Dua minggu lalu saya mengikuti ajang lari bertajuk Kelud Volcano Road Run (KVRR) 2018 dengan rute berjarak 10 km. Sesuai namanya, ajang tersebut diadakan di Gunung Kelud yang terletak di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, dengan medan lari berupa jalan beraspal.

Ada medan trail-nya juga sih, berupa tanah pasir berkerikil. Tapi panjangnya kira-kira tidak lebih dari 1 km. Itupun baru ditemui menjelang garis finish yang terletak di sekitar kawah Gunung Kelud.

Untuk elevasinya, dalam KVRR ini peserta berlari dari ketinggian sekitar 600 meter dan finish di ketinggian sekitar 1200 meter. Kalau menurut catatan aplikasi saya, bahkan di KM 9 ketinggiannya mencapai 1324 meter. Lumayan tinggi kan? Bisa dibayangkan kayak gimana tanjakannya. Hahaha.

Saya sendiri baru bisa berlari dengan pace normal ketika turunan di 1 kilometer terakhir dan satu turunan lagi di kilometer awal yang cukup pendek. Selebihnya trek berupa tanjakan. Ada yang landai. Ada juga yang curam dan panjang.

Di sepanjang jalan yang dilalui, panitia juga memasang rambu-rambu dengan kata-kata yang cukup menarik. Intinya memotivasi para peserta agar tetap semangat berjuang untuk mencapai garis finish.

Salah satu bagian rute yang menarik juga adalah ketika kita melewati terowongan Ganesha sekitar 100 meter menjelang finish. Begitu keluar dari terowongan, di hadapan ada kawah Gunung Kelud.

Perlombaan sendiri dimulai pukul 6 pagi dengan cut-off time 3 jam. Jumlah peserta yang terdaftar, menurut info dari panitia yang saya tanya, ada sekitar 500an orang.

Jumlah tersebut terbilang menurun dibandingkan penyelenggaraan-penyelenggaraan sebelumnya. Agak wajar mengingat pada penyelenggaraan tahun ini jadwalnya bentrok dengan acara lari lain yang lebih populer, yakni Bromo Marathon.

Walaupun demikian, suasana acara ini tetaplah meriah. Apalagi banyak komunitas lari, terutama dari Kediri, yang mengirimkan wakil-wakilnya dalam ajang ini. Saya baru tahu ada banyak komunitas lari di Kediri ini.

Ada dua kategori yang diperlombakan dalam event KVRR ini. Yakni, kategori pelajar dan umum. Menariknya penamat nomor 1 keseluruhan ternyata diambil oleh peserta kategori pelajar dengan selisih 2 menit dari penamat nomor 1 kategori umum. Saya sendiri finish di urutan ke-45 kategori umum putra dengan catatan waktu 1:23:52.

Salah satu alasan saya mengikuti event ini, jelas, karena ingin menikmati keindahan Gunung Kelud. Apalagi saya belum pernah pergi ke sana.

Saya sempat agak khawatir mengenai transportasi dan akomodasi menuju ke sana. Maklum, lokasi Gunung Kelud ini berjarak lumayan jauh dari Kota Kediri. Sekitar 30 km. Tak ada transportasi umum menuju ke sana.

Untungnya sekitar 2 minggu menjelang perlombaan, panitia menginformasikan bahwa mereka membuka fasilitas reservasi transportasi dan akomodasi bagi peserta yang membutuhkan.

Panitia menyediakan mobil untuk mengantar peserta dari Kota Kediri menuju kawasan Gunung Kelud PP. Untuk penginapannya peserta bisa memilih menginap di rumah warga yang bekerja sama dengan panitia atau menyewa tenda yang telah disediakan di area sekitar Museum Teater Gunung Kelud.

Secara umum menurut saya event Kelud Volcano Road Run ini cukup bagus dari segi penyelenggaraan. Rute yang dilalu pun menawarkan pemandangan yang indah.

Jumlah water station juga cukup. Ada 5 water station sepanjang rute. Refreshment setelah finish pun juga cukup melimpah. Tapi ada satu hal yang cukup parah dalam penyelenggaraan ini. Yakni transportasi balik dari kawah menuju garis start perlombaan yang cukup kurang.

Saya sendiri cukup beruntung hanya menunggu 10 menit. Saya turun pukul 9.30 ketika itu. Namun, ada peserta lain yang saya temui yang bercerita ia harus menunggu hingga pukul 11 siang baru dapat transportasi balik menuju garis start.

Semoga di event berikutnya hal ini bisa diperbaiki oleh panitia. Untuk tahun depan, jika ada rezeki, insya Allah saya ingin mengikuti event Kelud Volcano Road Run ini kembali dan berusaha memperbaiki catatan waktu saya.