Malam minggu ini aku bersama teman-teman kontrakan dan dua teman anak Elektro jalan-jalan ke Punclut. Sekedar menghilangkan kejenuhan dalam rutinitas yang selalu dijalani. Namanya malam minggu, di Punclut sangat ramai malam itu. Saung-saung makan di sepanjang jalan di kawasan Punclut hampir semuanya kebagian pengunjung. Kami sengaja mencari tempat yang jauh, mencari saung yang agak sepi. Seperti biasa, menu kami malam itu adalah nasi merah yang menjadi khas dari saung-saung makan di Punclut ini. Lauknya memakai ayam bakar saja, ditemani dengan segelas bajigur/bandrek. Suasana malam yang dingin berkabut dan pemandangan kota Bandung di kejauhan sana dengan gemerlap lampunya menjadi daya tarik tersendiri bagi wisata kuliner di Punclut. Kalau di Malang atau Batu, yang serupa dengan Punclut itu adalah kawasan Payung.
efek udara dingin di punclut, aku demam, hahahaha
LikeLiked by 1 person
oalah,.ini blognya dhito,.siapakah 2 anak elektro itu dit?hehe eh klo ke punclutnya malem2 bahaya gak sih? sepi gtu jalannya
LikeLike
Oalah, ini mas Pambudi toh. Siapa lagi 2 anak elektro itu kalau bukan mereka, hehe. Insya Allah nggak bahaya kok Mbud. Nggak sepi-sepi juga. Kalau malam libur biasanya ramai.
LikeLike