Malang itu surganya bakso. Kalau ditanya bakso apa yang paling recommended, sebagai orang Malang saya suka susah jawabnya. Hahaha.
Saya yakin tiap orang punya bakso favoritnya masing-masing. Warung bakso-baksoan ini akan sangat mudah Anda temui di berbagai sudut Malang Raya.
Setiap warung bakso itu memiliki citra rasanya masing-masing. Tak sedikit mereka juga memiliki menu yang kreatif dan unik.
Insya Allah semuanya enak. Jangankan warung bakso yang besar, bakso keliling yang lewat depan rumah saja juga nggak kalah enaknya.
Tapi kalau ditanya warung bakso mana yang populer di kalangan pelancong, ini lebih mudah menjawabnya. Biasanya warung bakso ini bisa populer karena memang selain enak, tentunya juga didukung faktor lokasi dan memang sudah berdiri sejak lama. *Mudah-mudahan nggak capek ya*
Nah, sebagai warga yang tinggal di daerah jalan ikan-ikanan di Malang, warung bakso terdekat yang sering menjadi jujugan saya dan keluarga adalah Bakso Damas yang terletak di daerah Griya Shanta. Sudah lama kami menjadi pelanggan Bakso Damas ini.
Dulu Bakso Damas masih menempati warung kecil yang dindingnya masih terbuat dari triplek kayu. Lama-lama warung kecil tersebut sedikit diperluas. Sejak setahun (atau 2 tahun lalu) Bakso Damas sudah meninggalkan warung tersebut dan menempati rumah bertingkat yang terletak di sampingnya.

Bakso Damas ini menjadi favorit saya karena gorengannya beraneka macam. Di antaranya ada goreng kembang, goreng panjang, dan goreng bulat. Di warung-warung bakso pada umumnya goreng tersebut memang biasanya selalu tersedia.
Tapi tunggu dulu. Daftar tersebut masih berlanjut lagi. Ada goreng usus lilit, goreng usus cincang, goreng ati, goreng udang mekar, goreng usus bulat, dan paru sapi. Selain aneka gorengan, siomaynya pun juga cukup bervariasi. Ada siomay udang kembang, siomay udang panjang, dan siomay daging.
Selain gorengan dan siomay, masih ada topping yang lain seperti tahu putih, tahu isi bakso, sate telur puyuh, sate ati ampela, dan ceker ayam. Perlu tambahan karbo? Bisa tambah mie kuning, mie soun, atau lontong. 😬
Daging baksonya sendiri, atau pentol kalau orang Malang menyebutnya, juga ada beberapa varian. Ada bakso kasar, bakso halus, bakso jumbo urat pedas, bakso kotak pedas, dan bakso isi telur. Favorit saya adalah bakso kasar dan bakso jumbo urat pedasnya.
Baru-baru ini bahkan Bakso Damas mengeluarkan menu andalan baru, yakni bakso bakar. Sayang saya belum sempat mencobanya.
Saking banyaknya pilihan topping-nya saya sampai sering bingung untuk memilih yang mana. Ingin mencoba setiap macamnya. Saya sendiri biasanya dalam satu mangkuk bisa terdiri atas campuran 5 topping plus 2 bakso ukuran kecil. Dengan porsi segitu saja sudah terasa kenyang. Hahaha.

Makan bakso tak lengkap tanpa adanya kuah. Bisa dibilang kuah bakso adalah kunci. Kuah itu juga yang memberikan aroma dan rasa pada hidangan bakso yang kita makan. Entah bagaimana menurut orang lain, namun menurut saya kuah Bakso Damas ini terasa cukup asin. Nah, untuk menetralkan rasa, biasanya saya tambah sambal dan sedikit kecap. Selain memang karena saya suka pedas juga sih.
Jika kita sudah mulai agak bosen makan bakso, bakso, dan bakso lagi, kita bisa mencoba menu non-bakso di Bakso Damas ini. Bakso Damas kini juga telah menghadirkan menu non-bakso seperti nasi rawon, nasi ayam geprek, dan nasi ceker.
Bagi Anda yang tertarik untuk mencoba makan Bakso Damas, bisa langsung datang saja ke restorannya di Jl. Soekarno Hatta No.70, Malang. Bukanya dari jam 10 pagi hingga jam 10 malam.
Oh ya belakangan ini saya baru tahu Bakso Damas ternyata juga menjual bakso frozen. Bahkan Bakso Damas juga memiliki lapak di Tokopedia (linknya di sini) untuk melayani pembelian bakso frozen tersebut. Tidak hanya bakso frozen, kita juga bisa membeli aneka gorengannya juga secara online.