Buku 2014

My 2014 In Books

Tahun 2014 ini bisa dibilang tahun semangat-semangatnya saya membaca buku, hehe. Sejak selesai kuliah, membaca buku memang menjadi hal yang jarang dilakukan. (Padahal pas kuliah baca buku juga jarang-jarang haha)

Kebiasaan buruk saya itu, setiap habis membeli buku, baru membaca setengah dari buku, saya sudah mulai bosan untuk melanjutkan membaca lagi hingga habis. Biasanya di tengah jalan suka ganti baca buku yang lain.

Nah, pada tahun 2014 ini, alhamdulillah saya bisa menyelesaikan membaca 6 buku. Sebenarnya beberapa sudah start membacanya pada tahun 2013.

Keenam buku tersebut adalah:

1. Steve Jobs: Stay Hungry Stay Foolish (oleh Jay Elliot & William L. Simon)
*Versi bahasa Indonesia dari The Steve Jobs Way: iLeadership for a New Generation*

Buku ini merupakan tulisan dari Jay Elliot, mantan senior vice president Apple. Di buku ini Jay bercerita tentang perjalanan karir seorang Steven Jobs. Bagaimana Steve Job memimpin Apple dalam membangun produk yang bersifat game-changing pada masa itu seperti Apple II dan Macintosh, keluarnya beliau dari Apple, bergabungnya beliau dengan Pixar, pengembangan iPod, iPhone, iPad, dan masih banyak lainnya. Melalui buku ini kita benar-benar bisa merasakan bagaimana visi seorang Steve Jobs dalam menghasilkan sebuah produk.

2. Jonan dan Evolusi Kereta Api Indonesia (oleh Hadi M. Djuraid)

Harus diakui Kereta Api Indonesia telah mengalami banyak perubahan positif dalam beberapa tahun terakhir. Berbagai penghargaan perusahaan terbaik telah diperoleh PT KAI. Jonan adalah sosok di balik itu. Beliau telah berhasil membawa perubahan di tubuh perusahaan. Dan buku ini menurut saya berhasil menggambarkan dengan apik bentuk-bentuk perubahan yang dilakukan oleh Jonan itu, bagaimana usaha beliau dalam mengatasi permasalahan-permasalahan yang dialami KAI sebelumnya.

3. Sabtu Bersama Bapak (oleh Adhitya Mulya)

Seperti biasa, novel karangan Adhitya Mulya selalu disampaikan secara kocak yang tak jarang membuat kita tertawa sendiri saat tengah membacanya. Novel yang satu ini bercerita tentang dua orang pemuda bersaudara. Sang adik berusaha menemukan cintanya (baca: istri). Sedangkan sang kakak tengah belajar menjadi bapak dan suami yang baik bagi keluarganya. Tak ketinggalan cerita ibu mereka yang telah membesarkan mereka dengan penuh kasih. Juga cerita tentang pesan-pesan dari bapak mereka yang ditinggalkan untuk mereka.

4. Muhammad Al-Fatih 1453 (oleh Felix Y. Siauw)

Buku tulisan Felix Siauw ini bercerita tentang kisah epik Muhammad Al Fatih, atau yang dikenal juga dengan nama Sultan Mehmed II oleh dunia barat, dalam menaklukkan Konstantinopel. Konstantinopel adalah sebuah kota legendaris yang pernah menjadi pusat peradaban dunia yang kala itu juga merupakan ibukota dari imperium Byzantium. Melalui buku ini kita akan dibuat terkagum-kagum oleh sosok Muhammad Al Fatih sebagai seorang negarawan ulung lagi shalih dan juga panglima tentara yang jenius.

5. Lost Islamic History: Reclaiming Muslim Civilization from the Past (oleh Firas Alkhateeb)

Buku ini bercerita tentang sejarah Islam yang meliputi masa menjelang datangnya Islam di Jazirah Arab, masa Nabi Muhammad, masa Khulafaurrasyidin, masa khilafah-khilafah Islam setelah Khulafaurrasyidin mulai dari Bani Umayyah hingga Turki Usmani, perkembangan ilmu pengetahuan di dunia Islam, dan kondisi dunia Islam terkini. Sejarah yang sangat panjang itu berhasil diringkas dan disampaikan secara apik oleh Firas Alkhateeb, seorang researcher muslim-Amerika, dalam sebuah buku yang terbilang cukup tipis untuk ukuran sebuah buku sejarah ini.

6. Titik Nol (oleh Agustinus Wibowo)

Buku wajib bagi para penggemar traveling, terutama mereka yang yang lebih suka memaknai perjalanan lebih dari sekedar berkunjung ke tempat-tempat tertentu saja. Membaca buku ini saya seolah sedang ikut berpetualang dengan Agustinus dimulai dari Beijing ke Xinjiang, menyelundup ke Tibet, trekking di pegunungan Himalaya di Nepal, menjelajahi India, menjadi relawan pemulihan pasca gempa di Kashmir, mengamati penerapan Islam di Pakistan, dan menjadi jurnalis di Afghanistan sebuah negara dengan bom sebagai menu sehari-hari.

Well, jika tahun 2014 ini bisa selesai membaca 6 buku, tahun depan salah satu resolusi saya harus bisa menghabiskan lebih dari 6 buku. Hmm… target 10 buku? Harus bisa lah ya, hehe. 🙂

2 thoughts on “My 2014 In Books

    1. otidh Post author

      Sama-sama bang :). Kalo suka buku-buku tentang leadership atau manajemen, insya Allah sukalah sama buku yang Jonan itu. Inspiratif.

      Like

      Reply

Leave a reply to catatansiubay Cancel reply