Category Archives: Akademik

Semester Baru, Semangat Baru

Tiba juga hari yang ditunggu-tunggu. Setelah melalui liburan kurang lebih sebulan lamanya, tepat pada tanggal 24 Januari 2010 hari Senin kemarin akhirnya kegiatan perkuliahan dimulai lagi.

Semester II tahun ajaran 2010/2011 ini mungkin (Insya Allah) akan menjadi semester terakhirku berkuliah di ITB. Kesempatan ini tentu jangan sampai kusia-siakan. Bersamaan dengan itu, kegiatanku di keorganisasian di kampus maupun kegiatan sebagai tim materi praktikum PTI C untuk anak-anak TPB berakhir menjelang semester ini. Artinya, aku bisa mencurahkan fokus lebih besar untuk perkuliahan di semester 8 ini.

Pada semester ini aku mengambil 17 SKS (jika tidak ada perubahan). Sebenarnya cukup banyak kuliah pilihan yang dibuka pada semester ini yang menarik buatku. Tapi, karena aku mengejar lulus bulan Juli atau Oktober tahun ini, aku memutuskan untuk mengambil sejumlah itu saja. 17 SKS bukan angka yang sedikit mengingat sebagian besar teman-teman seangkatanku bahkan ada yang hanya mengambil 4-14 SKS saja.

Tapi sayang sekali kalau kuliah di ITB hanya mengambil SKS sedikit pada satu semesternya karena di ITB (untuk angkatan 2008 ke bawah) tidak ada sistem biaya per SKS. Jadi mau kuliah berapa SKS pun tetap membayar sesuai engan biaya SPP yang telah ditetapkan.

Kuliahku yang 17 SKS itu antara lain:

1. Tugas Akhir 2 (4 SKS)
2. Keamanan Informasi (3 SKS), diajar oleh Pak Budi Rahardjo
3. Topik Khusus Sains Komputer 1 kelas 01 (Natural Language Processing 3 SKS), diajar oleh Bu Ayu Purwarianti
4. Pengembangan Aplikasi Mobile (3 SKS), diajar oleh Pak Yusep Rosmansyah
5. Sosioteknologi Informasi (2 SKS), diajar oleh Pak Munawar
6. Stadium Generale (2 SKS)

KSM Semester 8

KSM Semester 8

Oiya, ada mata kuliah yang baru di semester ini, namanya: Stadium Generale atau orang lebih mengenalanya dengan sebutan “kuliah umum”. Yup, ini mata kuliah baru di ITB yang bisa diikuti oleh seluruh mahasiswa ITB. Yang menarik, pengajarnya bukan dosen-dosen di ITB, melainkan (konon katanya) menteri-menteri dari kabinet Indonesia Bersatu. Hmm… aku sudah nggak sabar untuk segera mengikuti kuliah ini. Kira-kira apa sih yang akan disampaikan oleh bapak-bapak atau ibu-ibu menteri itu.

Yang jelas, karena ini (Insya Allah) akan menjadi semester terakhirku, kesempatan berkuliah di ITB semester terakhir ini tidak akan kusia-siakan. Mudah-mudahan semester ini akan memberikan kesan yang tidak terlupakan selama aku berkuliah di ITB. Amin. 🙂

Seminar Tugas Akhir 1

Tugas Akhir merupakan proses terakhir yang harus dilalui oleh semua mahasiswa S1 di perguruan tinggi manapun sebagai syarat kelulusan sarjana, terlepas perbedaan yang mungkin terjadi pada penyebutannya atau formatnya. Di program studiku tugas akhir dibagi menjadi dua tahap, yaitu tugas akhir 1 (TA 1) 2 SKS dan tugas akhir 2 (TA 2) 4 SKS. Hal yang dihasilkan untuk TA 1 adalah berupa proposal tugas akhir yang mencakup latar belakang, rumusan masalah, tujuan, studi literatur, implikasi, metodologi, struktur laporan, dan penjadwalan, yang kalau di laporan tugas akhir, itu sama saja dengan tulisan bab 1 dan 2. Sedangkan yang dikerjakan pada TA 2 adalah mulai dari analisis, perancangan, implementasi, hingga pengujian.

Pada minggu ini, tanggal 13 sampai 17 Desember 2010, di program studiku dilangsungkan presentasi proposal tugas akhir, atau yang lebih dikenal dengan seminar tugas akhir 1,  bagi seluruh peserta kuliah yang mengambil mata kuliah TA 1. Dari 15 seminar teman-teman yang aku ikuti, sebagian besar dosen  penguji mencoba melihat seberapa mantapkah latar belakang dan permasalahan yang dirumuskan pada tugas akhir, bagaimanakah batasan masalah, tujuan, dan implikasi mengenai topik yang diangkat, sejauh mana pemahaman tentang teori-teori dan penelitian-penelitian terkait yang sudah pernah dilakukan, dan apakah yang sebenarnya ingin dihasilkan pada tugas akhir ini. Kesalahan-kesalahan dalam penulisan, terutama masalah penulisan kutipan, juga sering menjadi sorotan oleh dosen penguji.

Aku sendiri mendapatkan jatah seminar tugas akhir 1 pada Selasa sore tanggal 14 Desember 2010 lalu. Hal positif yang aku ambil setelah seminar tugas akhir 1 kemarin adalah, sampaikan poin-poin yang dirasa perlu saja dan jangan memaksakan diri bahwa isi presentasi harus sama (urutan dan banyaknya) dengan laporan (proposal). Terakhir, sebaiknya latihan presentasi dulu sebelumnya untuk mengukur waktu presentasi agar sesuai dengan alokasi yang diberikan dan  memastikan  bahwa poin-poin yang akan disampaikan tidak akan terlewat.

Nah, sekarang seminar tugas akhir 1 sudah usai. Saatnya menatap buat tugas akhir 2. Mudah-mudahan semuanya lancar dan aku bisa lulus tepat waktu. 🙂

Presentasi

Presentasi

Foto-foto habis seminar

Foto-foto habis seminar

Akhirnya Proposal TA Selesai Juga

Hanya satu kata yang ingin aku ucapkan saat ini: “Alhamdulillah…!”

Setelah seminggu lebih fokus aku curahkan buat membaca paper demi paper, nyobain kakas buat TA, hingga nulis proposal, akhirnya siang tadi selesai juga dan sudah aku kumpulkan di TU Prodi. Fiuhh… 😎

Selama itu juga jam tidurku jadi bener-bener kacau. Biasanya yang aku usahakan maksimal tidur jam 11 malam, gara-gara sering keasyikan (baca: nggak paham-paham) baca paper, tanpa disadari jam tidurku pun berubah jadi antara jam 12 malam sampai setengah 3 dinihari. Tapi, alhamdulillah masih nggak ketinggalan sholat Subuh, msekipun habis itu biasa tidur lagi. Nah, selesai melewati deadline proposal TA ini, saatnya untuk menormalisasi jam tidur kembali. :mrgreen:

Selain jam tidur jadi kacau, kondisi kamar (baca: kamar temen sekontrakan) jadi berantakan penuh kertas berserakan. Soalnya, memang setiap kali baca paper, nggak cukup satu yang aku baca, tapi juga perlu paper lain sebagai pelengkap dan pembanding. Lagipula, kalau nulis proposal, capek juga kalau ganti-ganti window dari Office ke paper PDF. Makanya, setiap kali nulis proposal TA, di sekitarku pasti sudah bertebaran kertas-kertas literatur.

Dalam pengerjaan proposal TA ini, ternyata lebih enak kalau ngerjain nggak sendirian karena ada teman yang bisa diajak ngobrol. Jadinya, nggak gampang boring. Makanya, selama pengerjaan ini, aku numpang di ruangannya Haris, teman satu kontrakan. Nggak cuma aku saja, tapi ada juga teman-teman yang lain. Kalau sudah ngantuk dan tiba-tiba ketiduran, terpaksa tidurnya harus berjejer-jejer kayak ikan pindang dijemur :D. Tapi itulah hidup anak kuliahan. Masa susah dinikmati bersama. Akhirnya akan jadi kenangan yang nggak terlupakan.

Paper bertebaran

Paper bertebaran

Tidur berjejer-jejer

Tidur berjejer-jejer

Kembali ke masalah TA atau tugas akhir ini. Di awal perkuliahan, dosen koordinator TA pernah menyampaikan bahwa salah satu goal dari adanya TA untuk S1 ini adalah mahasiswa diharapkan mampu melakukan manajemen waktu dengan baik. Untuk goal itu, rasanya belum terpenuhi. Di awal semester aku sudah bikin timeline mengenai waktu dan apa yang harus aku kerjakan buat TA1 ini selama satu semester. Tapi ternyata, cuma konsisten di awal saja, habis itu ketika tugas-tugas sudah mulai berdatangan, akhirnya TA pun menjadi “terlupakan” dan baru ngebut di dua minggu terakhir. Ternyata memang benar kata pepatah Arab bahwa “waktu adalah pedang”. Aku benar-benar merasa “tertusuk” (hehehe, agak lebay) sekarang. Aku ngerasa TA1 ini belum maksimal.

Tapi, seperti kata pepatah, “Pengalaman adalah guru yang berharga”. Pengalaman semester ini mudah-mudahan menjadi cambuk buatku untuk berubah menjadi lebih baik lagi, terutatama mengenai manajemen waktu. Amin.

Sekilas Mengenai OpenNLP

Kali ini saya ingin mencoba berbagi mengenai apa itu OpenNLP. Bukan suatu ketidaksengajaan tiba-tiba saya ingin menulis tentang OpenNLP karena kebetulan tugas akhir saya mengambil topik tentang adaptasi OpenNLP untuk pemrosesan bahasa Indonesia. Topik ini sebenarnya ditawarkan oleh salah seorang dosen saya dan karena berminat, maka saya ambil. Sebelumnya sudah banyak anak IF ITB angkatan atas yang mengambil topik terkait dengan NLP (Natural Language Processing) untuk bahasa Indonesia, salah satunya Kak Alfan IF 06 yang juga mengupas habis tentang NLP di blognya.

OpenNLP merupakan suatu tools berbasis Java yang menyediakan API untuk pemrosesan bahasa alami (NLP). Dengan OpenNLP kita dapat melakukan beberapa pemrosesan seperti sentence detection, tokenization, named-entity detection, parts-of-speech (POS) tagging, chunking & parsing, dan coreference. Untuk dapat menggunakan OpenNLP ini kita harus menyediakan training model terlebih dahulu. OpenNLP sudah menyediakan training model default yang dapat diunduh dari situsnya. Training model yang disediakan sampai saat tulisan ini dibuat baru mendukung empat bahasa saja, yaitu bahasa Inggris, Jerman, Spanyol, dan Thailand. Secara umum, urutan langkah-langkah dalam pemrosesan yang dilakukan OpenNLP adalah sebagai berikut:

– mengidentifikasi task pemrosesan yang akan dilakukan beserta training model-nya
– melatih dan membangun file GISModel, jika belum ada
– me-load model
– menyediakan data untuk task tersebut

Selamat Datang Tahun Ajaran Baru, Marhaban Ya Ramadhan

Tepat hari Senin tanggal 9 Agustus 2010 kemarin merupakan hari perdana kuliah tahun akademik baru 2010/2011. Tak terasa ternyata sudah tiga tahun aku berkuliah di kampus “gajah” ini. Sekarang sudah memasuki tingkat empat di mana mahasiswa sudah mulai disibukkan dengan urusan tugas akhir (TA). Mulai dari mencari topik, eksplorasi, penelitian, diskusi dengan dosen pembimbing, menyusun laporan, seminar, hingga sidang. Aku sendiri kemarin sudah sempat menemui salah seorang dosen yang menawarkan topik TA.

Oiya, secara kebetulan, sehari setelah kuliah hari perdana, keesokan harinya selepas waktu maghrib beberapa media massa elektronik melaporkan bahwa hilal terlihat di beberapa lokasi di Jawa Timur (baca ini). Artinya, malam ini telah memasuki bulan baru, yaitu bulan Ramadhan 1431 H.

Kuliah tahun ajaran baru kali ini menjadi terasa berbeda. Baru dua hari kuliah, besoknya kita sudah kedatangan tamu yang amat mulia, bulan yang penuh berkah, bulan yang ditunggu-tunggu umat muslim di dunia, yaitu bulan Ramadhan. Bagiku datangnya bulan Ramadhan ini menjadi kesempatan untuk meluruskan niat dalam menjalani sisa perkuliahan di ITB ini. Ibarat perang, maka inilah saatnya untuk menyiapkan segala perbekalan termasuk mengisi amunisi sebelum menghadapi satu tahun yang begitu menentukan ini. Mudah-mudahan target lulus tepat waktu bisa tercapai. Amin.

Kerja Praktek Minggu Pertama

Akhirnya sempat juga aku menulis tentang pengalaman kerja pertama ini. Jadi ceritanya pada liburan semester ini (bagi yang berlibur :D), yaitu bulan Juni-Juli 2010, aku bersama dua orang teman seangkatan di tempat kuliah, kebetulan satu kontrakan juga, yaitu Khairul dan Kamal, melakoni kerja praktek di Telkom RnD Center di Jl. Gegerkalong Hilir 47 Bandung. Rencana awal sebenarnya kami ingin kerja praktek di Telkom yang di Surabaya karena kedua temanku itu yang ingin menjajal Jawa Timur. Namun, ternyata setelah apply proposal di sana, kami mendapat balasan bahwa mereka sudah tidak menerima mahasiswa KP lagi karena sudah penuh.

Kami memulai kerja praktek di Telkom RnD itu pada tanggal 1 Juni 2010. Pada pertemuan pertama itu kami mendapatkan briefing dari pembimbing mengenai project yang akan kami kerjakan selama KP. Project itu kurang lebih intinya adalah melakukan sinkronisasi basis data address book untuk layanan SIP Phone. Pada briefing itu kami dijelaskan mengenai alur kerja bagaimana kira-kira aplikasi yang harus kami buat itu berjalan.

Setelah briefing selesai, kami diberikan kesempatan untuk mengoprek komputer server di salah satu lab (yang selanjutnya menjadi ruang kerja kami :D) yang ada di gedung tempat kami KP itu. Dalam oprek kali itu kami banyak mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru yang belum pernah kami temui di bangku kuliah. Salah satunya adalah kami berkenalan dengan eXist” XML Database.

Karena baru pertama kali ini kami bertemu dengan “eXist” XML Database, kami pun mencoba mengoprek aplikasi tersebut untuk mendapatkan pemahaman lebih dalam. Kami juga mencoba mensimulasikan alur yang telah dijelaskan oleh bapak pembimbing kami sebelumnya. Saat asyiknya mengoprek, tiba-tiba secara tidak sengaja, ada salah satu database yang terhapus karena terjadi misunderstanding mengenai fungsi button dan textfield yang ada pada aplikasi “eXist” tersebut.

Kami pun melapor kepada pembimbing kami dan meminta maaf atas kesalahan tidak disengaja ini. Beliau kemudian meminta kami untuk melakukan recovery database yang terhapus tersebut. Mengingat database ini adalah database yang akan kami gunakan untuk project KP kami, maka mau nggak mau memang database ini harus kembali lagi entah bagaimana caranya. Kalau tidak begitu, tentu project kami ini tidak dapat dikerjakan. Kami pun mencoba menelusuri seluruh file yang ada di dalam folder tempat aplikasi itu diinstall, berharap siapa tahu dalam aplikasi “eXist” ini terdapat history yang mencatat database yang pernah dibuat. Kebanyakan dari file itu adalah berupa file biner, ketika dibuka di text editor, muncul berupa karakter-karakter aneh. jadinya agak susah untuk menemukan struktur atau isi dari database yang ada.

Tak terasa hari pertama itu waktu sudah menunjukkan pukul 16.30. Kami meminta izin kepada pembimbing untuk melanjutkan pekerjaan recovery database itu esok hari. Setelah itu kami pulang. Di kos Khairul mencoba untuk menghubungi si pembuat aplikasinya langsung, yaitu Wolfgang Meier, melalui fasilitas chatbox yang telah disediakan. Saat itu, Khairul pada intinya menanyakan apakah mungkin melakukan recovery database yang sudah terhapus. Wolfgang sempat memberikan angin segar ketika menyatakan bahwa aplikasinya ada mekanisme untuk itu dengan menelusuri file dom.dbx yang ada di folder aplikasi “eXist”. Sayangnya, ternyata mekanisme itu berjalan saat database mengalami crash saja, dan dia tidak yakin kalau database yang terhapus itu bisa dikembalikan lagi.

Besoknya (hari kedua) kami mencoba lagi menelusuri file-file yang ada dengan teliti. Database memang sudah dipastikan tidak mungkin dikembalikan lagi, tetapi setidaknya kami bisa menemukan history mengenai struktur database yang hilang itu karena kami tidak ingat sama sekali.

Di tengah kami mengoprek, Bapak pembimbing kami datang kemudianmembukakan aplikasi openIMS yang memanfaatkan database “eXist” itu. Ternyata di sana terdapat skema XML dari database yang terhapus. Setelah itu dari skema XML itu kami menerjemahkannya menjadi struktur data XML. Sesudah didapatkan struktur data XML-nya, kami membuat database yang baru kemudian mengunggah contoh file XML dengan struktur data seperti yang baru saja didapatkan itu ke dalam database “eXist”. Untuk memeriksa apakah struktur data itu benar, maka kami mengujinya melalui aplikasi client dengan mencoba menambahkan teman baru kepada salah satu address book dan, alhamdulillah, ternyata berhasil. Lega, akhirnya persoalan database ini “beres” juga. Hari berikutnya, waktu KP di kantor kami manfaatkan untuk mendeploy aplikasi untuk sinkronisasi database itu.

Berdiskusi

Berdiskusi

Mengoprek

Mengoprek

Warna-Warni Tugas Besar IF Semester 6

Kuliah semester ini selesai juga akhirnya. Hari Jumat 7 Mei 2010 kemarin adalah hari kuliah terakhir semester ini di ITB. Tetapi semester ini masih menyisakan setidaknya 2 minggu ke depan untuk masa UAS.

Bagi sebagian anak angkatan 2006, tanggal 7 Mei 2010 itu bisa jadi akan menjadi kuliah terakhir mereka di ITB. Tidak sedikit dari mereka yang meng-update status di akun facebook-nya untuk menyatakan kesedihannya akan kuliah terakhir di ITB ini. Bahkan ada seorang teman yang menyesal karena dia “gagal” mengikuti kesempatan kuliah terakhir karena bangun kesiangan. Wah, wah… 😀

Bagiku sendiri dan mungkin sebagian teman-teman IF seangkatan denganku semester ini mungkin adalah semester terberat di antara semester-semester sebelumnya. Hampir setiap minggu ada deadline tugas besar yang cukup menyita waktu. Mulai dari kuliah Interaksi Manusia Komputer (IMK), Intelegensia Buatan (IB), Kriptografi, dan Pemrogaman Internet (Progin), serta mungkin kuliah lain di samping kuliah utama semester 6 ini yang disebutkan barusan. Tetapi di situlah aku benar-benar merasakan salah satu “sensasi” menjadi mahasiswa. Aktivitas “menubes” itu juga sangat berperan dalam mengubah pola tidur dan makanku. Seringkali dalam “menubes” itu kami baru tidur sekitar waktu dinihari, kadang-kadang juga sampai lupa atau menunda makan karena saking hectic-nya dalam “menubes”.

Bicara tentang makan dalam aktivitas “menubes”, kami sepertinya memang perlu adanya sukarelawan untuk menjadi “sie konsumsi”… hehehe. Serius lho ini. Sie konsumsi ini bertugas untuk membelikan makanan buat teman-teman sekelompoknya. Dengan demikian, kebutuhan jasmani para anggota kelompok tetap terpenuhi. 😛

Makan dulu...

Makan dulu...

Tertidur

Tertidur

Mengoding

Mengoding

Foto untuk cover tubes kriptografi

Foto untuk cover tubes kriptografi

Sepanjang semester ini rumah kontrakan kami menjadi homebase untuk pengerjaan tugas besar. Tidak jarang bisa sampai 3 kelompok mengerjakan bersama di kontrakan kami ini. Nah, repotnya waktu tidur. Karena kontrakan kami tidak cukup luas, akhirnya terpaksa tidur berjejer kayak ikan pindang dijemur… hehehe.

Efek lain dengan dijadikannya kontrakan kami sebagai homebase adalah tentu saja tagihan listrik jadi melonjak! Bulan Maret yang lalu di mana juga merupakan puncak-puncak tubes, tagihan listrik kontrakan kami melonjak hingga sekitar 80% dari rata-rata bulan biasanya. Wow…

Tetapi di balik itu semua sebenarnya pengalaman “menubes” ria ini akan menjadi pengalaman yang akan selalu dikenang. Suka duka selama tubes dijalani bersama-sama. Tubes kuliah Pemrograman Internet ke-5 yang dikumpulkan pada hari jumat 7 Mei yang lalu mengakhiri rangkaian tugas besar semester ini. Sekarang saatnya mempersiapkan UAS selama 2 minggu ke depan. Semester depan aku sudah menginjak tingkat IV. Wah, tak terasa ternyata kesempatanku belajar di ITB tinggal sebentar lagi… hiks.. hiks…