Beberapa hari yang lalu, tepatnya tanggal 12 April, Facebook secara resmi merlilis aplikasi Facebook Home di Google Play. Namun, sebagaimana yang diberitakan oleh beberapa media, di antaranya Endgadget dan Gizmodo, saat ini Facebook Home hanya available untuk handset HTC One, HTC One X, HTC One X+, Samsung Galaxy S III dan Samsung Galaxy Note II, serta akan menyusul Samsung Galaxy S4.
Dalam dua hari sejak diluncurkannya di Google Play, Situs Axeetech melaporkan bahwa average rating yang diterima Facebook Home hanya 2,4! Bahkan 44% pengguna memilih bintang 1! Banyak testimoni tidak memuaskan yang disampaikan oleh pengguna untuk Facebook Home ini.
Karena penasaran, akhirnya saya memutuskan untuk mencobanya. Sebenarnya gadget saya bukan termasuk gadget-gadget yang ‘terpilih’ itu. Baca-baca di XDA Developer, ternyata ada member yang membagi trik untuk menginstal aplikasi Facebook Home ini di any Android phone! Minimal versi ICS (4.0). Tidak perlu nge-root segala. Yayy… akhirnya bisa mencobanya juga! 🙂
Screenshot di paling kiri adalah tampilan Facebook Home ketika dalam mode stand by atau bisa dibilang default-nya lah. Ada gambar avatar kita dalam bentuk lingkaran di tengah bagian bawah dengan latar belakangnya adalah news feed dari teman-teman Facebook kita, entah itu status, foto, atau apapunlah itu.
Timeline tersebut bergerak dengan interval tertentu mirip dengan animasi carousel yang sudah umum itu. Apabila avatar kita sentuh, akan muncul 3 pilihan navigasi Facebook Home, yakni: Messenger, Apps, dan aplikasi yang dibuka sebelumnya.
Berbeda dengan tampilan standar Android ICS ke atas yang navigasi daftar aplikasinya di-swipe secara horizontal, pada Facebook Home ini arah swipe-nya adalah vertikal dan tidak ada paging untuk daftar aplikasi tersebut.
Swipe horizontal adalah untuk berpindah dari mode “All Apps” ke mode “Apps shortcut”. Shortcut-shortcut yang ada di home kita sebelumnya ditempatkan oleh Facebook di sana. Bedanya, di Facebook Home ini shortcut-shortcut tersebut tidak bisa di-grouping. Di bagian atas container “Apps Shortcut” itu terdapat shortcut untuk update status, mengunggah foto, dan check-in. Oh ya, hampir lupa, kita mempunyai opsi apakah Facebook Home ini ditampilkan secara full screen ataupun tidak — masih menyisakan notification bar Android di paling atas.
Overall, setelah menjajal Facebook Home ini, saya benar-benar sepakat dengan pendapat Axeetech di artikelnya yang saya sebutkan di atas tadi.
… the application is useful only for heavy users of Facebook, which is not customizable or makes more difficult to access other features of Android.
Dari sisi desain tampilan antarmuka (UI) saya sebenarnya menyukai Facebook Home ini. Smooth, cool, dan stylish. Namun, entah mungkin karena belum biasa, saya merasa navigasi ke aplikasi atau fitur-fitur lain Android menjadi lebih susah. Oh ya, widget! Widget-widget yang saya pasang di homescreen yang lama ternyata pun terntara tidak diakomodasi oleh Facebook Home. Entah di mana saya bisa mengaksesnya.
Facebook Home ini bagi saya terkesan sungguh Facebook-sentris. Bagi pengguna aktif Facebook, Facebook Home ini mungkin akan sangat menarik. Sekedar info saja, saya sebenarnya bukan termasuk pengguna aktif Facebook. Saya tidak cukup sering — bahkan amat, amat, amat jarang — mengupdate status Facebook saya. Oleh karena itu, fitur shortcut untuk update status, mengunggah foto, dan check-in tadi benar-benar useless bagi saya. Akan tetapi saya cukup suka dengan ide menjelajahi timeline Facebook sebagai latar belakang homescreen ini. Mendapat feel yang berbeda dalam men-stalking orang, wkwkwkk.
Dengan banyaknya negative feedback dari pengguna, menurut saya, tentu Facebook tak akan tinggal diam. Mungkin Facebook akan mencoba mengubah konsep Facebook Home ini agar tidak terlalu Facebook–sentris? Hahaha, kecil sih kemungkinan untuk itu. Yang jelas fitur widget yang menjadi ciri khas Android saya pikir ke depannya akan coba dikembalikan oleh Facebook. Ah, kok jadi berspekulasi begini. Kita lihat saja sih nanti. 😀