Mampu Memahami

Sebenarnya saya memiliki pantangan bercerita mengenai kehidupan orang di blog ini. Tetapi cerita yang dialami teman ini termasuk sesuatu hal yang mungkin agak langka. Saya mencoba untuk tidak bercerita dengan detail, tapi semoga bisa dapat poinnya.

“Jangan sama dia.”

Begitu kata-kata yang diterima oleh calonnya teman saya itu dari teman-temannya. Beberapa minggu yang lalu saya bertemu dengan teman lama saya ini. Lama tak berjumpa, kami saling bercerita kabar masing-masing. Salah satunya, dia bercerita mengenai perjalanannya dalam mencari pasangan hidup.

“Wew, tega sekali teman-temannya. Kenapa mereka sampai bilang gitu mas?” tanya saya padanya.

“Ya sampeyan tahu sendirilah mas, aku orangnya agak freak.”

Jujur, saya terkejut ketika teman saya mengatakan itu. Bertahun-tahun mengenalnya, tak terbersit sedikit pun anggapan seperti itu dari saya dan teman-teman yang lain.

Saya lebih cenderung menyebutnya sebagai seseorang yang cukup unik. Of course in a positive way. Bukankah tiap orang memang punya keunikan masing-masing?

Dia sangat likeable di kalangan teman-temannya. Banyak unexpected things yang dia lakukan atau katakan. Sangat sering kami dibuatnya tertawa. Karena itu saya tidak pernah menyangka kalau dia akan menyebut kata itu atau ada orang lain yang menganggapnya seperti itu.

“Makanya mas, aku bersyukur sekali akhirnya menemukan wanita yang bisa memahami diriku. Walaupun dia diomongi gitu sama teman-teman kantornya, dia cuek saja.”

Di kalangan teman-teman, sudah menjadi rahasia umum bahwa teman saya satu ini cukup gigih perjuangannya dalam mencari pendamping hidup. Beberapa kali patah hati. Pernah ditikung teman sendiri. Bela-belain terbang jauh-jauh dari pulau seberang untuk berkunjung ke rumah wanita yang dikejarnya. Namun sayangnya ia belum bertemu jodohnya.

Beruntunglah dia akhirnya sekarang telah menemukan sosok wanita yang menurutnya bisa memahami dirinya. Itu adalah hal yang paling ia syukuri dari calonnya itu. I’m happy for him. Semoga mereka diberikan kelancaran hingga pernikahannya nanti.

 

 

Leave a comment