Monthly Archives: February 2010

Tuntunan Islam dalam Berbisnis

Beberapa waktu yang lalu saat Jumatan di Masjid Salman, seperti biasa aku mengambil buletin Jumat yang disediakan. Selain “Al-Islam”, aku juga mengambil buletin Jumat “Soeara Jabal Rahmah”. Waktu itu kebetulan topiknya adalah mengenai tuntunan Islam dalam berbisnis. Menarik juga nih. Kebetulan aku jarang mempelajari untuk hal yang satu ini dan kebetulan pula aku ada interest pada hal-hal berkaitan dengan entrepreneurship.

Ada dua puluh pintu rezeki, sembilan belas pintu untuk pedagang dan satu pintu untuk pegawai.

Begitu salah satu kutipan hadits Rasulullah yang terdapat di awal buletin tersebut. Subhanallah, kalau kita pikir memang benar hadits tersebut. Seorang pedagang atau istilah kerennya sekarang, entrepreneur, tentunya dia akan memiliki banyak sumber pemasukan bagi usahanya dengan ide dan kreativitasnya serta kecerdikannya dalam memanfaatkan peluang bisnis yang ada. Sementara itu, seorang pegawai sumber pemasukannya hanya dari gaji tetapnya itu. Tapi kalau pegawai tersebut juga punya usaha sampingan, bagaimana? Wah, berarti pintu rezekinya ada 20 dong hehehe… :D. Tetapi jumlah waktu luang yang terbatas yang dimiliki seorang pegawai biasanya menjadi hambatan untuk ber-entrepreneurship ria.

Nah, kemudian ada lagi hadits Rasulullah untuk para pedagang:

Sesungguhnya para pedagang besok di hari kiamat akan dibangkitkan sebagai orang-orang yang durhaka, kecuali mereka yang bertakwa kepada Allah, berbuat baik dan berbuat jujur.

Mendengar sabda Rasulullah SAW tersebut para pedagang pun bertanya: “Ya Rasulullah, nukankah Allah SWT telah menghalalkan jual beli?”

Lalu Rasulullahbersabda, sebagaimana diriwayatkan oleMuslim:

Benar, akan tetapi mereka (para pedagang) sering mengucapkan sumpah, namun mereka melanggarnya, dan mereka sering berkata-kata (berpromosi), namun (kata-kata promosi) mereka bohong.

Kalau kita lihat di media massa kita sekarang, baik itu televisi, koran, radio, hingga internet pasti kita sering mendengarkan berbagai macam iklan produk-produk atau jasa. Iklan-iklan tersebut biasa dikemas dengan tampilan menarik dan kata-kata yang amat sangat meyakinkan konsumen agar membeli produk tersebut. Tetapi, tidak jarang kenyataan yang terjadi produk yang dibeli tidak sebaik yang dijanjikan pada iklan-iklan tersebut. Sebagai konsumen tentunya harus selektif dan berhati-hati dalam memilih dan membeli suatu produk tertentu. “Jangan sampai termakan iklan”, begitu kata orang-orang. Nah, sebagai pihak perodusen atau penjual pun juga demikian. Harus fair dalam berbisnis. Tidak masalah jika menggunakan kata-kata manis dalam iklannya seperti mengunggul-unggulkan produknya sebagai yang terbaik dibandingkan produk yang lain, asalkan memang kenyataannya seperti itu. Yang penting jangan sampa berbohong dalam melakukan promosi. Jika tidak, maka usahanya tidak akan berkah, sebagai mana sabda Rasulullah:

Sumpah dalam berdagang memang dapat meningkatkan penjualan tetapi (sumpah mereka) mengurangi berkah.

Begitulah Rasulullah sering mengingatkan para bisnisman agar selalu bertakwa kepada Allah, berbuat baik, dan jujur. Namun, beliau juga memotivasi para pebisnis untuk berbisnis yang amanah. Rasulullah bersabda lagi:

Pedagang yang jujur dan terpercaya akan bersanding dengan para Nabi, orang-orang yang jujur dan para syuhada.

Advertisement

Kucing yang Mampu Memprediksi Kematian

Baru saja saya membaca sebuah artikel di Republika Online yang mengabarkan bahwa ada seekor kucing yang mampu memprediksi kematian di sebuah panti jompo yang mempunyai spesialisasi mengurus para lanjut usia (lansia) yang mengalami demensia, yaitu Steere House Nursing and Rehabilitation Centre di Providence, Rhode Island, Amerika Serikat (AS). Kucing tersebut diberi nama Oscar. Dalam melakukan “praktik”-nya kucing tersebut mendatangi salah satu kamar pasien kemudian dia akan menghabiskan waktu dengan menemani sang pasien pada jam-jam terakhir sebelum kematian. Pernah suatu ketika seorang perawat menempatkan kucing itu pada seorang pasien yang diperkirakan akan segera meninggal, tetapi Oscar malah lari dan pergi duduk di samping seseorang di kamar lain.

Melihat fenomena tersebut salah seorang dokter ahli geriartri dan asisten profesor dari Brown University, Dr. David Dosa, tidak berani menjanjikan penjelasan ilmiah mengenai kemampuan “supranatural” Oscar tersebut. Menurut beliau, mungkin saja Oscar memiliki kekuatan dalam melakukan penciuman bau kimiawi terhadap sel tubuh menjelang kematian. kemampuan tersebut juga dimiliki oleh salah satu jenis anjing, yaitu mampu mendeteksi sel kanker pada manusia.

Nah, bagaimana kalau kita didatangi kucing itu? 😀 Yang jelas kematian pasti datang, hanya Allah yang mengetahuinya. Imam Ghazali pernah berkata bahwa hal yang terdekat dengan diri kita manusia adalah kematian. Tidak mungkin kita akan menjauh dari kematian.

Wallahu a’lam.

RAT Kokesma-ITB ke-26

Telah lebih dari seminggu yang lalu telah berlangsung Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Kesejahteraan Mahasiswa (Kokesma) ITB yang ke-26. RAT itu dilaksanakan pada hari sabtu dan minggu tanggal 23-24 januari 2010 bertempat di Ruang Serba Guna Planologi ITB. Acara inti pada hari pertama adalah berupa laporan pertanggungjawaban dari pengurus 2009 kepada sidang anggota. Sebelumnya acara diawali dengan berbagai sambutan dari tamu undangan, di antaranya adalah pembina, perwakilan dari dinas perkoperasian, dan dari ITB. Tamu undangan yang hadir juga berasal dari rekan-rekan mahasiswa perwakilan dari koperasi mahasiswa di Bandung. Acara hari pertama itu sendiri berlangsung cukup lama, baru selesai saat waktu telah menunjukkan pukul 23.30.

Hari kedua pun demikian, juga selesai pada jam yang sama. Hari kedua ini memiliki acara inti berupa presentasi visi dan misi serta program kerja calon pengurus baru untuk periode 2010 kepada anggota. Banyak sekali masukan-masukan berharga yang disampaikan oleh teman-teman pengurus lama dan juga mantan pengawas untuk diperhatikan oleh para calon pengurus baru. Sayangnya pada hari kedua ini, jumlah anggota yang hadir tidak banyak. Itupun sebagian tidak bertahan hingga akhir acara. Tetapi hal tersebut tidak menyurutkan semangat anggota untuk mengikuti acara hingga prosesi pelantikan pengurus dan pengawas baru untuk periode 2010 beserta para stafnya.

Saya sendiri pada kesempatan tersebut diberikan amanah oleh tim formatur untuk menempati posisi sebagai Ketua Divisi Toko Kesejahteraan Mahasiswa (TOKEMA) untuk periode 2010. Sungguh amanah yang berat bagi saya karena saya harus bisa membawa TOKEMA ke depan melebihi prestasi Kak Anas TI’06, ketua divisi sebelumnya, yang berhasil memperoleh kenaikan omzet sekitar 27% dari  tahun 2008. Bismillahirrahmanirrahim…