dicontoh). Yang paling kuingat adalah Pak Handri atau kami akrab memanggil beliau dengan Mr. Hand. Beliau mengajar pelajaran Ekonomi. Yang masih kuingat dari beliau adalah kalau ketemu aku, beliau sering mengajak main “pukul-pukulan” 😂.

Selain Mr. Hand, aku juga sangat dekat dengan Pak Saiful,  guru sejarah yang acapkali mengajakku diskusi tentang sejarah Indonesia dan dunia. Lalu aku juga beruntung memiliki wali kelas seperti Bu Rima dan Bu Ratna, mereka seperti ibu kami sendiri di sekolah. Kebetulan waktu itu aku sempat menjadi ketua kelas saat kelas 3 jadi merasakan sekali perhatian beliau-beliau ini.

Seperti fenomena pada umumnya, masa-masa SMP ini juga masa-masa seseorang mulai menyukai lawan jenis. Jadi ingat, salah satu motivasi menjadi ketua kelas saat kelas 3 sebenarnya juga itu sih untuk menarik perhatian dia 😛. Pernah juga aku mendaftar audisi penyiar radio sekolah, Fajar FM namanya, gara-gara dia juga ikutan. Hahaha… cuma modal nekat aja. Tapi nggak tahunya lolos juga. Mungkin karena ibu guru yang nyeleksi itu sudah kenal aku dengan baik.

Selama di MTsN Malang I ini aku juga mempunyai beberapa sahabat dekat, di mana kami sering bareng ngalor ngidul di sekolah. Sayangnya, saat lulus SMP, kami semua menyebar. Aku diterima di SMAN 3 Malang, Himma memilih SMAN 1 Malang, Adi memilih SMA Telkom Malang, Bibi memilih MAN 3 Malang, Zaki memilih SMKN 4 Malang, dan Riand memilih SMAN 8 Malang. Kami bertemu lagi saat kelas XI SMA, sayangnya peristiwa itu terjadi saat pemakaman salah satu sahabat baikku juga (alm) Fajar yang saat itu bersekolah di SMAN 1 Malang.

Tidak banyak foto SMP yang kumiliki. Mungkin karena saat itu belum booming HP berkamera. Tetapi waktu SMP aku punya kebiasaan mencatat buku harian karena terinspirasi salah seorang kakak sepupuku. Jadi, pengalaman-pengalaman selama SMP itu, sedih, gembira, seru, dan kocak masih bisa cukup kuingat sampai saat ini.

Salah satu foto yang kupunya adalah saat kami sekelas berekresai ke tempat wisata air terjun Coban Rondo di Pujon, Kabupaten Malang dalam rangka perpisahan kelas SMP menjelang wisudaan.

Kelas 3G di Coban Rondo
Kelas 3G di Coban Rondo

11 thoughts on “[Kenangan] Masa SMP

  1. andihendra

    mas dhito,
    aktif banget ente nulis blog………………..

    eh, btw mana foto si rifky??
    bukannya dia satu sekolah dengan kamu yah???

    Like

    Reply
  2. Riand Farisya

    aku baru aja googling namaku dan ga sengaja ketemu artikel ini..
    benar2 nostalgia masa SMP.. 🙂
    semangat terus nulisnya ya dhito..
    good luck selalu.. 🙂

    Like

    Reply
      1. Riand Farisya

        iya gapapa..
        malah aku yg merasa tersanjung bisa disebut di blog ini..
        ak br belajar nulis blog jd mgkn masih penuh tanda tny..
        🙂

        Like

        Reply
  3. Haqqi

    Aku googling namanya fajar, loh kok masuk sini..
    Wah, gak tahu kalau dhito ngeblog udah lama.. hehe..
    Jadi kangen masa SMP juga nih..

    tapi… MANA NAMAKU!!!???!!!?? :p

    Like

    Reply
  4. joni saputra

    joni saputra [10:03 PM, 12-Jun-11]

    add my fb saputra.joni57@yahoo.co.id

    masa-masa smp ku dan kebencianku
    Masa yang sangat membuat hatiku terluka, disaat itulah aku sudah mulai mengerti arti cinta, sebuah awal kehidupan terindah pun dimulai…
    Aku seorang murid di mts ikhlas beramal metro lampung yang letaknya di 16c di depan sekolah kartika, sekolah yang sangat memperihatinkan terdiri dari 4 ruangan dan murid yang sedikit dan kurangnya media untuk pembelajaran. Menurutku aku biasa-biasa saja tidak pintar tapi tidak bodoh dan memiliki wajah yang pas-pasan. Banyak teman sekelasku yang mengenalku tapi hanya beberapa orang saja yang aku jadikan teman dekat. Waktu aku kelas 1 smp aku sebangku dengan saudaraku sendiri dan menurutku orang-orang yang ada dikelas itu biasa saja tiada yang spesial.
    Pada suatu hari ketika semua siswa mengikuti upacara yang rutin dikakukan setiap hari senin, kepala sekolahku merencanakan sebuah kegiatan pramuka yaitu PERSAMI (perkemahan sabtu malam minggu) di sekolah. Mendengar berita itu awalnya biasa saja soalnya gak ada niat untuk mengikutinya. Tapi ketika mendengar kalau yang gak ikut didenda jadi terpaksa mau gak mau harus ikut. Setelah upacara selesai kami semua pun masuk dengan terburu-buru, sesampainya dikelas kami semua membentuk kelompok untuk kegiatan PERSAMI. Waktu itu kelompokku terdiri dari 9 orang yaitu: ryan, danu, hani, kharisma, andre, ali, yunen, maulana dan yang pastinya saya.
    5 hari kemudian kelompok kami sangat bingung karna kami belum memiliki tenda karna saat itu jam pelajaran mtk yang kebetulan gurunya gak ada mungkin karna masih memgajar di sekolah lain akhirnya kami semua mempunyai inisiatif untuk bolos meminjam tenda dengan bermodalkan sepeda kami semua pergi mendatangi sekolah-sekolah lain untuk meminjam tenda. 2 jam berlalu beberapa sekolah sudah di datangi tapi kami belum mendapatkan tenda dengan cuaca yang panas dan rasa lelah kami pun memutuskan kembali kesekolah. Sesampainya di sekolah ternyata semua murid-murid MTS keluar sekolah semua yang menandakan bahwa sekarang adalah jam istirahat tapi ketika kami semua akan masuk sekolah kami pun dihadang guru BP di depan gerbang dan kami semua pun dibawa diruang BP dengan alasan bahwa kami pergi hanya untuk meminjam tenda akhirnya guru BP pun memaafkan kami. Satu masalah sudah terlewati sekarang kami berfikir untuk bagaimana caranya mendapatkan tenda…
    Ketika kami sedang kebingungan eca kakak kelas memberi tahu kami bahwa di SMP N4 ada tenda dengan terburu-buru kami turun dari tangga dan mengambil sepeda kemudian pergi ke SMP N4, ternyata usaha kami tidak sia-sia dengan senang kami kembali kesekolah dengan membawa tenda yang cukup bagus ketika kami ingin masuk kelas tiba-tiba guru BP memanggil kami lagi dengan alasan pergi dari sekolah dan bolos dari jam pelajaran kami pun diberi sanksi membersihkan sekolah hingga jam pulang. Selesai menyelesaikan hukuman bel pulang sekolah pun berbunyi dengan gembiranya kami lari menaiki tangga tuk mengambil tas lalu pulang.
    Sampainya saya dirumah saya harus keliling-keliling lagi untuk meminjam alat-alat pramuka di teman-temanku dan saudaraku setelah mendapatkanya saya pun mempersiapkan keperluan-keperluan yang akan di bawa. Pukul 15.00 aku berangkat bersama teman yang beda kelas namanya sahril ketika adzan ashar terdengar saya sudah sampai disekolah, baru beberapa menit duduk istirahat aku di panggil temanku untuk membantu memasang tenda. Selesai sudah akhirnya. Sambil bermain-main lempar didalam tenda lalu tendanya roboh karna ulah kami dengan terpaksa kami memperbaikinya. Tak lama kemudian guru pun memanggil kami semua dari kelas 1, 2 dan 3 dikumpulkan semua di halaman sekolah untuk di beri nasehat agar tidak melakukan hal-hal yang dapat merugikan Setelah selesai kami pun bubar karna waktu sudah menunjukan maghrib kami semua pun masuk tenda masing-masing. Berjam-jam kami di tenda membuat kami jadi bosan akhirnya kami semua memutuskan untuk keluar tenda dan masuk ke tenda sebelah yang ditempati kelas 1A betapa terhiburnya kami saat itu melihat mereka sedang bernyanyi di iringi radio dengan meminta izin kami semua pun masuk.
    Moment-moment yang kita tunggu-tunhu yaitu api unggun ternyata di batalkan betapa kecewanya kami ketika malam semakin larut kami pun berkumpul bersama: kelas 1, 2, 3 menghidukan api unggun tanpa persetujuan para guru-guru sambil diiringi nyanyian bersama karna kerasnya suara kami pak RT warga di sana pun memperingati kami untuk tidak berisik karna banyak warga yang sedang istirahat. Kami pun diam dan masuk tenda masing-masing setelah pak RT pergi meninggalkan perkemahan kami pun berkumpul kembali seakan-akan meledek pak RT kami bernyanyi sekeras-kerasnya tidak itu saja kami melemparkan petasan di tenda guru, menakut-nakuti anak putri hingga akhirnya pak subhan salah satu guru kami memaksa beberapa murid untuk di pisahkan dari tenda agar tidak terjadi keributan lagi… Hingga pagi menjelang, selesai mandi dan sarapan kami membenahi tenda, tak lama kemudian kami pun di kumpulkan di halaman sekolah untuk membubarkan acara pramuka.
    7 bulan kemudian tak ternya ternyata besok kami akan menghadapi ulangan, paginya awal ulangan banyak murid yang di luar yang pastinya dikarnakan belum melunasi tunggakan sekolah tapi untungnya kepala sekolah mengizinkan kami masuk kelas dan mengikuti ulangan sampai 7 hari kedepan. Ulangan pun selesai hingga saat pembagian raport beberapa siswa termasuk aku tidak dapat mengambil raport dikarnakan belum melunasi tunggakan tapi untungnya ada guru yang membocorkan kalau kami semua naik kelas.
    Hingga kami naik kelas 2 karna tahun ajaran baru dan bertambah banyaknya murid baru terutama kelas 1. Sekolah yang sebelumnya terdiri dari 4 ruangan 1 ruangan guru, 3 ruangan
    kelas karna banyaknya murid baru kelas kami di potong yang seharusnya menjadi 1 ruangan kelas sekarang di bagi menjadi 2 kelas hanya pembatas triplex yang memisahkan kelas 2B dengan kelas 2C begitu juga dengan kelas 1 dan 3, bayangkan saja betapa kecilnya kelas kami. Karna banyaknya murid sekolah pun mengambil 2 guru baru namanya ibu tati aeris dan pak julianto. Awalnya 2 guru baru ini gak saling mengenal tapi seringnya mereka bertemu di tambah di gosipkannya mereka oleh paru guru dan murid-murid kalau mereka berpacaran. Karna waktu itu adalah masa nakalnya kami, kami sering melubangi triplek untuk melihat aktifitas kelas sebelah karna kami sering melubangi triplek yang menjadi pembatas kelas kami tak jarang di triplek itu banyak lubang yang besar. Kami juga sering lempar kertas ke kelas sebelah dan kelas sebelah pun membalasnya kadang kami juga melempar tas. Dikelas 2 ini semuanya sama saja seperti kelas 1 hanya saja yang berbeda waktu itu aku dan beberapa temanku mengikuti lomba cross country sejauh 25 km dan alhamdulilah kelas kami mendapatkan juara 1. Menurutku hanya itu kenangan terindah di kelas 2. Nah, lain dikelas 1 dan 2 dikelas 3 ini murid-murid barunya sedikit jadi kelas 3 di bagi menjadi 2 kelas, kelas 3A muridnya pintar-pintar sedangkan aku di kelas 3B yang muridnya terbilang bodoh dan nakal-nakal tapi mereka tak seburuk itu di kelas kami semua kompak bila satu orang melakukan kesalahan semua harus ikut menerima sanksinya, semua sudah saling memahami satu sama lain kami menganggap bahwa semua adalah keluarga Kami semua saling memberi contekan, ribut di kelas, merusak peralatan sekolah seperti: mematahkan sapu, membolongkan papan tulis, menyoret dinding dan meja, merobek hiasan dinding, bolos satu kelas itu semua kita lakukan bersama, bulan desember kelas kami digegerkan oleh wali kelas kami yang diteror sms yang mengatas namakan murid kelas 3B tentunya kelasku. Waktu itu jam pelajaran pertama kita tidak belajar melainkan membahas orang yang sms wali kelas kami, karna semua murid tak ada yang mengaku, bagaimana kita mau mengaku karna waktu itu kami tidak ada yang memegang hp bagaimana kami bisa sms kalau hp pun tidak punya tapi pak jul tidak percaya, dia pun menyuruh kami satu persatu bersumpah diatas alquran. Teror pun terus terjadi hingga tanggal 2 april 2009 kami datang di rumah ibu tati tuk menghadiri acara pernikahan ibu tati dan pak jul. Hari sebelum pernikahan kami membelakan diri untuk tidak jajan dan menyumbangkan uang kami untuk dikumpulkan dan nantinya di belikan kado untuk ibu tati dan pak jul..
    Beberapa hari kemudian kami pun melaksanakan UN di bulan ini kami sudah banyak yang mempunyai hp. Kami pun bertukar jawaban melalui sms, Selama 4 hari kami seperti itu hingga UN pun selesai. Aku sangat ingat sekali waktu itu pak jul wali kelas kami memasang pemberitahuan kalau kelas 3B jika tidak mengaku maka dia tidak lulus, katanya sih wali kelas itu tahu siapa peneror itu hanya dia ingin orang itu meminta maaf padanya.
    Disaat kami senangnya akan kebersamaan kita lalui bersama tapi sayangnya kebersamaan kami ini gak akan bertahan lama.
    Pada saat pengumuman lulus atau tidaknya kami ternyata teman-temanku banyak yang tidak lulus, seperti: ajeng, heri, sulis, ade, adi,, hanya itu yang ku ingat. Saya lihat ajeng dan sulis menangis mencerminkan keprotesan atas ketidak lulusanya. Melihat semua itu aku kasihan dengannya apa lagi ajeng adalah orang yang paling dekat denganku. Saya pun menyuruh sari teman dekatnya juga untuk menenangkannya, aku lihat ajeng memeluk sari dengan tangisnya. Aku pun pun mendekat dan memeluk ajeng dan sari dan beberapa teman-teman pun ikut menyatu dalam pelukan meyakinkan ajeng bahwa meski dia tidak lulus dunia ini belum berakhir masih ada kesempatan ke 2.
    Aku melihat dari bawah di atas tangga ibu tati dan pak jul tersenyum senang melihat ajeng tidak lulus dari sinilah aku mulai membenci ibu tati dan pak jul.
    Sepulang dari rumah saya pergi ke konter membeli kartu perdana baru untuk meneror ibu tati dan pak jul karna selama ini pak jul dan ibu tati sedang di teror aku pun berpura-pura kalau orang yang selama menerornya adalah saya.
    1 bulan kemudian ketika semua teman-temanku sudah masuk sekolah di sma favoritnya tidak seperti aku yang tidak melanjutkan karna faktor ekonomi. semakin lama semakin aku membenci pak jul bu tati setiap hari sms ku kirim bahkan pernah waktu itu aku kirimi pesan teror beribu-ribu ke dia hingga akhirnya ibu tati kesal dan mulai mencari tahu siapa saya..?
    Dan dia pun tahu melalui temanku yang sedang mengambil ijasah kalau pemilik nomor yang menerornya adalah aku, itu sebabnya aku gak mau mengganti nomor xl saya hingga sekarang. Ibu tati dan pak jul pun menghampiri rumahku untuk mempertanyakan kenapa aku menerornya,
    Namun aku diam. 3 kali mereka datang dirumahku untuk meminta jawaban dariku tapi aku masih tetap memilih diam…
    mungkin ibu tati dan pak jul kesal dengan saya buktinya saya dijelek-jelekkan oleh mereka didepan guru-guru dan teman saya hingga akhirnya para guru dan teman-teman membenci saya hingga sekarang padahal say gak seperti yang di katakan ibu tati dan pak jul. Saya lakukan ini hanya untuk membas dendam karna telah membuat teman-temanku tidak lulus dan secara pribadi aku benci dengan pak julianto. Teman-teman maafkan saya kalian tahukan kalau 6 bulan yang lalu ibu tati dan pak jul mengancam kita tidak lulus UN. disini saya memang salah tapi gak sepenuhnya saya bersalah. Saya hanya berpura-pura kalau itu saya. Saya gak seburuk itu, 3 tahun kita berteman masa kalian tidak tahu saya.

    Sampai sekarang para guru dan teman-temanku membenci saya bahkan ketika saya mengambil ijasah saya di cuekin seperti saya tidak di anggap ada, memberi salam pun gak ada satu guru pun yang mau menjawab.
    Dari sini saya sakit hati dan saya pun bersumpah untuk tidak menginjakan kaki saya di sekolah itu lagi.

    Tapi saya berharap teman-teman saya joni, ade, intan, adi, yuni, yesi, kharisma, indra, rizky, sahril, nadia, arifah, wulan, zaki, hani, danu, galih, yunen, afif, ryan, arif, muhajer, heri, sulis, ajeng, sari, gardini, eva, ita, umi, mia, tubagus, putra, reza, tia, winda, ryani, rosidah, putri, novan, nasrul, meli, herni, lilis, ibnu, si kembar dewi, dwi, ilham, tri, aziz, degek, azizah, arifin, ayu, ryan, wawan, yulius, alam, andre, dani, heru, tezar, fani, adi, jalin, siti, sinta, rahmat, ali, … semuanya kelak akan sukses dan saya berharap pemerinta membuka matanya untuk bisa memperbaiki sekolah saya dulu karna jika diperhatikan sekolahku itu tidak layak digunakan untuk belajar pantasnya disebut kandang kambing. Saya buat blog ini berharap pemerintah dan orang-orang tahu bahwa masih banyak sekolah yang membutuhkan uluran tangan kalian dan saya berharap suatu saat sekolah smp saya dulu agar menjadi sekolah yang layak pakai sampai sekarang kalau saya membayangkan masa dahulu saya menangis membayangkan sekolah yang serba kekurangan dan sekaligus untuk membuktikan kalau saya meminta maaf yang sebesar-besarnya atas para guru dan teman-teman seangkatan saya.
    Wasallam…
    ttd:
    Joni saputra
    Angkatan 2009/2010

    Like

    Reply

Leave a comment