Silaturahmi Lebaran Secara Virtual Jilid 2

Seperti halnya tahun lalu, tahun ini qadarullah rupanya pandemi Covid-19 masih belum berakhir. Larangan mudik diberlakukan oleh pemerintah tanggal 6-17 Mei dengan maksud mencegah penyebaran Covid-19.

Saya termasuk yang beruntung bisa mudik ke rumah orang tua seminggu sebelum larangan tersebut diberlakukan. Bahkan kereta api yang saya tumpangi ketika itu masih terbilang biasa saja okupansinya, jika tidak ingin dibilang sepi.

Namun, saya dan orang tua tidak bisa mudik ke rumah eyang yang berada di Jawa Tengah. Keluarga besar kami tidak bisa berkumpul bersama merayakan Idul Fitri sebagaimana tahun-tahun sebelumnya.

Akan tetapi alhamdulillah dua hari yang lalu kami masih bisa bersilaturahmi secara virtual melalui aplikasi Zoom. Seperti tahun lalu, kali ini saya juga diminta untuk menginisiasi dan menjadi host dalam zoom meeting keluarga besar tersebut. XD

Silaturahmi virtual keluarga besar via Zoom

Sayangnya tidak semuanya bisa bergabung dalam sesi Zoom tersebut. Namun alhamdulillah setidaknya setiap masing-masing keluarga anak-anaknya eyang terdapat perwakilan yang bisa hadir.

Dalam acara silaturahmi virtual biasalah saling bertegur sapa satu sama lain dan bertanya kabar. Setelah berbasa-basi satu sama lain, acara dimulai dengan sambutan dan sedikit kultum. Ketika itu kebetulan Bapak yang mengisi karena pakde yang biasanya memimpin pertemuan keluarga mengalami kendala teknis pada microphone beliau.

Lalu masing-masing keluarga mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan ucapan lebaran. Setelah itu lanjut bincang-bincang hal lain-lain lagi.

Total pertemuan tersebut mungkin hanya memakan waktu sekitar 1,5 jam saja karena memang tanggung sih agak mepet dhuhur bisa mulainya. Namun tetap disyukuri karena masih bisa bertemu walaupun baru secara virtual.

Tahun depan harapannya tentu saja semoga pandemi ini sudah berakhir dan kita semua bisa bersilaturahmi kembali secara langsung. Apalagi tahun depan eyang insya Allah akan menginjak usia yang ke-100 sehingga tentunya momen tersebut akan terasa manis jika semua anak, cucu, dan cicit beliau bisa berkumpul bersama. Aamiin Allahumma aamiin.

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s