Datang ke Pernikahan Teman SMA di Kediri

Hari Ahad lalu (24 April 2011) seorang teman sekelasku semasa SMA melangsungkan pernikahan di Kediri. Wah, berarti sudah ada 4 temanku, entah itu teman SD, SMP, SMA, atau kuliah, yang telah menikah. Menariknya, keempat-empatnya adalah perempuan! Mantaplah. Dari keempat pernikahan itu, aku hanya datang ke pernikahan teman yang di Kediri itu. Maklum, 3 teman yang lain itu temanku sewaktu SD dan SMP, jadi aku nggak sampai diundang. Oiya, perkenalkan nama teamanku itu Masyita. Di SMA dulu biasa dipanggil dengan “Kak Syita” oleh teman-teman sekelas.

Sengaja aku datang dari Bandung ke Kediri untuk menghadiri acara pernikahan Kak Syita itu. Ada rasa kangen yang terselip di dalam hati ini untuk bertemu dengan teman-teman semasa SMA dulu. Mumpung ada acara pernikahan Kak Syita ini di mana teman-teman juga akan hadir ke sana, aku putuskan untuk datang ke acara itu walaupun harus jauh-jauh Bandung-Kediri PP dan hanya singgah sebentar saja di Kediri.

Dari Bandung aku menumpang KA Malabar yang berangkat pukul 15.30, pada hari Sabtu, 23 April 2011. Sampai di Kediri tepat saat waktu Subuh masih belum usai, sekitar pukul 5 kurang. Menurut rencana, dari stasiun Kediri aku akan disusul oleh teman-teman Telocor (code name kelasku saat SMA: Team Sewelas IA Limo Kocok Rame-Rame) yang berangkat dari Malang lalu bersama-sama datang ke tempat resepsi pernikahan Kak Syita.

Sambil menunggu teman-teman, aku mengisi waktu dengan menikmati hiruk-pikuk aktivitas orang-orang di stasiun. Tak lupa sebelumnya aku mandi pagi dulu di sana. Sengaja aku membawa bekal handuk, pakaian ganti, serta peralatan mandi untuk bersih-bersih diri di stasiun. Maklum, kalau sampai nggak mandi, tak terbayangkan betapa baunya tubuh ini bekas keringat yang menempel :D. Sehabis mandi, aku sarapan dulu di warung yang berada di depan stasiun. Menu sarapan saat itu adalah nasi pecel. Sudah lama aku tak makan menu tersebut sebab susah sekali mencari menu Jawa Timuran di Bandung ini yang benar-benar memiliki cita rasa masakan Jawa Timur.

Akhirnya yang ditunggu datang juga. Pukul 11 pagi lebih sedikit rombongan teman-teman dari Malang menjemputku di stasiun Kediri. Rombongan teman-teman Telocor terdiri atas 2 mobil, mobil yang satu dikendarai oleh Reza atau yang akrab dipanggil dengan Cimeng, ketua kelas kami saat kelas X, dan yang satunya lagi adalah mobil milik Atina, atau yang akrab dipanggil “bos” saat SMA dulu.

Setelah itu, kami melaju menuju tempat resepsi pernikahan Kak Syita di Desa Kalirong, Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri. Banyak sekali undangan yang hadir saat itu yang berasal dari berbagai kota. Sementara itu, di tempat pelaminan pernikahan pasangan mempelai sudah duduk manis menebarkan senyum ke para undangan :).

Aku dan anak-anak Telocor yang lain langsung mengambil tempat yang tersedia. Kebetulan sesaat setelah kami datang acara berikutnya adalah makan-makan :D! Tanpa banyak diminta, kami pun langsung beranjak dari tempat duduk untuk bergabung dengan tamu undangan yang lain untuk mengambil menu yang tersajikan. Alhamdulillah, perut saya siang itu kenyang, hehehe. Jarang-jarang anak kos mendapat kesempatan makan sebanyak ini ^_^.

Selesai acara makan-makan, kami duduk-duduk dulu saling mengbrol satu sama lain sambil menunggu antrian untuk mengucapkan selamat kepada kedua mempelai dan foto bersama. Saat menunggu itu, tiba-tiba piala “Telocor Wedding Award” yang sudah kami persiapkan untuk Kak Syita terjatuh dan patah. Oh ya, sekedar pemberitahuan, piala ini sengaja kami buat bersama sebagai piala bergilir untuk diserahkan kepada warga telocor yang baru saja menikah dan diukir namanya di piala itu. Makanya, begitu piala itu patah, sempat terjadi kepanikan di antara kami. Akhirnya, diputuskan untuk menyambungnya dengan lem alteco yang dibeli di toko dekat tempat resepsi. Hahaha, untung saja.

piala Telocor Wedding Award

piala Telocor Wedding Award

Sampai akhirnya tibalah giliran kami untuk berfoto bersama. Aku diberikan kepercayaan oleh teman-teman sekelas yang lain untuk mewakili kelas dalam menyerahkan piala tersebut kepada pasangan mempelai.

Aku menyerahkan piala

Aku menyerahkan piala

foto bersama Telocor + mempelai

Foto bersama Telocor + mempelai

Selesai foto-foto, kami berpamitan kepada mempelai untuk meninggalkan tempat resepsi. Selanjutnya, kami melaksanakan sholat berjamaah di masjid Desa Kalirong itu kemudian melanjutkan perjalanan untuk kembali ke Malang. Sebelumnya tentu saja, aku diantar dulu ke stasiun Kediri. Aku berpisah dengan teman-teman Telocor di sana. Waktu yang hanya sebentar untuk kami bersama hari itu, tapi benar-benar 3 jam yang berkesan bagiku saat itu. Jauh-jauh dari Bandung ke Kediri bertemu dengan wajah-wajah yang akrab denganku saat SMA dulu, Setidaknya bisa menjadi penghibur bagi diriku yang tengah menjalani masa hectic mahasiswa tingkat akhir, hehehe.

So, who will be the next? 😀

Advertisement

4 thoughts on “Datang ke Pernikahan Teman SMA di Kediri

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s