Tag Archives: tiket

Tiket Promo Kereta Api

Tiket promo kereta api

Tiket promo kereta api

Akhirnya ngerasain juga dapat tiket promo kereta api. Aku dapat 2 tiket promo untuk perjalanan dengan KA Argo Parahyangan Bandung-Jakarta Gambir PP. Lumayan kan, bisa naik kelas eksekutif dengan harga miring (Rp 20.000), lebih murah daripada kelas bisnis (Rp 45.000) dan tentu saja harga eksekutif normal, Rp 80.000. Tapi jadwalnya masih lama sih. Aku pesan buat bulan depan, hehehe.

Kebetulan sekarang PT KAI memang sedang menyediakan tiket promo untuk beberapa perjalanan kereta kelas eksekutif. Setiap perjalanan ada paling tidak 4-10 tiket promo. Untuk mengetahui apakah suatu perjalanan kereta menyediakan tiket promo atau nggak, kita bisa mengecek situs PT KAI di http://kereta-api.co.id. Pilih stasiun asal dan tujuan perjalanan, lalu akan muncul daftar kereta bersama dengan rincian harga tiket per kelasnya. Kalau memang tersedia tiket promo, maka di sana akan tertera harga untuk tiket promo.

Setelah itu, datang ke stasiun dan mengisi formulir pemesanan. Cantumkan di sana bahwa kita ingin tiket promo. Kalau tidak ditulis, kita bisa juga ngomong langsung ke petugas loketnya. Tentu saja selama persediaan tiket promo masih ada. Tapi ingat, tiket ini tidak bisa dibatalkan atau dialihkan.

KA Ekonomi Pun Kini Banyak Calo

Kereta ekonomi (ilustrasi)

Kereta ekonomi (ilustrasi)

Tulisan ini kubuat karena aku sudah tidak paham lagi dengan sistem penjualan tiket kereta di negeri ini, khususnya kereta ekonomi. Sudah tiga kali aku gagal pulang kampung gara-gara kehabisan tiket KA Kahuripan.

Pertama, pada libur long weekend Nyepi pada akhir Maret lalu. Aku datang ke stasiun untuk membeli tiket pada H-2. Tiket habis. Ok, aku paham.

Kedua, pada libur long weekend Paskah pada awal April lalu. Aku datang ke stasiun pada H-3. Tiket habis. Ok, aku paham. Lain kali aku harus datang lebih awal lagi.

Sampailah pada hari Rabu kemarin tanggal 9 Mei atau H-7 sebelum rencana keberangkatan. Aku datang ke stasiun Kiaracondong pada pukul 7.30 dan berencana untuk membeli tiket KA Kahuripan untuk keberangkatan tanggal 16 Mei. Antrian cukup panjang ketika itu. Aku termasuk berada di antrian tengah-tengah. Mungkin ada sekitar 12-15 orang yang antri di depanku. Nah, ketika sampai pada giliranku — waktu menunjukkan pukul 8.05, aku pun memesan tiket KA Kahuripan. Tak dinyana, petugas mengatakan bahwa tiket KA Kahuripan sudah habis. Beliau menawarkan tiket KA Pasundan yang tentu saja tidak mungkin buatku untuk membelinya karena tidak sesuai dengan tujuan dan jam keberangkatan yang ku bisa.

Serius? Loket baru buka sekitar sejam, tapi tiket sudah habis. Ok, anggaplah  sekali perjalanan kereta membawa 6 gerbong penumpang yang masing-masing kapasitasnya 103 (CMIIW). Dikali 6 berarti ada sejumlah 618 kursi. Ok, mungkin aku mengabaikan fakta bahwa sistem ticketing ini sudah online di mana semua stasiun yang dilalui bisa melayani pemesanan tiket di saat bersamaan. Belum lagi pemesanan Indomaret, kantor pos, dan agen-agen. Tapi satu tiket pun masa tak tersisa di saat pemesanan dilakukan pada 1 jam setelah loket buka?

Yang bikin kesal, di luar stasiun ada saja calo-calo yang menawarkan tiket. Sebelumnya nggak pernah ada istilah kereta ekonomi itu dicaloin karena kapasitasnya yang ‘tak terbatas’. Kalau aku sih, lebih baik nggak pulang daripada harus beli tiket di calo. Toh, transportasi yang lain masih ada, walaupun tidak akan semurah naik kereta ekonomi. Hmm … mungkin lain kali harus menginap di stasiun kali ya biar bisa dapat antrian pertama.

Beli Tiket Kereta Api Termepet

Mungkin ini adalah pengalamanku termepet membeli tiket kereta api. Bayangkan, aku membeli tiket kereta api Turangga pukul 18.59. Padahal kereta akan berangkat pukul 19.00. Jadi hampir tidak ada semenit jeda antara aku membeli tiket dan naik ke dalam kereta.

Makanya, begitu aku membeli tiket kereta, langsung saja aku ambil langkah seribu menuju kereta. Benar saja, begitu aku lompat ke dalam kereta, secara perlahan kereta mulai berjalan. Nggak biasanya aku naik kereta semepet itu. Maklum saja, kepulangan malam hari itu memang benar-benar tidak aku rencanakan. Sorenya sehabis tanding voli membela HMIF di olimpiade di kampus, tiba-tiba langsung kepikiran pingin pulang ke Malang. Hihihi… Ada-ada saja.

Tiket KA bersejarah :)

Tiket KA bersejarah 🙂