Company Outing ke Citarik

Sekitar dua minggu lalu sepulangnya dari Malaysia, siangnya ba’da Sholat Jumat aku bersama teman-teman kantor Mobilus dan Javan — dua perusahaan startup anak-anak IF’04 — pergi jalan-jalan ke Citarik, Sukabumi. Perjalanan ke Citarik dari Bandung memakan waktu kurang lebih 5 jam dengan bus. Kami yang meninggalkan Bandung pukul 4 sore baru tiba sekitar pukul 9 malam.

Tempat istirahat

Tempat istirahat

Camp tempat kami menginap dan pihak EO yang mengurusi segala kebutuhan kami selama di Citarik ini namanya adalah Kaki Langit. Sesampainya di Kaki Langit Camp kami langsung disuguhi makan malam dengan menu lalapan ikan (sayangnya aku nggak tahu nama ikannya, hehehe). Kami juga sudah disiapkan satu rumah panggung untuk tempat kami beristirahat. Tenang saja, laki-laki dan perempuan tidak dicampur kok tempat istirahatnya. Di rumah itu juga tersedia kamar yang diperuntukkan bagi yang perempuan.

Kami baru memulai kegiatan keesokan harinya. Subuh-subuh kami sudah bangun untuk menunaikan sholat Subuh dan setelah itu menikmati suasana pagi di desa yang masih asri ini dengan duduk-duduk mengobrol sambil menyeruput secangkir kopi.

Suasana pagi di Kaki Langit Camp

Suasana pagi di Kaki Langit Camp

Tak terasa waktu sudah menunjukkan sekitar pukul 6 pagi tapi matahari belum menampakkan batang hidungnya. Tak lama kemudian hujan gerimis pun turun. Untungnya itu tak berlangsung lama. Mungkin sekitar 30-45 menit. Setelah itu hujan benar-benar reda. Kami pun langsung keluar untuk bermain bola di lapangan yang ada di belakang Kaki Langit Camp ini.

Main sepakbola

Main sepakbola

Puas main sepakbola, kami kembali ke penginapan untuk mengisi energi alias sarapan pagi. Menu sarapan pagi saat itu adalah nasi goreng.

Setelah sarapan pagi, kegiatan kami berikutnya adalah main PAINTBALL! Wow, ini adalah kali pertama aku main paintball. Sebelumnya aku cuma pernah main airsoft gun saja semasa SMA dulu. Dan pengalaman paling menyenangkan adalah saat main airsoft gun ketika Bedhol Bhawikarsu di Tutur saat kelas XII dulu dengan “medan perang” ketika itu adalah kawasan hutan di sebuah desa di Tutur sana.

Sebelum main, kami di-briefing terlebih dahulu oleh Aa’ dari Kaki Langit. Kami dijelaskan perlengkapan paintball, cara menggunakannya, aturan permainan, dan bagaimana menentukan pemenangnya.

Masa “pertempuran” diberi waktu 30 menit dengan masing-masing “tentara” dipersenjatai 30 peluru. Kedua kubu ditempatkan pada kedua sisi berlawanan di dalam medan pertempuran. Misinya adalah merebut bendera kubu lawan. Dua kali aku terkena tembakan oleh lawan, tapi peluru tak pecah. Aturannya sih memang seseorang divonis “mati” kalau terkena peluru di tubuh bagian manapun dan peluru itu pecah memuncratkan cat.

Serulah pokoknya. Sayang cuma 30 menit jatah waktunya. Kalau sudah sebentar begitu, harusnya sih memang main agresif. Kemarin kita lebih banyak main wait and see, dan baru agresif di menit-menit terakhir.

Sayang nggak ada foto dokumentasi paintball yang kumiliki. Oke, main paintball sudah. Next? RAFTING! Kami tidak langsung rafting juga sih, tapi diberi waktu istirahat dan persiapan sekitar 30 menit.

Rafting kali ini akan menempuh jarak sekitar 5-6 km. Pengalaman rafting sebelumnya di Cimanuk, Garut, saat itu kami menempuh jarak sekitar 15 km dalam waktu 6 jam (termasuk istirahat dan makan siang di tepi sungai di tengah pengarungan).

Walaupun kali ini jarak tempuh pengarungan hanya 5-6 km, tapi arus sungai lagi kencang-kencangnya karena kebetulan sedang musim penghujan. Beda dengan pengarungan sebelumnya di Cimanuk yang airnya sedang surut karena musim kemarau.

Jarak 5-6 km itu kami tempuh dalam waktu kurang lebih sekitar 1 jam. Cepat sekali bukan? Mungkin karena arus sungainya lagi deras. Oh ya, walaupun jaraknya hanya segitu, tapi jeram yang kami lalui sangat banyak dan bervariasi tantangannya. Rasanya juga jauh lebih banyak daripada jumlah jeram saat aku rafting di Cimanuk dulu.

Rafting di Citarik

Rafting di Citarik

Dalam pengarungan ini aku dan satu orang lain di perahuku sempat terlempar dari perahu ketika melalui jeram menjelang finish. Wow, seru juga. Tapi badan ini sempat lecet juga ketika harus berbenturan beberapa kali dengan batu-batu di jeram tersebut. Sesampainya di tempat finish, kami disuguhi es kelapa muda beserta buah kelapanya (apa sih nyebutnya? Lupa gw. :P)

Kegiatan rafting ini mengakhiri rangkaian company outing kami yang hanya sehari ini. Pukul satu siang kami kembali lagi ke Bandung. Namun, di tengah perjalanan, tepatnya di kabupaten Cianjur kami menyempatkan mampir ke pusat oleh-oleh di sana. Yang biasanya dibeli sebagai oleh-oleh dari Sukabumi atau Cianjur sih yang terkenal ya kue moci. Tapi aku nggak ikutan beli, soalnya di kontrakan ada kawan dari Sukabumi yang tak jarang suka membawa oleh-oleh kue moci kalau pulang dari sana, hehehe.

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s