[Kuliner] Karnivor Restaurant

Kamis pekan lalu (17/7) aku dan teman-teman kantor mengadakan event buka bersama. Kali ini tempat yang menjadi pilihan kami adalah Karnivor Restaurant yang berlokasi di Jalan Riau no. 127, Bandung. Ini pengalaman pertamaku mencoba menu makanan di sana.

Reservasi tempat

Pada event buka bersama ini aku kebagian urusan reservasi tempat. Total ada 14 orang yang saat itu rencananya akan ikut buka bersama. Tentu akan riskan apabila kami spontan datang ke sana. Dengan jumlah orang sebanyak itu belum tentu kami bisa mendapatkan tempat saat datang ke sana menjelang waktu berbuka.

Sangat mudah untuk menemukan nomor telepon reservasi Karnivor ini. Di akun Twitternya @KARNIVOResto dan page Facebooknya @Karnivor-Restaurant sudah dengan jelas tertera nomor telepon yang bisa dihubungi, yakni 022-7103111.

Dua hari sebelum hari H aku pun menelepon ke sana. Dari percakapan telepon itu aku baru tahu sebenarnya untuk reservasi itu jumlah minimal orangnya adalah 15. Namun, karena kami jumlah orangnya dekat-dekat itu jadi masih bisa ditoleransi lah, hehe.

Untuk reservasi ini kami harus membayar DP 200 ribu sebagai tanda jadi reservasi. Selain itu kami juga sudah harus menentukan menu-menu yang kami pesan. Jadi pihak Karnivor mengirimkan file image (resolusi tinggi) menu makanan dan minuman di sana via email kepada kami, kemudian kami mencatat menu apa saja yang kami order.

Menu makanan

Menu makanan

Menu minuman

Menu minuman

Keesokan harinya atau H-1 aku dan salah seorang teman kantor datang ke Karnivor Restaurant. Kami menyerahkan daftar menu yang kami order pada secarik kertas dan membayar 200 ribu rupiah sebagai DP. Mbak-mbak yang melayani kami kemudian memberikan kwitansi sebagai bukti DP.

Menu-menu yang dipesan

Pada hari H kami datang beberapa menit menjelang pukul setengah 6 sore. Masih ada waktu sekitar 20 menitan sebelum adzan Maghrib. Kami langsung menuju ke meja yang sudah disiapkan oleh pihak Karnivor. Alhamdulillah ada ta’jil gratis yang disediakan oleh mereka di lobby depan untuk para pengunjung, yakni air kacang hijau.

Sekitar 10 menit setelah kami datang, makanan-makanan dan minuman-minuman yang sudah kami pesan sehari sebelumnya mulai diantarkan ke meja kami. Menu yang aku pesan saat itu adalah T-Rex Bone (59k) dengan saus Arabiata dan kondimen Potato Wedges. Untuk minumannya aku memesan Thai Tea (15k). Soal rasa, T-Rex Bone ini cukup recommended lah. Saus steak Arabiatanya pun menurutku lebih enak daripada saus yang lain. Rasanya ada spicy-spicy-nya gitu.

T-Rex Bone (59k)

T-Rex Bone (59k)

Thai tea (15k)

Thai tea (15k)

Sementara untuk Thai Tea, mungkin karena susu di bagian bawah gelasnya kuaduk semua hingga larut, akhirnya rasanya malah terlalu manis. Tapi masih enak kok menurutku. Cuma kalau ditanya Thai Tea mana yang paling enak, ya masih Thai Tea yang pernah kubeli di Seven Eleven Thailand waktu jalan-jalan kemarin, hehe. Ya iyalah, namanya juga “Thai” Tea. Harusnya yang paling enak ya memang yang di Thailand haha.

Untuk menu yang dimakan rame-rame, sebenarnya kami memesan Jambo Wings (99k). Sayangnya kata pegawainya semua menu monster, alias menu yang buat dimakan rame-rame baru available mulai pukul 7 malam. Sedangkan kami berencana untuk balik menjelang Isya’ alias sebelum pukul 7 malam. Karena itu kami tidak jadi memesan Jambo Wings. Kurang tahu sih alasan pastinya kenapa. Tapi agak dapat dimaklumi sih mengingat Karnivor Restaurant ini bukanya memang baru jam 5 sore.

Untuk menu lain yang dipesan teman-teman ada Ribs Jumbo (69k), Tenderloin Steak (45k), dan Iga Bakar Sapi (39k). Untuk minumannya ada Strawberry Mojito (22k), Healthy Mix Karnivor (19k), dan Gorilla Punch (lupa berapa harganya).

 

Komentar teman yang memesan Ribs Jumbo, menurutnya dibandingkan dengan Iga Bakar Sapi yang juga sama-sama menu iga, masih lebih recommended Iga Bakar Sapi. Yang Ribs Jumbo ini rasa iganya biasa saja. Waktu aku nyobain juga rasanya agak-agak mirip rasa daging rawon sih. Entahlah, semoga bukan karena aku lagi ngidam makan rawon saat itu.

Untuk minuman, Gorilla Punch ini bisa diminum barengan sebenarnya. Porsinya satu teko besar. Setidaknya bisa dibagi rata buat 3 oranglah minuman yang satu ini. Soal rasa, menurut teman yang memesan, rasanya suegerr banget. Setelah aku nyobain sih, menurutku rasanya mirip sirup orson (sirup ABC rasa jeruk yang terkenal itu) dicampur dengan soda.

Sementara itu, yang Healthy Mix Karnivor, sesuai namanya minuman ini memang memiliki komposisi yang menyehatkan. Campuran pakchoy, nanas, dan lemon. Setelah aku coba, rasanya mirip-mirip dengan jus sayuran (bayam) yang pernah kuminum. Banyak seratnya. Tapi insya Allah memang menyehatkan. 🙂

Buka bersama kantor (photo by Jiwo)

Buka bersama kantor (photo by Jiwo)

Narsis bareng dengan tongsis (photo by Jiwo)

Narsis bareng dengan tongsis (photo by Jiwo)

Overall, kalau ditanya apa sih bedanya steak di Karnivor dengan tempat steak yang lain seperti Abuba Steak dan Suiss Butcher misalnya, susah aku menjawabnya. Aku tidak ahli dalam menilai rasa steak. Tahunya cuma oh ini enak, ini enak banget, hehe. Apalagi kalau ditraktir ya, jadinya rasanya tentu enak banget, haha.

Masih penasaran dengan menu-menu monsternya sebenarnya. Kapan-kapan kalau ke sini lagi sepertinya bakal nyobain yang menu monster itu.

4 thoughts on “[Kuliner] Karnivor Restaurant

  1. cumilebay.com

    Sempet nyobain makan disini awal tahun kmrn, lumayan murah dan rasa lumayan meskipun blm JUARA banget hahaha. Cuman aneh aja kalo reservasi mesti kasih menu orderan sebelum hari H … baru tau ada resto macam ini 😦

    Liked by 1 person

    Reply

Leave a comment