Saat ini aku sedang ikut dalam sebuah pengerjaan proyek web bersama beberapa orang kawan. Dalam proyek ini aku berkenalan dengan aplikasi baru bernama “Balsamiq”. Pertama kali mendengar nama ini entah kenapa aku kok langsung teringat “balsem” — salep yang biasa dipakai untuk menghangatkan badan) — ya, hehehe :D.
Ya, Balsamiq bukanlah sebuah nama merek sebuah balsem, tapi ia adalah sebuah aplikasi komputer yang digunakan untuk merancang sebuah mockup dari web yang akan dikerjakan. Dalam pengerjaan sebuah web, adanya mockup akan sangat membantu. Sang programmer akan menjadi lebih fokus dalam proses coding karena desain sudah ada.
Selain itu, mockup juga dapat berperan sebagai media komunikasi yang baik antara klien dan perusahaan serta antara project manager (PM), desainer, dan programmer sebagaimana digambarkan dalam Balsamiq manifesto. Adanya mockup dapat membuat perusahaan, khususnya para developer, untuk memahami requirement yang diminta oleh klien.
Installer Balsamiq bisa diunduh di situs Balsamiq langsung. Aplikasi ini dapat berjalan di multiplatform, termasuk WIndows, Linux, dan Mac. Sayangnya aplikasi ini tidak gratis. Untuk dapat menggunakan seluruh fungsionalitasnya (full functionality) kita harus membelinya terlebih dahulu seharga $79 atau sekitar 700 ribu rupiah. Namun, kita bisa mengambil kesempatan untuk mencoba (trial) aplikasi itu secara full functionality selama 7 hari.Tapi dari beberapa komentar yang kubaca di beberapa forum terkait Balsamiq ini sih kata mereka walaupun harus membayar mahal untuk mendapatkan aplikasi ini, tapi aplikasi ini menurut mereka benar-benar worthy. Banyak ikon/simbol UI (user interface) yang bisa kita gunakan untuk desain mockup kita mulai dari textbox, textarea, image, radio button, checkbox, hingga map, webcam, dan simbol-simbol antah berantah lainnya. Semua ikon/simbol UI itu ditampilkan dalam bentuk gambar sketchy (seperti coret-coretan pensil), termasuk ketika kita memasukkan sebuah gambar atau foto, misal logo atau banner untuk dipasang di web kita. Kita bisa mengkonversinya ke bentuk sketchy juga. Jadi kelihatannya memang lebih artistik dan menunjukkan kalau itu memang mockup sih :).
Fitur lain yang juga cukup penting dan akan sangat useful adalah fitur full screen. Full screen ini akan membantu kita untuk mempresentasikan mockup yang sudah dibuat. Bagusnya, kursor yang ditampilkan saat kita dalam mode full screen bukan pointer kecil putih seperti biasanya, tapi pointer yang berwarna biru yang berukuran besar sehingga tampak lebih jelas.
Sebenarnya aplikasi mockup, khususnya untuk desain web, ada juga aplikasi lain selain Balsamiq ini. Salah satunya adalah Pencil. Aplikasi ini gratis, tapi sayangnya kumpulan simbol UI untuk desain webnya kurang kaya. Tapi sudah lumayanlah untuk kategori aplikasi gratisan :). Mungkin Anda punya rekomendasi aplikasi mockup yang lain?
Pingback: Balsamiq Mockups Templates - Minimalis Design