Library untuk Theming Aplikasi Android

Seperti yang sudah diketahui, sebagaimana ‘termaktub’ dalam design principles Android apps, Android memiliki template layout aplikasi yang sudah diikuti oleh sebagian besar aplikasi-aplikasi Android belakangan ini.

Nah, bagi Anda para Android developer, telah tersedia — kayak iklan aje, hehehe — beberapa open source library yang bisa kita gunakan untuk mempermudah pengembangan aplikasi kita agar mengikuti design principles itu. 

Di artikel ini saya hanya ingin berbagi mengenai 4 library yang saya gunakan untuk theming aplikasi Android.

1. ActionBarSherlock

Actionbarsherlock

Sampel Actionbarsherlock

Boleh dibilang inilah “a must have” library dalam suatu project Android. Library ini sudah sangat populer. Cukup banyak aplikasi populer di Play Store yang menggunakan library ini. Yang obvious menyebutkan menggunakan library ini dalam aplikasinya, salah satunya adalah aplikasi Otaku Camera. Yang lain misalnya, Foursquare dan GitHub.

ActionBarSherlock sebenarnya adalah extension dari native ActionBar-nya Android. Nah, dengan library ini kita akan dengan mudah membuat action bar untuk aplikasi kita. Kelebihannya, action bar tersebut akan kompatibel dengan berbagai versi Android (versi 2.x ke atas).

Kita dapat mengunduh library itu di sini. Di dalamnya ada project demo yang dapat kita pelajari dan menjadikanya sebagai referensi. Ada berbagai macam variasi penerapan action bar yang dicontohkan pada project demo tersebut. Thanks to Jack Wharton yang sudah mengembangkan library ini. 🙂

 

2. ViewPagerIndicator

Sample ViewPageIndicator

Sample ViewPageIndicator

ViewPagerIndicator sebenarnya merupakan extension dari ViewPager yang native-nya Android. Bedanya, dengan menggunakan library ini kita akan dengan mudah mengkustomisasi style atau theme dari top atau bottom bar yang akan kita buat.

Kita dapat mempelajari berbagai variasi penerapan ViewPagerIndicator ini dari project demo yang terdapat di dalamnya. Mulai dari tab view standar, tab view dengan kombinasi icon + title, dsb. Selain itu, untuk kasus di mana ada beberapa tab view yang mungkin akan tak tampak oleh user karena limitasi dari lebar screen, dapat diakali dengan meletakkan indicator baik berupa icon, garis, bulatan, dsb yang bisa kita kustom. Dengan ViewPagerIndicator ini juga fitur swipe untuk navigasi antar view langsung terimplementasi.

Beberapa aplikasi PlayStore yang menggunakan library ini di antaranya Beautiful Widgets, FriendCaster, TV Show Favs, dan SeriesGuide. Lagi-lagi, thanks to Jack Wharton yang sudah mengembangkan library ini. 🙂

 

3. Android Menu Drawer

Sample MenuDrawer

Sample MenuDrawer

Ingin membuat menu drawer seperti pada Facebook, Uber Social, atau Foursquare di Android? Library MenuDrawer karya Simon Vig Therkildsen ini boleh dicoba. Anda bisa mengunduhnya di GitHub, di sini.

Sebagai catatan, mungkin ada beberapa library menu drawer lain. Tapi hasil baca-baca di stack overflow, sepertinya inilah library paling direkomendasikan untuk membuat menu drawer. Ternyata lagi-lagi Jake Wharton juga ikut berkontribusi dalam mengembangkan library ini.

Sama seperti dua library yang disebutkan sebelumnya, di dalam project pada GitHub itu juga include project demo-nya. Kita bisa mempelajari variasi penggunaan library ini dari contoh-contoh yang ada.

 

 

 

4. PullToRefresh

Sampel PullToRefresh

Sampel PullToRefresh

Sebenarnya ini agak out of topic dengan topik dalam tulisan ini yang lebih menekankan library-library yang mempermudah kita dalam mengembangkan aplikasi Android yang sesuai dengan design guideline-nya Android. Tapi okelah, anggap saja ini sebagai bonus (emang apaan … kuis berhadiah kalee, hehehe). 😀

Para pengguna aplikasi Android tentu sudah familiar dengan action “pull to refresh”. Tulisan itu biasanya akan muncul ketika kita menarik suatu bidang view konten aplikasi — baik berupa list atau view biasa — hingga ke batas maksimum atau minimumnya. Setelah itu yang terjadi adalah aplikasi akan menge-load konten sebelum atau sesudah current content yang tengah ditampilkan.

Nah, untuk menambahkan fitur tersebut pada aplikasi, kita tak perlu membuatnya dari nol lagi karena sudah ada library yang membantu kita untuk mengimplementasikan itu. Sebagai catatan, library untuk pull to refresh itu mungkin ada banyak. Tapi sejauh ini yang sesuai dengan kebutuhan saya sehingga saya rekomendasikan di tulisan ini adalah library PullToRefresh karya Chris Banes. Anda bisa mengunduhnya di sini.

Salah satu fiturnya yang sesuai dengan kebutuhan saya adalah bisa pull to refresh dari kedua sisi, atas dan bawah. Selain itu, yang penting adalah tersedianya demo dan penjelasan mengenai bagaimana penggunaannya, sehingga mudah saya mengerti. View yang bisa di-pull to refresh tidak hanya ListView saja, tapi WebView, ScrollView, GridView, dsb. pun juga didukung dan diberikan contoh penggunaannya. Sayang, kekurangannya adalah hanya support Android untuk versi 2.3 ke atas.

Kesimpulan

Ada banyak sebenarnya library-library yang mempermudah kita dalam mengembangkan aplikasi Android yang sesuai dengan guideline. A must havelibrary yang akan sangat membantu adalah ActionBarSherlock.

Perlu dicatat, sebenarnya kita pun bisa mengimplementasikan action bar atau view pager native dari Android Support Library. Tapi dengan menggunakan ActionBarSherlock dan ViewPagerIndicator akan lebih mudah bagi kita untuk mengimplementasikannya. Keduanya adalah karya Jake Wharton.

Apabila ingin membuat menu aplikasi yang ‘tidak biasa’, seperti Facebook atau Uber Social dengan menu drawer-nya, sudah ada library yang tersedia untuk itu yang bisa kita manfaatkan, yaitu karya Simon Vig Therkildsen yang bisa diunduh di sini. Begitu pula fitur pull to refresh” untuk memperbaharui konten, juga telah tersedia library-nya, salah satunya adalah karya Chris Banes yang bisa diunduh di sini.

Anda punya rekomendasi library yang lain? Silakan share di sini. 🙂

Advertisement

3 thoughts on “Library untuk Theming Aplikasi Android

  1. arievwahyoe

    Nice Info, terimakasih sudah berbagi..

    btw. apakah ngaruh ke kecepatan load atau besarnya file saat import apk, kalau menggunakan banyak library?

    Like

    Reply

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s