Masih dalam rangka memperingati hari bumi 22 April 2010 (memangnya Bumi lahir tanggal segitu… :D), hari ini di ITB diadakan kegiatan “Gerakan Menabung Air” yang diprakarsai oleh Forum Ganesha Hijau (forum yang terdiri atas beberapa unit dan himpunan mahasiswa jurusan di ITB yang peduli pada lingkungan). Aku sangat antusias sekali ketika diajak salah seorang teman di divisi Pengabdian Masyarakat HMIF untuk ikut mewakili himpunan dalam acara tersebut. Kebetulan aku punya interest terhadap hal-hal yang berkenaan dengan lingkungan alam.
Berikut ini kutipan dari milis himpunan deskripsi mengenai kegiatan tersebut:
Gerakan ini dilatarbelakangi oleh maraknya pembangunan tidak pada tempatnya yang mengakibatkan berkurangnya area resapan air. Dampak dari fenomena tersebut adalah tingginya limpasan air yang berujung pada bencana banjir di Bandung yang merupakan daerah cekungan. Dengan membuat lubang sebesar 10cm dan kedalaman 100cm maka luas bidang resapan akan bertambah sebanyak 3140cm atau 1/3 m (Brata & Nelistya, 2008). Kegiatan ini dapat menjadi program solusi jangka panjang untuk menanggulangi banjir dan meningkatkan peran serta masyarakat menjadi lebih pro-aktif, demi Bandung yang semakin lestari.
Kegiatan ini merupakan aksi seluruh warga Bandung yang dikoordinasi oleh partisipan Forum Hijau Bandung (FHB). Isu kunci yang diangkat ialah menambah sistem resapan air di wilayah Bandung, dapat dengan cara membuat lubang biopori, sumur resapan, membersihkan saluran drainase, dll. Kegiatan ini juga didukung oleh Pemerintah Kota, BPLH Kota, dan BPLHD Provinsi, yang sedemikian bersama-sama dengan semangat kolaborasi untuk membuat Bandung semakin lestari.
Kegiatan “Gerakan Menabung Air” ini melibatkan perwakilan himpunan-himpunan jurusan di ITB. Alhamdulillah ternyata teman-teman himpunan lain banyak juga yang antusias mengikuti kegiatan ini. Hampir semua himpunan mengirimkan perwakilannya.
Kegiatan diawali dengan membuat lubang biopori di beberapa spot di dalam kampus. HMIF bergabung bersama HMT (Pertambangan), Nymphaea (Biologi), HMP (Planologi), HME (Elektro Teknik), Himastron (Astronomi), dan juga tentunya beberapa orang dari HMTL (Teknik Lingkungan) menempati spot kantin bengkok.
Untuk membuat lubang biopori kita bisa menggunakan alat bor tanah yang memang dirancang khusus (klik di sini). Dalam kegiatan ini kita menggunakan alat bor tanah yang sudah disediakan oleh HMTL. Sebelum kita mulai bekerja, kita di-briefing dulu oleh teman-teman HMTL. Kedalaman lubang biopori yang akan dibuat idealnya antara 80-100 cm. Ternyata tidak semudah itu kita mengebor tanah. Seringkali lubang buatan teman-teman cuma sedalam 40-50 cm, gara-garanya di dalam tanah tersebut ada batu yang membuat alat tersebut susah untuk mengebor lebih dalam lagi karena tidak kuat menghancurkan batu itu.
Setelah dilubangi, selanjutnya adalah mengisi lubang itu dengan daun-daunan kering yang dipotong kecil-kecil. Tujuannya agar menarik cacing tanah untuk memakan daun-daunan tersebut sekaligus akan membuat lubang biopori menjadi lebih dalam lagi. Terakhir, di ujung permukaan lubang dipasang sebuah paralon dengan panjang kira-kira 15-20 cm untuk menahan lubang tersebut agar tanah di sekelilingnya tidak ambrol.
Setelah satu jam berada di spot dalam kampus, kegiatan dilanjutkan dengan membuat lubang biopori di taman ganesha. Kebetulan selama musim penghujan baru-baru ini, taman ganesha ini selalu terendam oleh air hujan. Air tersebut sulit sekali untuk meresap ke dalam tanah sehingga menggenang beberapa lama di taman ganesha.
Nah, dengan kegiatan membuat lubang biopori ini harapannya tanah akan mudah meresap air hujan sehingga tabungan air di dalam tanah akan menjadi semakin banyak, sesuai dengan namanya “Gerakan Menabung Air”. Di taman ganesha ini semua perwakilan himpunan bergabung, dan kembali disebar di spot-spot taman ganesha untuk membuat lubang biopori. Kira-kira ada satu jam kita membuat lubang-lubang biopori di taman ganesha ini. Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan ngobrol santai diisi dengan sharing mengenai lingkungan. Sambil duduk-duduk menikmati gorengan yang disediakan panitia, kita juga mendengarkan sharing pengalaman dari beberapa orang yang memang aktif dalam kegiatan lingkungan. Semoga dengan adanya kegiatan ini turut membangkitkan sense pada diri kita untuk ikut peduli pada lingkungan kita.
Mari kita dukung gerakan ini…
LikeLike