Di usia yang tahun 2015 ini akan memasuki 39 tahun, Totti ternyata masih tetap garang. Terakhir tentu saja 2 gol fenomenalnya ke gawang Lazio dalam Derby Della Capitale. Gol kedua bahkan dilakukannya sambil setengah “terbang” untuk menyambut umpan silang dengan melakukan tendangan gunting. Sulit membayangkan seseorang yang sudah berusia nyaris kepala 4 untuk melakukan aksi akrobatik seperti itu.
Foto “selfie” yang kini sedang menjadi tren di dunia pun dilakukannya saat selebrasi gol keduanya. Sepertinya habis ini bakal booming selebrasi selfie setelah mencetak gol, haha. Eh, tapi jangan-jangan habis itu FIFA bakal bikin aturan kartu kuning buat yang selfie, ehehe.
Setelah menonton pertandingan derby Roma vs Lazio itu, saya tak bisa menahan diri untuk tidak menuliskan sesuatu terkait Francesco Totti di blog ini. Ciamiknya performa Francesco Totti kemarin telah membangkitkan imajinasi saya semasa kanak-kanak.
Sebagai seorang anak kecil yang hobi main sepakbola hampir setiap hari sepulang sekolah, Francesco Totti saat itu adalah salah satu inspirasi saya dalam bermain bola. Saya berusaha mengcopy-paste gaya bermain Totti yang cerdik dalam membagi bola dan memberi umpan terobosan tak terduga kepada rekan setimnya.
Saya masih ingat betul, pertama kali melihat aksi Totti adalah saat pertandingan Serie A antara AS Roma vs Fiorentina pada tahun 1998. Ketika itu AS Roma menang 4-1 dan Totti yang masih berusia 22 tahun mencetak gol melalui free kick. Sementara itu, Batistuta, salah satu idola saya semasa kanak-kanak juga, juga mencetak satu-satunya gol untuk Fiorentina.
Wow, setelah cari-cari di YouTube, ternyata ada yang punya highlight-nya. Check it out:
Walaupun masih muda, Totti sudah digadang-gadang bakal menjadi legenda Roma dan Italia saat itu. Hampir 20 tahun berselang, prediksi tersebut ternyata terbukti. Bahkan, tak ada yang mengira Totti bakal masih aktif bermain hingga usia yang nyaris 40 tahun ini.
On the side note, pertandingan kemarin juga membangkitkan nostalgia saya pada zaman keemasan Liga Serie A Italia di periode 90-an sampai awal 2000-an. Sudah lama saya tidak menyaksikan derby kota Roma yang seseru kemarin. Derby Roma paling seru masih ketika zaman Alessandro Nesta memegang jabatan kapten di Lazio. Duel Totti dan Nesta, dua Il Capitano kota Roma.
Kalau dipikir-pikir, saat ini pemain jebolan “generasi 90-an” yang masih aktif tinggal Gianluigi Buffon dan Francesco Totti saja. Buffon, yang ketika saya SD baru berusia awal 20 tahun, juga sudah menjadi idola bagi teman-teman saya yang berposisi sebagai kiper saat itu.
Hmmm… kalau nanti Totti dan Buffon pensiun, benar-benar bakal menjadi end of era. Tak ada lagi pemain idola semasa kanak-kanak dulu. Hiks, hiks.
nostalgia, dulu saya dalah fans Lazio
LikeLike
Pengen deh lihat Roma juara seklai lagi sebelum Totti pensiun 😀
LikeLike
Yoii… semoga saja bisa terwujud tahun ini. Bakal menjadi penghujung karir yang manis buat Totti jika Roma bisa scudetto sekali lagi.
LikeLike
Legenda Roma, yes.
Legenda Italia, not really. Ahaha. Kurang ngejreng pas Euro atau World Cup sih.
Masih kalah “legend” dibanding Buffon, Maldini, Cannavaro, atau Pirlo.
Bahkan kalah sama Materazzi :v *ini sih gara2 kesundul
LikeLike
Hoo… Kalo gitu legenda Serie A aja kali ya lebih tepat, secara Totti pencetak gol terbanyak kedua sepanjang sejarah Serie A. 😀
Yoi, di level internasional kurang terlalu bersinar sih. Di ajang Euro sama World Cup malah dia lebih terkenal karena kontroversinya. Kartu merah di WC 2002 sama ngludahin Poulsen di Euro 2004.
LikeLike
Sory, gw ga paham bola, he… 😊
LikeLike