Sebenarnya program acara TVRI ini sudah ditayangkan sebulan yang lalu. Tapi aku baru mengetahuinya dari tulisan temanku dalam note facebook-nya. Maklum anak kosan… nggak ada TV di sini… hehehe… :D. Dalam tulisannya ia memuji-muji sikap TVRI yang kritis terhadap tingkah Amerika. Aku pun penasaran, memang seperti apa acaranya. Apalagi selama ini media massa di Indonesia yang kuamati tidak ada yang berani secara tegas mengkritik atau mengungkap ketidakadilan yang dilakukan Amerika Serikat (USA). Nah, temanku itu kemudian memberikan link untuk mengunduh video rekaman siaran TVRI tersebut. Alamatnya di sini http://www.youtube.com/watch?v=QhJoPwLiSWM.
Program acara TVRI itu sendiri ditayangkan tepatnya pada tanggal 14 Maret 2010 (sebulan yang lalu) pukul 9-10 malam. Program acara itu bernama “Laporan Internasional”. Tetapi pada edisi kali itu cukup menarik karena membahas tentang sikap-sikap Amerika Serikat terhadap persoalan nuklir Iran, Korea Utara, dan Israel.
Dalam tayangan tersebut narator mengatakan bahwa Amerika Serikat adalah pemerintah yang munafik, kontradiktif dengan kebebasan yang selalu didengung-dengungkannya, karena di satu sisi melarang Iran untuk membangun reaktor nuklir yang tujuan sebenarnya dipergunakan untuk sumber energi dan pengembangan isotop untuk pengobatan kanker, tetapi di sisi lain Amerika Serikat malah membiarkan Pakistan dan India mengembangkan nuklir untuk militer, belum lagi dukungannya terhadap Israel yang diperkirakan sebagai pemilik hulu ledak nuklir terbesar di dunia. Padahal, Iran sendiri telah tergabung dalam perjanjian Nuclear Non-Proliferation Treaty (NPT), yaitu perjanjian pengembangan nuklir untuk tujuan damai, sebaliknya Pakistan dan India malah tidak bergabung dengan NPT tersebut.
Alasan yang sama juga dikemukakan oleh Korea Utara yang oleh pemerintah Amerika Serikat mereka diminta untuk menghentikan program nuklirnya. Bagaimana Pyongyang (Korea Utara) bisa mempercayai Amerika Serikat dan mau menghentikan program nuklirnya jika di saat yang sama Amerika Serikat dengan penuh keagresivitasannya malah memamerkan kekuatan angkatan bersenjatanya yang salah satu pesawat perangnya justru telah dilengkapi dengan hulu ledak nuklir. Selain itu juga di saat bersamaan Amerika Serikat semakin intens melakukan kerja sama berupa latihan militer gabungan dengan tentara Korea Selatan. Hal itu menunjukkan betapa sesungguhnya Amerika Serikat tidak bermaksud mengehntikan krisis nuklir di Semenanjung Korea, sebaliknya malah semakin meningkatkan ketegangan di semenanjung Korea itu.
Ada kalimat bijak yang cukup menarik dari Abraham Lincoln: “You may fool all of the people some of the time, you can even fool some of the pople all of the time, but you can not fool all of the people all of the time” (Abraham Lincoln). Serapih apapun kebohongan, kepalsuan, kecurangan, dan muslihat yang disembunyikan Amerika Serikat, pasti suatu saat akan terbongkar. Amerika Serikat memiliki sejarah panjang pendudukan, invasi, operasi-operasi rahasia, dan penggulingan pemerintahan negara lain. Semua itu dilakukan untuk memenuhi agenda mereka yaitu menguasai sumber daya dan ekonomi dunia. Amerika Serikat tidak akan bisa mengelabuhi semua orang untuk selamanya terhadap aksi yang mereka lakukan. Selalu ada kepentingan rahasia di balik setiap aksi yang dilakukan Amerika Serikat.
Aku pribadi benar-benar sangat salutlah dengan program acara TV ini karena begitu tegas, keras, dan berani dalam menyuarakan kebenaran dan mengkritisi sikap Amerika. Hal itu ditunjukkannya di dalam program ini dengan penggunaan kata-kata seperti munafik, hipokrit, pembohong, penyebar teror yang sebenarnya, dan sering mengintimidasi negara lain, untuk menggambarkan pemerintah Amerika Serikat. Mudah-mudahan sikap kritis TVRI terhadap Amerika ini diikuti juga oleh “pemiliknya” yaitu pemerintah RI yang selama ini cenderung adem ayem saja terhadap sikap Amerika Serikat. Semoga semua orang di TVRI tetap istiqomah dalam menyuarakan kebenaran seperti ini.
apa masih menyanjung2 obama hanya krn obama pernah sekolah di ìndonesia, penilaian saya indonesia terutama pemerintah itu orang yg mudah Ge-eR, kenapa saya sebut Ge-ER karena hny untuk mendapatkan sanjungan dr amerika mereka mau melaksanakan apa yg amerika mau, jd hny untuk sanjungan, justru amerika itu lbh byk memperalat, kasih bantuan dikit tp untung dia byk.. apa kita msh jd Ge-ER dan bangga dgn gaya keamerika2-an, kl sy bangga jd wong ndeso
LikeLike