L Camera

Memotret dalam Format RAW dengan Android Lollipop

Pasti semua sudah pada tahu lah ya sekitar sebulan yang lalu Google telah meluncurkan Operating System Android terbarunya yang diberi nama Lollipop (Android 5.0). Tapi mungkin masih banyak yang belum tahu kalau di Lollipop ini kita bisa memotret dalam format RAW.

Memang sih fitur “istimewa” itu datangnya bukan dari kamera bawaan. Bukan juga dari aplikasi-aplikasi kamera yang ada di Google Play Store macam LINE Camera, VSOCAM, Camera 360, atau sebangsanya. Melainkan masih berupa aplikasi eksperimen dari seorang (atau kelompok) developer dari Taiwan, “PkmX”, yang diunggah ke Github.

Aplikasi tersebut dia beri nama “L Camera”. Jadi apabila Anda tertarik untuk menggunakannya, silakan download APK-nya di link Github tersebut.

Kenapa saya bilang “istimewa”? Bagi mereka yang cukup mengerti tentang dunia fotografi digital, pasti mengerti apa sih keuntungan memotret dalam format RAW. Well, saya pun sebenarnya bukan orang yang terlalu mengerti fotografi. Motret aja cuma ngandalin kamera HP. Kadang-kadang saja pakai kamera pocket. Tapi kebetulan saya suka iseng baca-baca artikel tentang fotografi juga.

Di tulisan ini saya nggak akan mengulas panjang apa sih kelebihan memotret dalam format RAW dibanding JPEG. Googling dengan kata kunci “JPEG vs RAW format”, maka kita akan menemukan banyak sekali tulisan yang membahas tentang itu. Di antaranya artikel “10 Reasons Why You Should Be Shooting RAW”, “Keuntungan Menggunakan Format RAW Saat Pemotretan”, dan “RAW vs. JPEG”.

Singkat kata, dengan memotret dalam RAW format kita akan mendapatkan sebuah gambar dengan informasi yang lengkap dan utuh (tidak dikompresi) dari sebuah sensor kamera. Sementara JPEG adalah format hasil kompresi yang tujuannya untuk meminimalkan ukuran file.

Sebelum Lollipop, developer aplikasi hanya memperoleh akses ke format JPEG, sekalipun hardware kamera sebenarnya mendukung format RAW. Nah, di Lollipop ini Google telah membuka Camera API-nya agar developer memiliki akses ke fitur hardware dari kamera. Itulah yang dilakukan oleh PkmX melalui aplikasi “L Camera”-nya, memanfaatkan API tersebut. Sayangnya saat ini aplikasinya baru support untuk Nexus 5 dan 6 saja.

Berikut ini fitur-fitur yang ada di aplikasi “L Camera” (dikutip dari halaman Github-nya):

  • True manual focus (adjustable focus distance)
  • Manual exposure time (0.8″ to 1/75000)
  • Manual ISO (40 to 10000)
  • DNG output support
  • 30-fps full-resolution burst capture with focus stacking & exposure bracketing
  • 30-fps full-resolution (3264×2448) video recording on Nexus 5
  • 30-fps 4K UHD (3840×2160) video recording on Nexus 6
  • Experimental 60-fps video recording at 1080p on Nexus 5
  • Experimental 120-fps video recording at 800×600 on Nexus 5
  • Material design

Dengan “L Camera”, dalam sekali jepretan kita akan memperoleh 2 file gambar, yakni dalam format JPEG dan DNG. Nah, file DNG itulah yang kemudian bisa kita edit dengan aplikasi fotografi seperti Adobe Lightroom atau RawTherapee yang memang dikhususkan untuk editing foto.

Dengan format DNG itu kita bisa leluasa memainkan komposisi foto seperti exposure, contrast, shadow, highlight, white, black, clarity, vibrance, dll. sehingga mendapatkan hasil sesuai yang kita inginkan. Untuk review hasil jepretan dengan “L Camera” bisa dilihat di artikel “Here’s what Lollipop’s raw image support can do for the Nexus 5 camera”.

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s