Fenomena Api Biru (foto oleh Pras)

Trip ke Kawah Ijen & TN Baluran (Bag. 1): Berburu Api Biru

Minggu kedua bulan November yang lalu aku dan beberapa teman melakukan trip ke Kawah Ijen dan Taman Nasional (TN) Baluran yang terletak di Banyuwangi, Jawa Timur. Total ada 9 orang yang ikut.

Sebenarnya ada 12 orang yang konfirmasi ikut, bahkan sudah membeli tiket PP. Namun, seminggu sebelum hari H ada 3 orang yang satu per satu mengundurkan diri karena ada keperluan yang tidak bisa ditinggalkan.

Dari 9 orang itu, 7 orang adalah “alumni” backpacking Indochina bulan Mei yang lalu. Ide jalan-jalan ini juga spontan keluar begitu saja sewaktu kami meetup sambil buka bersama bulan Ramadhan yang lalu.

Perjalanan ke Banyuwangi

Karena kota domisili kami berbeda-beda, kami pun berangkat terpencar. Aku dan Gin berangkat dari Bandung. Yang lain ada yang join di Jogja, Surabaya, dan Banyuwangi langsung.

Aku dan Gin naik KA Kahuripan dari Stasiun Kiaracondong, Bandung, pada hari Jumat malam, 7 November. Tiba di Jogja keesokan harinya pukul 4.40.

Di Jogja bergabunglah Putri dan Helen, teman baru kami. Selanjutnya kami naik KA Sri Tanjung tujuan akhir Banyuwangi. Kereta berangkat pukul 7.20.

KA yang kami tumpangi tiba di Stasiun Surabaya Gubeng pukul 13.30. Di sana kereta singgah agak lama. Pasalnya lokomotif harus dipindah ke rangkaian belakang karena kereta hendak berganti jalur rel ke selatan, ke arah Sidoarjo. Di Surabaya Gubeng bergabung lagi 3 orang, yakni Pambudi, Listi, dan Zaki.

Setelah itu kereta melanjutkan perjalanan kembali. Kami sampai di Stasiun Karangasem — satu stasiun sebelum stasiun akhir Banyuwangi Baru — jam 9 malam, telat hampir 1 jam dari jadwal seharusnya. Saat kami tiba, hujan deras menyambut kami. Untungnya hujan tidak berlangsung lama.

TIba di Stasiun Karangasem (foto oleh Putri)

TIba di Stasiun Karangasem (foto oleh Putri)

Di Stasiun Karangasem rombongan kami menjadi lengkap dengan bergabungnya Pras dan Rizky yang sudah tiba lebih dulu. Rizky langsung cabut dari perjalanan dinasnya di Denpasar, sedangkan Pras naik KA Mutiara Timur yang tiba sore di Karangasem.

Perjalanan ke Paltuding

Di Stasiun Karangasem juga telah menunggu mobil rental yang menjemput kami. Kami sudah memesan mobil rental ini beberapa hari sebelumnya via telepon. Mobil yang kami sewa jenis Elf dengan kapasitas 10 orang penumpang plus driver.

Malam itu kami tidak langsung menuju ke Paltuding — daerah tempat Cagar Alam Taman Wisata Kawah Ijen berada. Kami mampir makan malam terlebih dahulu di Dapur Oesing, rekomendasi dari driver kami. Dapur Oesing ini terletak di kawasan kota di Banyuwangi, tepatnya di Jalan Ahmad Yani.

Aku mencoba Nasi Tempong yang katanya adalah menu khas Banyuwangi. Harganya murah, Rp7.500 saja. Satu paket nasi tempong terdiri atas nasi, terong, bayam, tahu, tempe, bakwan jagung, dan ikan jambal asin, serta tentu saja sambal kacangnya yang pedas.

Makan malam di Dapur Oesing

Makan malam di Dapur Oesing

Setelah perut terisi, kami langsung bergerak menuju ke Paltuding. Di tengah perjalanan mampir ke Indomaret untuk membeli perbekalan. Perjalanan ke Kawah Ijen ini membutuhkan waktu kurang lebih 1,5 jam.

Saat hendak melintasi Pos Licin, mobil elf kami distop oleh beberapa orang. Mereka adalah orang-orang dari paguyuban sopir jeep/trooper Kawah Ijen. Kami diminta oleh mereka untuk berganti kendaraan. Alasannya, aturan di sana menyebutkan kendaraan-kendaraan besar seperti elf tidak boleh melintas menuju Pos Paltuding.

Da*n, baru tahu kami ada aturan seperti itu. Sang sopir bernegosiasi dengan mereka agar diizinkan untuk naik. Masnya sempat menghubungi temannya yang juga orang paguyuban. Namun tidak bisa dihubungi karena mungkin sudah tidur. Maklum saja, saat itu sudah hampir tengah malam.

Masalahnya karena kami ada 9 orang, kalau sewa trooper harus pakai 2 mobil. Per mobil tarifnya Rp400.000. Akhirnya kami juga ikut bernegosiasi. Singkat cerita, elf kami diizinkan naik ke Paltuding, tapi kami harus menyewa 1 trooper. Tarif trooper tersebut akhirnya kami sepakati di angka Rp350.000.

Perjalanan ke Paltuding pun dilanjutkan dengan sebagian pindah ke trooper. Sesampainya di Paltuding, mobil trooper langsung kembali ke Licin. Pulangnya nanti kami bisa satu mobil elf kembali, tidak perlu naik trooper lagi.

Trekking ke Kawah Ijen

Minggu, 8 November 2014

Trekking ke Kawah Ijen kami mulai pukul 01.00 dini hari. Tiket masuk Taman Wisata Alam Kawah Ijen ini adalah Rp7.500 per orang (weekend). Sementara tiket parkir mobil adalah Rp10.000.

Trekking menuju Kawah Ijen kami lakukan kurang lebih selama 75 menit. Medan yang kami lalui lebih banyak tanah berpasir. Saat kami tiba di bibir Kawah Ijen, sudah banyak pengunjung yang berdiri di sana. Mereka semua hendak menyaksikan api biru (blue fire) alami yang konon fenomena ini cuma ada 2 di dunia, di mana satunya lagi berada di Islandia.

Kondisi kawah dini hari itu sangat berkabut. Dari atas kami tak bisa melihat rupa sang kawah. Kami mencoba mengikuti orang-orang yang masih melanjutkan trekking-nya.

Oh, ternyata kalau ingin menyaksikan api biru itu kita harus menuruni dinding Kawah Ijen ini. Trek turun ke Kawah Ijen ini cukup berat. Kondisi gelap, trek yang sempit, bau belerang yang menyengat membuat trekking menjadi kurang nyaman.

Waktu masih belum ada menunjukkan pukul 3 pagi. Namun, di kala itu ternyata sudah cukup banyak penambang belerang yang memikul belerang-belarang dari kawah. Kami sebagai pengunjung dengan penuh takzim mengmemberikan jalan kepada mereka. Perjuangan yang sungguh berat demi dapur tetap mengepul.

Trekking ke bawah mendekati api biru ini memakan waktu kurang lebih 30 menit. Sesampainya di bawah, kami sungguh takjub dengan pemandangan yang kami lihat di hadapan. Api biru yang berkobar-kobar di tengah kegelapan malam. Masya Allah! Suara yang ditimbulkan oleh kobaran api biru tersebut menambah efek dramatis pemandangan yang kami saksikan.

Fenomena Api Biru (foto oleh Pras)

Fenomena Api Biru (foto oleh Pras)

Aku duduk di bebatuan yang berada di posisi lebih tinggi daripada keberadaan api biru tersebut. Masih memandang takjub fenomena yang sebelumnya cuma bisa kulihat dari majalah atau artikel di internet saja. Keren… serius bener-bener keren banget!

Sayangnya aku nggak punya kamera yang bagus untuk memotret dalam suasana gelap. Mencoba memotret pakai kamera HP dan pocket, hasilnya sama-sama nggak jelas. Aku pun menyerahkan urusan potret-memotret itu pada Pras yang memang membawa kamera DSLR.

Tak terasa waktu subuh telah tiba. Aku dan teman-teman melaksanakan sholat subuh di sebuah area yang agak datar di dekat kami. Kami sholat dengan beralaskan jaket-jaket yang kami kenakan.

Setelah subuhan, langit berangsur-angsur mulai beranjak terang. Kami memutuskan untuk turun lebih ke bawah lagi hingga mendekat ke tepi kawah.

Pemandangan Kawah Ijen itu sendiri tidak kalah indahnya. Warna hijau tosca air kawah terlihat cantik pagi itu. Aku suka sekali dengan warna hijau tosca ini. Cantik sekali untuk dijadikan background foto.

Kawah Ijen saat sunrise

Kawah Ijen saat sunrise

Aktivitas penambang belerang (foto oleh Pras)

Aktivitas penambang belerang (foto oleh Pras)

Pengunjung Kawah Ijen menaiki/menuruni dinding kawah

Pengunjung Kawah Ijen menaiki/menuruni dinding kawah

Trekking Kembali ke Pos Paltuding

Sekitar pukul 5.15, setelah puas foto-foto menikmati Kawah Ijen, kami memutuskan untuk kembali. Trekking menaiki dinding kawah ini terasa lebih mudah daripada saat menuruninya. Pertama karena kondisi sudah terang sehingga tampak jelas bebatuan yang kami pijak. Kedua tentu saja karena bau menyengat belerang sudah tidak ada. Tampaknya hembusan angin telah berubah ke arah berlawanan sehingga bau belerang tak tercium oleh kami.

View dari bibir Kawah Ijen di atas pun tak kalah amazing-nya. Pemandangan air hijau tosca Kawah Ijen yang dikelilingi tebing-tebing yang menjulang di sekelilingnya terlihat sebagai sebuah kombinasi alam yang sangat cantik dari atas sini. Kami hanya bisa memandang takjub atas ciptaan-Nya ini.

Kawah Ijen yang amazing

Kawah Ijen yang amazing

Aku sempat berjalan menyusuri punggung Kawah Ijen ini. Mencoba memandang Kawah Ijen dari sisi yang berbeda. Sebenarnya pingin sih bisa mencapai ujung dari punggung Kawah Ijen ini. Namun, waktu tak memungkinkan.Jauh juga ternyata jaraknya.

Pengunjung berjalan di punggung Kawah Ijen

Pengunjung berjalan di punggung Kawah Ijen

Pukul 06.15 kami melanjutkan trekking lagi ke Pos Paltuding. Di tengah-tengah rute trekking, tepatnya di pos penimbangan belerang, ada beberapa penambang belerang yang menjajakan hasil kerajinan tangan dari belerang. Belerang-belerang tersebut dipahat menjadi beraneka rupa. Ada kura-kura, bunga, dan lain sebagainya. 4 Biji “boneka” belerang berukuran kecil dihargai Rp5.000.

Beberapa penambang menjajakan kerajinan tangan dari belerang

Beberapa penambang menjajakan kerajinan tangan dari belerang

Aku pun membelinya sebagai kenang-kenangan. Bisa dijadikan hiasan atau gantungan kunci kalau mau sedikit berimprovisasi. Manfaat lainnya juga bisa jadi sabun mandi belerang hehe.

Trekking kembali ke Pos Paltuding ini memakan waktu sekitar 1 jam. Sesampainya di Pos Paltuding kami beristirahat sejenak di sana. Setelah itu kami kembali ke mobil Elf kami. Jam menunjukkan pukul 8 pagi. Kami melanjutkan perjalanan lagi ke tujuan berikutnya: Taman Nasional Baluran. (bersambung)

37 thoughts on “Trip ke Kawah Ijen & TN Baluran (Bag. 1): Berburu Api Biru

  1. lisa

    woww…sangat informatif mas dhitooo…kebetulan aku insha allah februari mau ke sana,, sangat butuh informasi carter mobil n baru tau kalo ada aturan2 harus pake tropper ke atasnya,,boleh dibantu kah share info, tips n trik nya? 😀

    Like

    Reply
    1. otidh Post author

      Wah, ada mbak Lisa… 🙂 Hoo, mau ke sana jg toh. Berapa orang mbak rencananya?

      Iya, di Kawah Ijen ternyata kayak gitu aturannya. Kendaraan besar (defaultnya) nggak boleh naik. Harus ganti trooper di Licin. Kalo mobil biasa cem Avanza boleh-boleh saja langsung ke Paltuding.

      Kalo butuh rental mobil di sana, ntar bisa PM aja. Ntar kukasih nomor kontak rental yang kami pakai kemarin. Sempat survei ke beberapa rental, dan yg kemarin itu termasuk yg paling murah sih di antara yang lain.

      Like

      Reply
      1. lisa

        wow..asiik..asik…ntar tolong PM in CP nya ya mas dhito,,

        sekalian konsultasi itin ku dong,,kira2 masuk akal apa endak,,
        jam 08.00 start dr Malang ke Banyuwangi via bus (ini beneran ga katanya bis Malang – Banyuwangi ada sewaktu waktu?)
        jam 14.00 perkiraan sampe di Banyuwangi lanjut ke Baluran via sewa kendaraan (tolong dibantu share CP nya ya, hehe)
        jam 16.00 sampe di Baluran
        jam 20.00 berangkat dr Baluran ke Paltuding
        jam 24.00 nyampe di Paltuding
        jam 02.00 mulai trekking
        jam 07.00 turun dr Ijen

        kira2 nutut ga ya? pengennya si 24 jam pelesir Ijen – Baluran, hehehe.. 😀

        Like

        Reply
        1. otidh Post author

          Setahuku bus Malang-Banyuwangi itu jarang sekali Lis. Jam-jam tertentu aja. Tapi coba tanya mas Aswin aja, dia bus mania soalnya. Hafal jadwal-jadwal bus. 😀

          Kalo naik bus lewat pantura (Probolinggo-Situbondo-Banyuwangi) nanti turunnya bisa langsung di depan pintu masuk TN Balurannya. Tapi kalo naik bus yang lewat jalur selatan (Probolinggo-Jember-Banyuwangi), jarak dari terminal ke Balurannya sekitar 1 jam perjalanan sepertinya.

          Alokasi 4 jam di Baluran itu, sudah termasuk 2 jam perjalanan Batangan (pintu masuk TN Baluran)-Bekol ya? Sepertinya cukup sih 2 jam kalo cuma eksplor savanna Bekol sama lihat penangkaran banteng. Tapi kalo mau eksplor Pantai Bama juga, terlalu sempit alokasi 4 jam itu.

          Kalo boleh saran, lebih awal lagi aja mulai trekking ke Kawah Ijennya. Biar lebih puas ngelihat blue firenya. Perkiraan lama perjalanan dari pos masuk sampai turun ke kawah blue firenya itu, kira-kira 1 jam 45 menit lah dengan tempo sedang. Langitnya cepet banget terangnya kemarin. Pas ke sana bulan November jam setengah 5 pagi langit udah terang, blue firenya udah nggak kelihatan.

          Like

          Reply
  2. Ikhwan

    Thx atas tulisannya mas dito, sangat membantu sekali

    Salam kenal saya iwan. Saya berencana mau ke ijen lanjut taman nasional baluran dalam waktu dekat dengan 4 orang teman. Tapi kita belum dapet no kontak rental mobil buat jemput dari stasiun karangasem ke paltuding nya mas. Klo bole saya minta tolong di email ke ikhwan.aziz@rocketmail.com cp rental mobil nya dan cp mas dito sekalian barangkali nanti ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan. Thx mas dito 🙂

    Like

    Reply
    1. otidh Post author

      Salam kenal juga mas Ikhwan. Sudah saya kirim ya nomor CPnya. Monggo kalau mau tanya-tanya tentang trip Kawah Ijen & Baluran, bisa via email saja. Semoga saya bisa membantu. 🙂

      Like

      Reply
  3. prayla

    halooo postnya sangat membantu sekali, saya lagi bikin rencana perjalanan ke ijen-baluran dan kebetulan sama dari bandung juga. mau nanya kalo waktu di pos paltuding check-in di penginapan ato ngga ya? kalo baca sekilas mas dhito cuma nginep di baluran. bener gak? heheheh makasih banyak

    Like

    Reply
    1. otidh Post author

      Betul… kemarin kami cuma nginap di Baluran saja. Di Paltuding nggak perlu nginep karena kami memang cuma sebentar saja di sana. Datang pukul 1 dan langsung trekking ke Kawah Ijen. Paginya setelah dari Kawah Ijen juga langsung cabut.

      Like

      Reply
  4. aaron setiawan

    Kalau dari Banyuwangi lewat Licin itu jalannya sih sudah beraspal mulus meskipun ada sedikit yang berlubang. TAPI jalanan tanjakannya menuju Paltuding itu cukup menanjak tinggi dan sempit (untuk berpapasan dengan mobil dari depan), untuk KEAMANAN memang sebaiknya naik mobil yang lebih kecil.

    Kalau mau naik ELF ke Paltuding lebih baik lewat Bondowoso, jalan tanjakannya relatif lebih rendah.
    Asumsi saya sih begitu.

    Like

    Reply
  5. yudith hadyan

    mas boleh minta tolong ga? saya awal juni mau travel kesana Bandung – Ijen rencana mau naik kereta , kalo kereta nanti pas sampe di surabaya/jogja ke banyuwanginya agak sukar. boleh minta CP mobil rentalnya ga ke email yudithhadyan@gmail.com sama boleh minta list peralatan yg dibawa plus budgetnya berapa mas hehehe maaf yaa mas ngerepotin . btw cerita mas nginspirasi sekali bikin ngiri hihi

    Like

    Reply
  6. ronacahyantari

    Mas, sebelumnya saya terima kasih, review yg Mas buat lengkap banget. kebetulan, insyaallah saya dan tim mau ke Ijen-Baluran akhir Mei ini. melihat jadwal kereta yg sampai malam, saya memutuskan untuk ke baluran dulu. tapi karena Mas ternyata bisa mendapatkan travel, saya jd tertarik untuk mulai dari Ijen dulu. boleh saya minta CP mobil travel untuk naik Patulding gak Mas ? Kalau boleh, bisa minta tolong kirim ke merduaty@gmail.com

    Terima kasih 🙂

    Like

    Reply
  7. ryan

    mas rencananya awal juni saya mau ke ijen baluran, kira kira kalo cuma dua orang lebih baik nyewa mobil dr stasiun ke ijen trus lanjut baluran atau ada kendaraan alternatif lain? mohon infonya ke raydaicand@gmail.com.
    sekalian minta nomor CP sewa mobil dan mungkin kalo ada CP penginapan di baluran. terima kasih

    Like

    Reply
  8. millove26

    Mau.tanya mas dito, kalau misal kita ijen naik motor laki 150cc apa harus ganty pakai trooper juga?? Makasih

    Like

    Reply
    1. otidh Post author

      Iya mbak, mirip sepertinya (saya belum pernah lihat langsung aurora :D). Mungkin bedanya yang ini kita ngeliatnya nggak perlu mengadahkan kepala ke atas, hehe. Terus ada suara kobaran apinya juga.

      Like

      Reply
    1. otidh Post author

      Amin mbak.. mudah-mudahan suatu saat nanti, hehe. Alhamdulillah mbak kabar baik. Semoga mbak Widiya dan keluarga jg sehat-sehat saja ya di sana.

      Like

      Reply
  9. Garnetmania

    Wah lengkap sekali mas Ditho infonya, terima kasih sekali, bisa jadi referensi. Oiya, bolehkah saya tau rincian jadwal perjalanan dan biayanya, dan informasi ttg travel yg mengantar mas Ditho ke Ijen dan Baluran? Info ke rizqiabe14@gmail.com, terima kasih sebelumnya.

    Like

    Reply
  10. retno

    hai mas, salam kenal.
    kalau tidak merepotkan, boleh minta cp rental mobilnya?
    mohon bisa dikirim ke sugiharti.retno@gmail.com
    saya berencana ke sana, tapi masi belum menemukan rental yang bagus.
    terimkasih sebelum nya ya mas.

    salam.

    Like

    Reply
  11. ahtreveling@gmail.com

    OPEN TRIP KAWAH IJEN DAN BALURAN
    29-31 DESEMBER
    HARGA : 685.000
    MEETING POINT : JAKARTA
    INCLUDE:
    1.TIKET KERETA pp JAKARTA-SURABAYA
    2.MAKAN 4X
    3.TIKET WISATA IJEN DAN TAMAN NASIONAL BALURAN
    4.DOKUMENTASI
    5.TOUR GUIDE
    6.HOMESTAY
    7.KENDARAN MENUJU IJEN FULL AC
    8.surprise tour
    EXCLUDE
    1.KEPERLUAN PRIBADI
    2.FEE TOUR LEADER

    MEETING POINT
    JAKARTA

    KONTAK :
    088212055740 (WA/SMS/TELPON)
    IG : ah_treveling

    Like

    Reply
  12. alarm-6

    jadi kepingin.kesana & pas bulan november… kalau saya hitung udah sunrise jam 4.45an… seru tuh… jam 4 berarti udah mulai terang :2thumbup:

    Like

    Reply
  13. Travel Banyuwangi

    Travel ke Banyuwangi tidak lengkap jika tidak mampir ke Kawah Ijen. Wisata alam yang cukup membuat adrenalin dan energi terkuras. Jalur tracking yg cukup terjal antara start sampai pos 4 (pos warung). Rasa lelah saat mendaki terbayar lunas ketika tiba di kawah, pemandangan yang luar biasa.

    Like

    Reply

Leave a comment