Lebih Mudah Naik Transportasi Umum dengan Moovit

Dalam beberapa kali kesempatan ke Kuala Lumpur, bisa dibilang saya hampir tidak pernah naik bus RapidKL — operator bus kota di Kuala Lumpur — untuk menjelajahi kota. Selama ini hanya LRT dan KTM yang selalu menjadi transportasi andalan saya.

Hanya dua kali saya pernah naik RapidKL. Itupun karena rutenya direct. Yang pertama merupakan bus gratis yang disediakan sebagai feeder untuk penumpang yang turun di Stasiun Abdullah Hukum menuju Mid Valley. Yang kedua saya naik bus langsung dari Putrajaya Sentral menuju Pasar Seni.

baca jugaPutrajaya Sightseeing Tour

Kepraktisan menjadi alasan utama saya kenapa lebih memilih LRT dan KTM daripada bus. Kalau naik LRT atau KTM, saya bisa tahu posisi kereta yang saya tumpangi tengah berada di mana dan bisa memperkirakan berapa stasiun lagi saya harus turun.

Sedangkan jika naik bus, bagi pelancong seperti saya ini yang tidak hafal jalan, agak kesulitan untuk memperkirakan kapan harus turun. Apalagi bus RapidKL ini tidak berhenti di sembarang tempat. Hanya berhenti di halte yang sudah ditentukan saja.

Terlambat memencet bel (untuk turun), bisa terlewat dari halte di mana seharusnya kita turun. Selain itu untuk naik bus RapidKL ini biasanya sang sopir tidak menyiapkan uang kembalian sehingga agak merepotkan bagi kita jika tidak memiliki uang pas.

Suasana di dalam bus RapidKL

Suasana di dalam bus RapidKL

Kebetulan juga selama ini tempat-tempat tujuan saya di KL rata-rata bisa dijangkau dengan LRT, KTM, atau yang terbaru ada MRT. Jadi memang tidak ada urgensi untuk naik bus RapidKL.

Nah, dalam kunjungan dua bulan yang lalu kebetulan saya menginap di sebuah kawasan yang lumayan jauh baik dari stasiun LRT maupun KTM. Jaraknya dengan stasiun terdekat adalah sekitar 2 km.

Untungnya 200 meter dari penginapan saya ada sebuah halte bus. Saya pun mencoba googling rute bus dari halte tersebut. Hasil pencarian di Google kebanyakan mengarahkan saya pada halaman web moovit.com. Dari sekian hasil pencarian itu website RapidKL hanya nyelip 1-2 saja.

Itulah awal saya mengetahui Moovit. Informasi yang disajikan web tersebut sangat membantu. Ia tak hanya menampilkan nama-nama halte yang dilalui saja, tetapi juga menampilkan perkiraan waktu kapan bus terdekat akan tiba di suatu halte. Menarik kan.

Screenshot from 2018-05-01 11-31-45

Trayek bus RapidKL no. 821 dan perkiraan waktu kedatangan bus terdekat di setiap halte.

Ok, kalau soal perkiraan waktu kedatangan bus, sudah biasa lah ya. Tapi fitur lainnya yang sangat berguna bagi saya adalah “Live Directions”. Untuk memanfaatkan fitur ini, kita perlu meng-install aplikasi Moovit di smartphone Android atau iOS kita.

Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, salah satu alasan saya kurang sreg naik RapidKL adalah karena cukup kesulitan untuk memperkirakan kapan harus turun. Nah, fitur “Live Directions” ini membantu saya untuk mengetahui apa halte berikutnya dan perkiraan waktu kita sampai di sana.

Kita pun juga bisa memanfaatkan fitur pengingat yang akan memberikan notifikasi ketika kita sudah hampir sampai di halte tujuan. Fitur yang sangat berguna jikalau kita terlelap saat perjalanan atau keasyikan membaca buku atau main HP misalnya.

Fitur “Live Directions”

Satu fitur lagi yang sangat berguna bagi saya adalah “Plan a Trip”. Dengan memasukkan titik lokasi kita dan lokasi tujuan, ia akan memberikan rekomendasi transportasi apa yang bisa membawa kita ke sana, di mana halte/stasiun terdekat, dan bagaimana rute (jalan kaki) menuju ke halte/stasiun tersebut. Bagusnya, Moovit ini juga mengkombinasikan berbagai moda transportasi dalam rekomendasi yang diberikannya. Jadi kita bisa memilih alternatif yang terbaik untuk kita.

Kemudian yang saya baru tahu, rupanya sudah ada banyak kota di berbagai negara dunia yang didukung oleh Moovit untuk informasi transportasi umumnya. Menurut keterangan Wikipedia di sini, ada 2200 kota yang tersebar di 80 negara yang tersedia dalam aplikasi Moovit.

Saya sempat mengetes fitur “Plan A Trip” dari aplikasi Moovit ini di Malang. Saya meletakkan Stasiun Malang sebagai tempat tujuan saya. Aplikasi Moovit kemudian memberikan rekomendasi pilihan angkot yang bisa diambil untuk mencapai ke sana.

Hebatnya ada perkiraan waktunya juga. Tapi sayangnya tidak akurat. Berbeda dengan perkiraan waktu untuk RapidKL yang berdasarkan pengalaman saya cukup akurat.

Tapi cukup dimaklumi lah. Rasanya memang hampir tidak mungkin bisa akurat. Namanya juga angkot. Tidak ada jadwal yang pasti dan sering ngetem juga. Kecuali ada GPS yang diletakkan di dalam angkot, perkiraan waktunya bisa diperkirakan.

“Plan a Trip” di Malang

Terkait rute yang direkomendasikan, nama-nama angkot yang ada dalam daftar rekomendasi tersebut, setelah saya cek, memang sudah akurat. Tapi rute angkot di petanya ada sedikit yang kurang akurat. Selain itu seharusnya daftar rekomendasinya bisa memuat lebih banyak pilihan angkot yang lain lagi.

Tapi untuk ukuran aplikasi yang sangat internasional begini, saya cukup terkejut informasi angkot di Kota Malang juga masuk di dalamnya. Cukup akurat pula. Saya pikir hanya kota-kota besar yang memang sudah memiliki sistem transportasi massal yang rapi saja yang didukung oleh Moovit ini. Saya jadi penasaran bagaimana Moovit bisa menghimpun banyak informasi transportasi umum di berbagai belahan dunia ini. 🤔

Secara keseluruhan menurut saya Moovit ini bisa diandalkan lah. Berdasarkan pengalaman saya informasinya cukup reliable, terutama mengenai rekomendasi rute. Tapi itu perlu dicek lagi di masing-masing kota juga sih. Sepertinya setiap kota tidak sama tingkat reliabilitasnya.

Advertisement

3 thoughts on “Lebih Mudah Naik Transportasi Umum dengan Moovit

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s